Artificial Intelligence : Apakah bisa menggantikan manusia?

Saat menuju era society 5.0 ini, tentunya AI sudah tidak asing di telinga kita lagi. AI atau kecerdasan buatan merupakan sistem komputer yang bisa berpikir hingga melampaui kecerdasan manusia biasa. Saat ini juga merupakan saat yang penting munculnya Artificial General Intelligence (AGI)atau Kecerdasan Umum Buatan. Perbedaan AGI dan AI biasa adalah AGI memiliki kemampuan untuk belajar dan berpikir sendiri untuk memecahkan masalah yang beragam.

Namun, AI bersifat rasional sesuai dengan pola dan informasi data yang dimiliki. Sehingga, AI hanya bisa ditempatkan dalam pekerjaan yang bersifat berulang, seperti kasir contohnya. Memang AI juga bisa menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia. Tetapi, seperti yang dikutip dari CNBC pada tahun 2020 akan ada 2,3 juta pekerjaan baru berkat adanya AI, melebihi pekerjaan yang diperkirakan hilang sebanyak 1,8 juta pekerjaan.

Kesimpulannya, AI tidak bisa menggantikan peran manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karena AI tidak bersifat intuitif dan tidak memiliki kecerdasan emosi. Selain itu, AI juga tidak bisa berpikir kreatif terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis di luar data yang AI tersebut miliki. Oleh karena itu, dengan hadirnya robot AI tidak membuat kita takut akan kekurangan pekerjaan. Justru dengan kehadiran AI, kita bisa menemukan banyak lapangan pekerjaan baru. Dengan adanya AI tersebut, akan terjadi banyak digitalisasi di seluruh perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan startup, juga di perusahaan unicorn, hectocorn, dan decacorn.