Garuda gagal ke pesta bola dunia

Perjalanan Timnas Indonesia menuju piala dunia 2026 kini resmi sudah berakhir. Setelah kalah melawan Arab Saudi 2-3 dan Irak dengan skor tipis 1-0 pada kualifikasi piala dunia 2026 zona Asia ronde ke-4 skuad Garuda tidak akan menuju piala dunia 2026 yang akan dilaksanakan di tiga negara yakni AS, Kanada, dan Meksiko. 

Seluruh staf dan pemain serta rakyat Indonesia merasakan rasa sakit dan pahit yang mendalam, saya sendiri rela begadang hingga pagi hari hanya untuk menonton Timnas masuk ke piala dunia. 

Ketua umum PSSI, Erick Thohir menyampaikan permintaan maaf di akun Instagram, pelatih Timnas Indonesia sekaligus legenda Barcelona Patrick Kluivert juga menyatakan bahwa ia bertanggung jawab penuh atas kegagalan skuad Garuda. 

Sejak PSSI berdiri pada 1930 hasil manis yang pernah dirasakan oleh Timnas Indonesia adalah lolos ke semifinal Asian Games 1954 dan 1958 serta lolos ke Olimpiade Melbourne 1956 ketika masih di bawah asuhan pelatih Yugoslavia, Antun Pogacnik. Kala itu, di Olimpiade Timnas Indonesia sanggup menahan imbang Uni Soviet yang diperkuat oleh kiper legendaris, Lev Yashin. Di masa itu, Uni Soviet adalah salah satu tim terkuat di dunia. 

Di kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia beberapa kali hampir lolos ke Piala Dunia yaitu pada kualifikasi Piala Dunia tahun 1958 dan 1986. Di kualifikasi piala dunia 1958 Indonesia mengalahkan Tiongkok dan Myanmar. Akan tetapi, di babak ke-3 kualifikasi Indonesia menghadapi Israel, jelas terjadi gesekan politik yang menyebabkan Indonesia menolak bertanding melawan Israel sehingga FIFA memberikan kemenangan secara cuma-cuma kepada Israel. 

Kegagalan Timnas menuju Piala Dunia kembali terulang di kualifikasi Piala Dunia 1986. Harapan Garuda menuju Meksiko sudah sangat dekat namun kandas ketika berhadapan melawan Korea Selatan dengan skor 2-0 pada leg 1 dan 1-4 pada leg ke-2. 

Sebenarnya Indonesia pernah bermain di Piala Dunia tepatnya pada Piala Dunia tahun 1938, kala itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda karena merupakan wilayah koloni jajahan Belanda. Waktu itu Hindia Belanda berhadapan dengan Hungaria dan kalah dengan skor 6-0. 

Kini harapan untuk lolos ke panggung tertinggi sepak bola bagi Timnas Indonesia hanya sekedar mimpi yang belum tercapai. Apakah pencapaian 87 tahun yang lalu ketika masih di bawah penjajahan Belanda akan tercapai? Tidak ada yang tahu tapi semoga saja kita akan mencetak sejarah di Piala dunia 2030. 

Kelak nanti Garuda akan bangkit dari Bumi bagian selatan, dia akan menunjukkan bangsa ini kepada dunia dan mereka akan menghormatinya. Semangat Perjuangan tidak akan pernah berakhir.