Kubah Hijau di bawah Langit Biru : Perkenalan

Bagian 2

2023-10-03 08:35:00 - Hafizh

Aku terbangun karena cahaya lampu yang begitu terang dan karena suara gaduh tepuk tangan untuk membangunkan. Aku duduk sejenak untuk mengumpulkan nyawaku yang masih tertinggal di alam mimpi, sembari menoleh ke sekitarku memperhatikan kondisi teman-temanku yang lain. Sekarang aku bangun di tempat yang ada banyak orang, aku tempat yang berbeda. Aku berada di Pondok!!


**


Kemarin aku diantar oleh kedua orang tuaku ke pondok pesantren ini untuk bersekolah, pondok ini akan menjadi rumah kedua ku, dan menjadi saksi perjuanganku untuk masa depan. 


**


Ketika mobil yang aku naiki memasuki komplek pondok aku melihat sebuah plang nama bertuliskan, Pondok Pesantren Modern “Al-Fatstar” Rufa, Alastandar. Begitu kokoh plang nama itu walaupun catnya sudah keropos dimakan usia dan besi penyangganya pun sudah mengalami korosi yang cukup parah. (Korosi adalah kondisi dimana logam mengalami kerusakan akibat berkontak langsung dengan lingkungan sekitarnya yang mengandung oksigen dan dan air).


Mobil kemudian berhenti di sebuah areal yang luas, “ini terlalu luas kalau hanya untuk parkiran” gumamku. Kemudian aku melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 12 siang, ku pikir kami pasti sudah terlambat, namun setelah beberapa saat aku melihat begitu banyak mobil masuk ke tempat ini yang ternyata kami terlalu awal untuk datang ke sini.


**


Pada pukul 3 sore aku dan orang tuaku memasuki asrama untuk mengantar dan menata barang-barangku. Aku dan kedua orang tuaku menata lemari milikku bersama.


Ayah : “Nak, kamu sebaiknya berkenalan saja terlebih dahulu dengan teman-temanmu.”


Ibu : “Iya nak, biar ibu dan ayah yang merapikan lemarimu.”


Aku : “Iya yah, bu. Zidan akan kenalan dengan teman-teman baru Zidan”.


Aku pun pergi ke arah calon teman-temanku yang akan menemaniku selama di pondok. 


“Assalamualaikum, boleh aku bergabung?”, sapa ku.


“Wa'alaikumsalam”, jawab mereka kompak.


“Oh tentu saja boleh”, kata salah seorang dari mereka yang memiliki postur tubuh tinggi dan besar..


Aku memberanikan diri kemudian menarik nafas dalam-dalam, karena aku memiliki postur tubuh yang kecil. Sedangkan badannya besar, karena dulu aku pernah dipukul oleh anak yang lebih besar dariku ketika aku masih duduk di SD.


“Perkenalkan namaku Zidanie Ahmad Mubarak, bisa dipanggil Zidan atau ZAM. Aku tinggal di Undar. Salam kenal semua.” 


Kemudian kami saling memperkenalkan diri. Aku merasa sangat bahagia hari ini, karena aku mendapat teman-teman yang begitu ramah dan bersahabat. Aku tidak pernah merasa sedekat ini dengan teman- teman ku, apalagi baru saja ku kenal. Karena sebelumnya aku tidak memiliki teman, ya mungkin bisa dibilang aku ini Nolep.


Menurut yang pernah ku baca di internet, nolep adalah sebuah kata pelesetan dari bahasa inggris No life, sebuah ungkapan yang merujuk kepada orang-orang yang lebih memilih untuk menyendiri ketimbang melakukan kehidupan sosial, atau bisa juga disebut anti-sosial.

.

.

.

Hehe, masih ada lanjutannya kok

More Posts