Clagiva
CLAGIVA Tokoh: Clara, Clarisya, Larasya, Giva, Vina, dan Fika
2023-10-08 06:56:07 - gsyya
CLAGIVA
Pada zaman dahulu hiduplah pasangan sahabat yang sangat peduli satu sama lain, mereka tak pernah bertengkar/berantem dan selalu saling tolong menolong.
Persahabatan mereka selalu membuat iri orang-orang sekitarnya yang melihatnya terutama teman sekolahnya.
Pada 17 Agustus banyak sekali lomba-lomba, dan keenam sahabat ini saling mengikuti lomba dan saling support satu sama lain. Akan tetapi, Giva, Fina, dan Vika tidak mengikuti lomba sama sekali.
Hanya Clara, Clarisya, dan Larasya yang akan mengikuti lomba: tarik tambang, voli air, balap karung, dan lomba makan kerupuk. Alhasil Clara, Clarisya, Larasya pun menang, tetapi Vika menuduh Clara.
Vika: “Heh Clara, lu tadi ngambil kerupuk tanpa izin ya, kok kerupuknya berkurang?”
Lalu Clara yang dari tadi bermain bersama Clarisya dan Larasya pun kebingungan.
Clara: “Gak, aku dari tadi bermain bersama Clarisya sama Larasya, kok.” bantah Clara.
Vika: ”Tapi kok berkurang, pasti di antara kalian ada yang ngambil, ya.”
Clara: ”Astagfirullah Vika, kenapa kamu tega sih menuduh kita, kita temanmu loh!”
Vika: ”Siapa yang menuduh, memang kenyataannya begitu kan, dasar maling.”
Giva, Fina, dan Vika pun meninggalkan Clara, Clarisya, dan Larasya yang kebingungan.
PERSAHABATAN MEREKA YANG AWALNYA BAIK-BAIK SAJA BERUJUNG PERTENGKARAN
Pada sore harinya Giva, Fina, Vika, Clara, Clarisya, dan Larasya, mendapatkan tugas kelompok. Clara, Clarisya, dan Larasya mengajak Giva dan teman-temannya bekerja kelompok, tetapi Giva menolak.
Giva: ”Gak perlu, aku sama teman-temanku bisa sendiri.”
Clarisya: ”Loh? Kan ini kerja kelompok?”
Giva: ”Ya sudah sih. Intinya kita gak mau sekelompok sama kamu!”
Vina: ”Dasar maling!”
Clarisya: ”Oh, oke.”
Giva dan teman-temannya lalu pergi meninggalkan Clara dan teman-temannya.
***
Di sore hari saat kerja kelompok, Giva dan teman-temannya membicarakan Clara dan teman-temannya.
Giva: ”Eh, si Clara sama teman-temannya kok berani ya mengambil kerupuk buat lomba, kalau aku sih gak akan kayak begitu.”
Fina dan Vika: ”Nah makanya itu, apa kita jauhi dia saja ya? Aku ogah temenan dengan tukang maling.”
Giva, Fina, dan Vika setuju.
***
Pagi hari di sekolah.
Giva, Fina, dan Vika, merencanakan hal buruk tentang Clara, Clarisya, dan Larasya.
Mereka bertiga menceritakan hal buruk tentang Clara dan teman-temannya Clara, ke teman-teman di sekolahnya.
Lalu akibatnya, sejak hari itu Clara, Clarisya, dan Larasya dijauhi teman-teman satu sekolah.
***
Pada suatu hari Larasya dan Clarisya tidak berangkat ke sekolah karena sakit demam. Clara kemudian berangkat ke sekolah sendirian.
Di sekolah Clara mengajak ngomong teman sekolahnya.
Clara: ”Eh, kamu mau gak aku ajak ke kantin? kamu lagi free kan?"
Teman sekelas Clara itu tidak menjawab apa-apa, seakan Clara dijauhi satu sekolah.
Clara: “Mengapa dari tadi aku diabaikan teman-temanku ya?" Ucap Clara sambil kebingungan.
Sepanjang pelajaran Clara disindir oleh teman sekelasnya.
Teman sekelas Clara mengucap: “Eh tau ga sih guys, di kelas kita ada tukang maling. Ups, maling-maling, siapa ya yang maling, dasar maling.” katanya sambil menghadap ke Clara.
