Resensi Buku Dream Record

Judul : Dream Record

Penulis : Lee Hye-rin

Tebal : 135 halaman

Penerbit : Bhuana Sastra

Dream Record bercerita tentang seorang ilmuwan bernama Han Tae-oh yang berhasil menciptakan alat perekam mimpi. Ide menakjubkan ini dipikirkan oleh Han Tae-oh ketika istrinya, yang merupakan seorang penulis, merasa bahwa ide tulisannya tidak menarik, sehingga ia ingin mengambil ide dari mimpi yang ia dapat di malam hari. Dengan usaha dan kerja keras, akhirnya Han Tae-oh berhasil membangun sebuah perusahaan yang melayani perekaman mimpi. 

Buku ini juga menceritakan seorang gadis yang bernama Ga-eun. Ia sudah tidak memiliki ayah, tapi masih ada ibu yang sangat sayang kepadanya. Di sekolah, ia sering mendapat perlakuan bullying dari salah satu geng yang bernama Tae-hee. Hampir setiap hari Ga-eun mendapat perlakuan yang tidak enak dari geng tersebut.

Suatu hari, Ga-eun jatuh dari lantai tiga sekolahnya, tetapi tidak ada yang bisa menemukan pelakunya karena lokasi kejadian tidak terlacak kamera CCTV. Pada akhirnya, polisi menyarankan Ga-eun untuk melakukan perekaman mimpi di Dream Record sebagai petunjuk siapa yang telah melakukan hal itu padanya. Awalnya, mimpi Ga-eun tidak mengandung petunjuk apa-apa, tapi pada mimpi terakhir, semuanya terungkap, ternyata yang melakukan hal jahat itu adalah wali kelas Ga-eun sendiri, yang pada saat itu berada di bawah pengaruh minuman beralkohol.

Kelebihan :

Memberikan inspirasi kepada kita untuk berani mengambil risiko seperti Han Tae-oh. Ia menciptakan alat yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh banyak orang. Selain itu, dari cerita Ga-eun, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa bullying merupakan tindakan yang sangat jahat. Perlakuan ini dapat memberikan trauma berat kepada korbannya. 



Kekurangan :

Ada beberapa peristiwa di buku yang sebenarnya tidak perlu dituliskan karena tidak berkesinambungan dengan inti cerita.

Apakah kalian ingin merekam mimpi?