Sebuah cerita fantasi karya Alyssa Nirmala Putri Kiai Demak
Pada suatu malam, sang penyihir terkuat di Sekolah Sihir yang dikenal dengan nama Oakwood School of Magic Skills yaitu Shein, ia adalah penyihir terkuat. Shein mempunyai anak perempuan bernama Phoebe, tapi dia adalah seorang Moth-born atau seorang yang tidak memiliki kekuatan sihir. Shein melihat Phoebe tampak murung dan bertanya padanya, “Ada apa Phoebe kenapa kau bersedih?”. Shein sangat sedih karena Phoebe tidak menghiraukan Shein, akhirnya setelah dibujuk oleh Ibunya agar ia bercerita, Phoebe menceritakan semuanya, “Aku selalu di-bully, Bu, aku sudah tidak tahan, aku selalu diejek, Bu, karena aku tidak memiliki kekuatan. Ibu saja penyihir terkuat di Oakwood School,“ ucap Phoebe melas. Lalu Shein menjawab, “Phoebe, jangan bersedih, Nak, Kau bisa belajar sihir dengan Ibu setiap hari!“. Lalu Phoebe menjawab, “Benarkah, Ibu?! Terima kasih Ibu, aku akan selalu mengingat perkataanmu, Bu!”. Lalu Shein berbicara dalam hati, “Hahaha, dasar anak bodoh! Ibumu itu sudah tewas kelaparan di ruangan bawah tanah”
Keesokan harinya, Phoebe kembali bersekolah lagi setelah 2-3 minggu tidak masuk karena di bully oleh teman-temanya sendiri. Baru saja Phoebe menginjakan kakinya di lantai kelas, ia langsung disambut. “Wah, wah, ada si Moth-born nih, yang ga bisa apa-apa.“ Ucap Arin, Sarah, dan Maverick. Phoebe sudah kesal, ia lupa dengan ucapan ibunya, lalu Phoebe langsung membanting meja yang ada di depanya, lalu mengucapkan, “Aku sudah muak Rin, kalau kau ingin bertarung, ayo aku tidak takut!“
Di sore itu Arin melawan Phoebe, tetapi temanya Phoebe, Ivy langsung mengambil video Arin melawan Phoebe, ternyata Arin menggunakan dark magic atau yang dikenal sebagai sihir jahat, niat Phoebe menantang Arin adalah menggunakan shere magic atau yang dikenal sebagai sihir baik, saat Phoebe ingin menggunakan tongkat Shein yang ia curi dari Shein, tetapi tongkat itu sudah di kunci oleh Shein karena ia tahu kalau Phoebe ingin mencuri tongkatnya, Shein tahu dari crystal ballnya ia sudah lama tahu, bahkan sebelum phoebe ada niat untuk mencurinya. Saat Phoebe ingin menggunakan tongkatnya, tongkat itu pun terbelah menjadi dua, Phoebe mengucap “What! Ini tidak mungkin, Ibu pasti marah, aku akan dapat masalah besar”, Lalu Arin menjawab dengan, “What a loser!, gitu aja ga bisa, dasar cupu!”. Sementara itu Shein sedang sibuk membuat potion of doppelganger atau bisa disebut dengan Ramuan Serupa, karena Shein sebenarnya bukanlah ibu asli Phoebe, Ibu asli Phoebe sudah tiada. Ramuan serupa itu hanya berakhir selama 12 jam karena hanya leluhur asli Phoebe yang bisa membuat ramuan itu bertahan selama-lamanya atau bisa disebut dengan it never ends .
Keesokan harinya, Ivy menghampiri Phoebe dan berkata “Oh my God!, Eb tadi aku liat kamu adu spell sama Arin kok bisa?” lalu Phoebe menjawab “Uhh, ya gitu lah, biasa si Arin ngeselin banget Vy, bikin darah tinggi mentang-mentang anak kepsek” lalu mereka tertawa terbahak-bahak, sementara itu Shein dirumah sedang tidur terlelap karena efek samping ramuan serupa itu. Akhirnya Phoebe pulang ke rumah, ia masuk ke kamar ibunya untuk mengucapkan salam “Ib-ib-bu?”, ternyata yang sedang terlelap di kasur ibu bukanlah ibunya tetapi seorang monster besar berbulu merah tinggi, Phoebe terkejut dan langsung lari keluar rumah “tolongg tolongg” tak ada siapapun yang mendengar Phoebe, ia langsung lari ke sekolah, dan masuk ke dorm part of school, karena Ivy tinggal di dorm, Phoebe langsung berlari ke kamar Ivy dan berseru “IVY IVY tolong, ibuku sudah bukan ibuku lagi, ia sudah berubah menjadi moster merah besar berbulu, dan di mejanya aku menemukan banyak sekali tumpahan-tumpahan ramuan merah seperti warna monster itu Vy, aku takut Vy” Phoebe menangis ketakutan, Ivy langsung menayankan Phoebe “ Eh eh, Eb ramuan itu kamu bilang warna merah kan?” Phoebe langsung menjawab “I-ya?”, dan Ivy langsung menjawab dengan cepat “Eb, kan keluarga kamu punya ramuan keturunan kan, berati itu ramuan serupa yang dibikin leluhurmu Phoebe” jawab Ivy sangat terkejut, mereka berdua langsung memikirkan ide untuk menemukan titik terang dari masalah ini, tiba-tiba Phoebe memikirkan suatu rencana.