Mountain sickness
Penyakit ketinggian apa sih itu?
2023-08-24 21:01:27 - elghifari
Pernah merasa sesak napas saat berekreasi di dataran tinggi atau saat mendaki gunung? Kejadian itu dinamakan mountain sickness atau hipoksia. Tak sedikit orang yang mengalami hal itu. Hipokisa bisa dibilang menjadi momok bagi para teman-teman pendaki gunung. Apa sih penyebab hipoksia? Dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut saat berada di ketinggian?
Ketinggian merupakan hal yang menjadi penyebab mountain sickness. Mengapa hipoksia terjadi di dataran tinggi? Disekitar kita terdapat yang namanya tekanan barometrik atau yang lebih dikenal dengan tekanan udara. Nah, semakin kita naik ke tempat yang lebih tinggi maka tekanan udara dan kandungan oksigen di tempat itu semakin turun. Lain hal untuk orang yang tinggal di dataran tinggi, tubuh mereka sudah terbiasa dengan tekanan udara yang berada di tempat tinggal mereka. Tetapi tak menutup kemungkinan orang yang tinggal di dataran tinggi terkena hipoksia. Jika mereka pergi ke tempat yang lebih tinggi tubuh mereka butuh menyesuaikan dengan tekanan udara yang berada di tempat baru tersebut.
Ada beberapa ketinggian yang sangat sering menjadi tempat terjadinya hipoksia, antara lain :
- Ketinggian tinggi : 500 - 3.300 Mdpl
- Ketinggian sangat tinggi : 3.300 - 5.500 Mdpl
- Ketinggian ekstrem : Lebih dari 5.500 Mdpl
Beberapa gejala dari mountain sickness dapat muncul secara bertahap maupun secara tiba-tiba. Di bawah ini beberapa gejala yang muncul biasanya setelah 12 - 24 jam berada diatas ketinggian :
- Merasa pusing
- Kelelahan dan tidak memiliki tenaga
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Susah tidur
Kemudian diluar gejala diatas, ada gejala yang lebih serius :
- Rasa lelah, lemas, dan sesak napas yang makin memburuk
- Kesulitan mengatur gerakan
- Merasa mual dan muntah serta kepala menjadi terasa berat
- Dada terasa sesak dan tertekan
Biasanya gejala tersebut muncul jika sudah berada di atas ketinggian 2.500 mdpl.
Cara menangani penyakit ketinggian
Jika mengalami beberapa gejala yang sudah disebutkan diatas dalam 1 - 2 hari kemungkinan memang mengalami hipoksia. Untuk gejala ringan mungkin kalian bisa tetap berada diatas ketinggian untuk mengetahui apakah tubuh kalian bisa menyesuaikan diri. Istirahat kan tubuh kalian, jaga tubuh agar tetap hangat, dan jaga cairan yang berada didalam tubuh agar tidak mengalami dehidrasi atau kejadian yang tak di inginkan lainnya. Jika gejala yang awalnya ringan menjadi semakin memburuk atau kalian mendapati langsung ke gejala yang berat maka segeralah menuju tempat yang lebih rendah atau jika kalian sedang summit attack, kalian bisa turun menuju yang tempat yang lebih rendah. Carilah bantuan medis atau beristirahatlah sejenak hingga gejala itu hilang, jangan lupa meminta perlindungan dari Allah, dan yang terpenting jangan memaksakan diri karena beberapa hal yang dipaksakan itu tidak baik.
Sekian semoga bermanfaat untuk reminder saja jika ada beberapa dari kalian yang mengalami beberapa hal diatas.