Dekat Namun Jauh (Prolog)

Sore yang cerah, tepatnya ketika musim semi di Jepang baru dimulai. Seorang perempuan cantik duduk di halte sedang menunggu bus datang. 

“Kok busnya gak datang-datang, ya?” tanyanya dalam hati. Dia sangat kesal karena sejak tadi belum ada satupun bus yang datang menghampirinya. Sembari meredam kesal, dia mengambil novel yang ada di dalam tasnya. Beberapa menit kemudian dia terlelap dalam novel yang dibacanya sehingga dia tidak sadar bahwa sedari tadi sudah sekitar 3-4 bus yang datang secara bergilir. 

Dalam keterlelapannya, tiba-tiba seorang anak kecil datang kemudian mengejutkannya, “Konnichiwa Onee-chan!” teriak anak kecil tersebut. Perempuan cantik itu pun terkejut dan hampir melempar novelnya ke angkasa.

 “Aduh! Kamu ini buat kaget saja! Ada apa?”. 

“Kakak sedang menunggu bus?” tanya anak kecil tersebut. 

“Iya, Kakak sudah menunggu lama, sudah berjam-jam Kakak menunggu tapi satu bus pun belum ada yang datang,” jawabnya.

 “Hah, Kakak ini ada-ada saja, sebenarnya sudah hampir 3-4 bus yang lewat sedari tadi, Kak.” anak kecil itu terkekeh. 

“Oh baiklah, mungkin aku terlalu fokus membaca,--- eh itu ada bus yang datang, ayo naik.” ajak perempuan tadi.

“Oh ya, namamu siapa?” tanya perempuan tadi. “Namaku Hirakatu Arisa, Kakak bisa memanggilku Risa.” “Wah, nama yang bagus,” puji ida. “Oh ya, nama Kakak siapa?”.

“ Nama kakak Izumaki Nashida, panggil saja Ida.”

“Oke, Kak!” jawab risa dengan senang.

Setelah mereka larut dalam obrolan, bus yang mereka tumpangi pun mulai berjalan. Setelah bus berjalan lumayan jauh, mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing; Risa membaca buku, Ida melamun.

.

.

.

Bersambung ke episode 1

Tunggu, ya!