Peran Sekolah Islam dalam Menanggulangi Dekadensi Moral
2024-12-06 02:09:32 - Hayzalia
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tengah menghadapi fenomena bonus demografi yang akan terus berlangsung hingga enam tahun berikutnya. Hal ini bermakna bahwa penduduk usia produktif Indonesia melebihi jumlah penduduk non-produktif. Generasi muda atau yang lumrah dilabeli ‘Gen Z’ saat ini sudah mulai tumbuh dalam lingkungan yang sadar akan pentingnya pendidikan untuk menciptakan penerus bangsa yang berkualitas. Kesadaran ini memuncak kala tatanan masyarakat perlu kembali diluruskan dari dekadensi moral. Selain orang tua, sekolah juga memainkan peran krusial dalam membentuk karakter generasi penerus.
Sebagai negara dengan komunitas muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki sangat banyak sekolah islam tersebar di seluruh daerahnya. Sekolah islam pada dasarnya adalah tempat pendidikan berlandaskan nilai-nilai keislaman yang kental sehingga pendidikan tidak terbatas pada sekadar capaian akademik, namun juga pendidikan moral dan pengembangan diri. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah yang berbunyi, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Sekolah islam, yang banyak berbentuk madrasah atau sekolah asrama, bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang baik kepada para siswa. Bentuk pendidikan akhlak di sekolah islam dapat berupa pembiasaan-pembiasaan baik, pengadaan subjek yang menekankan pada pentingnya edukasi moral seperti Akidah Akhlak dan Ta’limul Muta’allim, maupun pengembangan lingkungan yang sesuai untuk membentuk karakter islami yang mulia dan unggul.
Namun, hal ini tidak akan terlaksana secara maksimal apabila tidak didukung oleh integrasi antara trias pendidikan, yaitu tenaga pendidik, para siswa dan orang tua. Komunikasi antara tenaga pendidik dan orang tua perlu dilakukan untuk memastikan penguatan nilai-nilai moral siswa saat berada di rumah. Tergurat dalam Al-Qur’anul Karim perintah untuk melindungi serta keluarga dari api neraka pada QS. At-Tahrim: 6 “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Selain membentuk integrasi antara lembaga pendidikan dengan orang tua, siswa juga perlu dibekali dengan kemampuan komunikasi dan dakwah yang baik, sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Keterampilan sosial dan kepedulian kepada sesama adalah nilai inti keteladanan Rasulullah yang sangat perlu dikembangkan pada siswa. Dengan mengajak siswa untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial, siswa dapat belajar untuk saling peduli, saling menghargai serta berbagi ilmu, yang merupakan bagian penting dalam pendidikan akhlakul karimah.
Dengan integrasi yang baik, lingkungan yang mendukung, serta kemauan untuk menjadi pribadi-pribadi unggul, dekadensi moral dapat ditekan pada generasi muda Indonesia melalui perantara sekolah islam. Nilai-nilai islam menjadi landasan dalam membentuk penerus yang unggul dan konsisten.
“Wahai orang-orang beriman, jadilah kamu penegak keadilan.” QS. An-Nisa: 135