Clara pun cuma bisa diam lalu berbicara di dalam hati, “Seandainya kalian tahu, aku bukan maling seperti yang kalian kira.”
***
SETELAH PULANG SEKOLAH
Teman sekelasnya Clara berniat mengerjai Clara pada saat pulang sekolah.
Giva mengajak Clara untuk ke gudang belakang sekolah, lalu Clara pun menurut karena Giva meminta Clara untuk membersihkan gudang sekolah. Tetapi Giva membohongi Clara. Pada saat itu, Vina sudah menyiapkan telur, tepung, dan air untuk memberi pelajaran kepada Clara.
Clara pun sudah sampai.
Lalu semuanya pada melemparkan telur, tepung, dan air ke Clara, sambil tertawa.
Saat itu Clara hanya bisa diam. Teman sekelas Clara lalu pergi meninggalkannya. Clara lalu pulang ke rumah dengan keadaan basah kuyup dan bau amis karena telur yang dilempar kepadanya.
Sesampainya di rumah, Clara ditanya oleh ibunya.
Ibu: ”Nak, kamu kok basah semua? Kenapa?”
Clara: ”Gak Bu, ini karena tadi aku merayakan ulang tahun temanku, Bu.”
Ibu: ”Oh begitu ya, Nak. Oke Nak, buruan mandi, badan kamu sudah bau."
Clara: ”Ya, Bu..”
Clara menceritakan semua ini kepada temannya, Clarisya, dan Larasya.
Lalu Clarisya dan Larasya yang mendengar cerita itu merasa kesal. Clarisya mengetahui bahwa yang mencuri adalah Giva, tetapi Giva tidak mengakui kesalahannya. Clarisya, Larasya, dan Clara pun membuat rencana untuk membongkar semuanya.
PAGI HARI PUN TIBA
Clara, Clarisya, dan Larasya pergi ke ruangan CCTV untuk mengecek kejadian sebenarnya hari itu, mereka lalu merekamnya menggunakan ponsel Clarisya. Setelah itu, mereka pergi ke kelas dan berdiri di depannya. Mereka kemudian memperlihatkan video rekaman CCTV yang sudah direkam Clarisya. Dalam video itu, terlihat jelas yang mencuri bukan Clara, tapi Giva.
Lalu teman sekelas mereka pun terkejut dan meminta maaf kepada Clara karena sudah menuduhnya sebagai maling. Giva, Vina, dan Fika akhirnya malu karena perbuatan mereka telah terbongkar. Setekah kejadian itu mereka tidak masuk sekolah selama dua bulan dan akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah.
Clara, Clarisya, dan Larasya tetap merasa sedih karena kehilangan teman mereka, tetapi mereka juga sedikit benci karena Giva telah memfitnah Clara.
***
Pada pagi hari, Giva, Vina, dan Fika berangkat sekolah. Tetapi di sekolah barunya, ternyata sepi dan kosong tanpa penghuni, lalu mereka kebingungan.
Giva pun mencari toilet karena dia sudah menahan buang air kecil, lalu pada saat menemukan toilet, Giva pun jatuh ke api yang sangat panas melalui portal yang ada di toilet, lalu ada naga raksasa yang menghampiri Giva, Vina, dan Fika. Mereka pun dimakan oleh seorang naga raksasa.
—TAMAT—
Tema: persahabatan
Tokoh Antagonis:Giva, Fina, Vika
Tokoh Protagonis:Clara, Clarisya, Larasya
Latar tempat: di sekolah
Waktu: remaja
Petunjuk permasalahan tokoh utama:difitnah
Klimaks:Vina menyiapkan telur, tepung dan air untuk memberi pelajaran kepada Clara Semuanya pada melemparkan telur, tepung dan air ke Clara, lalu teman sekelasnya Clara pun semuanya pada tertawa.
Akhir:
Hal yang dialami tokoh antagonis: dijauhi teman-temannya
Hal yang dialami tokoh protagonis: kembali mempunyai teman
Amanat: jangan menyebar fitnah terhadap teman sendiri, dan jangan mudah percaya omongan orang lain, bisa jadi orang itu berbohong
Majas sarkasme:
“Yaudah sih, intinya kita nggak mau sekelompok sama kamu!”
”Dasar maling!!”