Sang Penjaga Waktu

Cerpen

2025-02-18 01:25:59 - RAZZZZZ

Di tengah alam semesta yang tak berujung, terdapat sebuah menara kristal raksasa. Di puncaknya, bersemayam seorang entitas yang dikenal sebagai Penjaga Waktu. Ia bukanlah dewa, bukan pula makhluk fana, melainkan manifestasi dari waktu itu sendiri. Tugasnya adalah memastikan keseimbangan roda kehidupan dan kematian, menjaga agar setiap jiwa menemukan jalannya.

Suatu hari, sebuah bintang jatuh melintasi langit, meninggalkan jejak cahaya keemasan. Cahaya itu menghantam menara kristal, memecahkan segel kuno yang mengurung jiwa-jiwa yang belum lahir. Keriuhan memenuhi angkasa, suara tangis, tawa, dan bisikan harapan bercampur menjadi satu. Jiwa-jiwa itu, bagaikan benih yang tertiup angin, mulai berhamburan ke berbagai alam semesta.

Penjaga Waktu merasakan gangguan dahsyat. Dengan tatapan mata yang bijak, ia mengamati aliran jiwa-jiwa yang melintasi ruang dan waktu. Ia melihat jiwa seorang prajurit gagah berani yang jatuh dalam pertempuran, bereinkarnasi sebagai seorang penyair lembut. Ia menyaksikan jiwa seorang putri yang dikutuk, lahir kembali sebagai seorang petani sederhana yang mencintai tanah.

Dalam kekacauan itu, Penjaga Waktu melihat satu jiwa yang menarik perhatiannya. Jiwa itu bersinar lebih terang daripada yang lain, dipenuhi dengan energi yang luar biasa. Jiwa itu melayang di antara alam semesta, ragu-ragu, seolah mencari sesuatu. Penjaga Waktu mengulurkan tangannya, menyentuh jiwa itu dengan kelembutan.

"Jalanmu telah terbuka," bisik Penjaga Waktu. "Pergilah, dan temukan takdirmu."

Jiwa itu, dengan senyum misterius, melesat pergi, menghilang dalam gemerlap bintang-bintang. Penjaga Waktu menghela napas panjang. Ia tahu bahwa reinkarnasi ini akan membawa dampak besar bagi keseimbangan alam semesta. Ia hanya bisa berharap bahwa jiwa itu akan memilih jalan yang benar. Dan ia akan menunggu, sebagai penjaga waktu, hingga jiwa itu kembali.

More Posts