Bagaimana Sebenarnya Manusia Diciptakan?

Akhir-akhir ini saya sedang tertarik dan mempelajari tentang keberadaan manusia purba. Bukan tanpa alasan, sebab saya memiliki pertanyaan yang sampai saat ini belum saya temukan jawabannya: Bagaimana manusia biasa seperti kita bisa tercipta? Apa kaitannya dengan manusia purba? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan dua perspektif, yakni sains dan agama. Dalam perspektif sains, kita mengenal teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa manusia berasal dari kera. Akan tetapi, menurut beberapa sumber yang saya temukan, kera yang dimaksud dalam teori Darwin bukanlah kera modern saat ini yang langsung berevolusi menjadi manusia, melainkan kera di masa lalu yang akhirnya memiliki percabangan evolusi menjadi kera modern saat ini alias manusia.

Dalam perspektif agama, saya mencoba mengambil sudut pandang Islam. Dalam kitab suci Al-Quran, dijelaskan bahwa manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT adalah Nabi Adam AS. Saya kemudian berpikir, mengapa manusia di dunia ini ada berbagai ras kalau penciptaanya hanya dari Nabi Adam? Pertanyaan itupun saya sampaikan kepada guru agama saya. Beliau menjelaskan bahwa dalam proses penciptaan Nabi Adam AS, ada berbagai jenis tanah yang digunakan. Tetapi, setahu saya proses penciptaan Nabi Adam AS tidak memiliki bukti ilmiah apapun, karena hal tersebut hanya dijelaskan melalui perspektif agama. Sejujurnya, saya khawatir kalau pertanyaan yang muncul dari benak saya ini suatu saat bisa menggoyahkan keimanan saya terhadap agama yang saya anut sekarang. 

Kemudian kita beralih ke perspektif sains. Beberapa orang menolak teori evolusi Darwin karena beberapa hal, seperti kesalahpahaman terhadap teori tersebut dan pendekatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Akibatnya, banyak orang merasa terganggu dengan teori yang mengatakan bahwa nenek moyang kita bukanlah manusia tetapi kera. 

Maka dari itu, jika kita menggunakan asumsi bahwa teori Darwin adalah salah dan pemahaman penciptaan manusia menurut agama tidak memiliki bukti ilmiah apapun, dengan kata lain hanya sebatas ajaran keyakinan saja, maka sebenarnya kita tercipta dari apa dan siapa? Tidak mungkin sesuatu bisa muncul dengan sendirinya, pastilah ada penciptanya. Tidak mungkin kursi yang sedang saya atau anda duduki sekarang tercipta sendiri, pastilah ada pembuatnya. 

Mengapa pertanyaan ini bisa muncul dari pikiran saya? Mungkin karena pemahaman saya akan sesuatu yang berkaitan dengan asal-usul manusia belum sepenuhnya utuh. Oleh karena itu, saya berharap pertanyaan yang saya ajukan ini bisa dijawab secara logis berdasarkan bukti-bukti yang ada. Sehingga saya bisa memahaminya agar tidak terjadi lagi kekeliruan pemahaman di kemudian hari. 

Jika tertarik untuk berdiskusi dan menjawab topik ini bisa melalui gmail saya galih0303@mega.sch.id

Terima kasih.