Resensi Cerpen: Menilik Kembali Kisah Perjuangan Si Anak Perempuan dalam Cerpen Rumah Pohon dan Ceritanya, Karya Adissya Maulidina Cahyani.
Menilik Kembali Kisah Perjuangan Si Anak Perempuan dalam Cerpen Rumah Pohon dan Ceritanya, Karya Adissya Maulidina Cahyani.
2023-11-22 15:26:51 - llovie
Judul Cerpen : Rumah Pohon dan Ceritanya
Penulis : Adissya Maulidina Cahyani
Jumlah Halaman : 10 halaman
Jumlah Kata : 4010
Tahun Penulisan : 2023
Jenis Cerpen : Fiksi
Tautan Cerpen: GIGA MIBS - Rumah Pohon dan Ceritanya (mega.sch.id)
Tentang seorang anak perempuan yang menjadi korban atas kegilaan sang bapak yang selalu berpegang prinsip patriarki. Prinsip gila yang menjadikan kodrat perempuan itu wajib berada di bawah kodrat lelaki. Menurut tokoh bapak, seorang perempuan dilarang lebih cerdas dibanding sang lelaki agar tidak mempermalukannya. Derajat laki-laki haruslah di atas, hingga ia bahkan mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk rendahan yang hanya memberi beban. Segila itu ya, pikiran tokoh bapak.
Dalam cerita ini lebih dikisahkan perjuangan tokoh anak perempuan yang menginginkan pendidikan setelah sang bapak terus melarangnya bahkan hanya dengan menyentuh sebuah buku. Meski begitu, sang kakak yang bernama Mas Nugra itu selalu mengajarinya belajar. Mas Nugra mengajari anak perempuan itu di sebuah rumah pohon, tempat teraman yang hanya mereka saja yang bisa berada di sana. Hanya ibu dan Mas Nugra saja yang mendukung anak perempuan itu untuk belajar. Hingga suatu puncak dari seluruh kegilaan bapak menjadi sebuah jalan anak perempuan itu untuk menuntut ilmu.
Beberapa kelebihan dari cerpen ini, ketika membaca cerpen yang berjudul Rumah Pohon dan Ceritanya akan dibuat merasa tegang sekaligus ngeri karena kelakuan tokoh bapak yang tidak masuk akal. Ini membuat kita menjadi bertanya-tanya, mengapa sang bapak tega memperlakukan istri dan anak perempuannya seperti itu. Dalam cerita ini, sejak awal kita sudah diajak untuk berpikir siapakah si tokoh anak perempuan ini?
Cerita pendek ini sebetulnya cocok untuk dibaca oleh semua kalangan orang yang menyukai genre fiksi bercampur histori. Karena dalam cerita pendek ini kita seperti dibawa kembali ke zaman di mana seorang perempuan yang diharuskan untuk di rumah dan hanya laki-laki saja yang diperbolehkan untuk sekolah. Betapa kerasnya zaman dahulu hingga seorang perempuan hanya dianggap manusia rendahan.
Namun dalam cerita ini, juga kurang diceritakan bagaimana tokoh bapak bisa memiliki prinsip seperti itu. Tidak dijelaskan lebih juga bagaimana kronologi tokoh ibu yang menghilang.
Dalam cerita Rumah Pohon dan Ceritanya ini mengisahkan anak perempuan cerdas yang begitu menginginkan haknya untuk bersekolah. Cerpen ini juga memiliki banyak kelebihan. Di akhir cerita, kita dibuat terkejut dengan apa yang terjadi pada keluarga ini. Sebuah plot yang tidak terduga.