Olympics: Sejarah, Permainan, dan Pencapaian Indonesia

Usia kalender Masehi pun masih kalah tua sama event yang satu ini...

2024-08-22 06:23:36 - M. Rifkyy

Opening

Oke.. selamat siang atau malam, dan salam merdeka!

Kalau ditanya apakah semua yang di sini suka berolahraga? Maka apa jawabnya? Jelas "Iya". Setiap orang pasti suka melakukan minimal satu jenis olahraga. Entah itu lari, renang, tenis meja, dan catur sekalipun. Karena berolahraga sangat penting untuk membantu tubuh kita tetap sehat dan kuat dalam menjalani aktivitas. 

Nah, buat kalian yang suka sekali berolahraga, pasti sudah tidak asing ya dengan judul tulisan ini? Olympics atau Olimpiade. Itu ibarat PON (Pekan Olahraga Nasional) kalau di Indonesia. Bedanya, Olimpiade adalah kompetisi olahraga terbesar untuk seluruh atlet dunia. 

Baru-baru ini, Indonesia mendapatkan dua medali emas dan satu perunggu di ajang Olimpiade Paris 2024. Masing-masing medali datang dari cabang olahraga panjat tebing, angkat besi, dan bulu tangkis. Siapa saja orang-orangnya? Baca berita, dong! Mereka kan berjasa dalam mempersembahkan kado manis untuk ulang tahunnya Indonesia. Harusnya sih tahu. Bukan tempe. 

Baiklah, langsung saja kita bahas sedikit tentang kompetisi olahraga paling akbar di seluruh dunia ini. Kita mulai dari sejarahnya dulu. Gass! 

Sejarah (Olimpiade Kuno)

Kata ‘olimpiade’ berasal dari sebuah nama kota di Yunani, yaitu olympia. Berarti olimpiade pertama kali ditemukan di Yunani, dong? Benar. Awal mula digelar, kompetisi ini disebut Olimpiade Kuno. Tujuan sebenarnya dari diadakannya perlombaan ini adalah untuk merayakan festival keagamaan dan atletik. Sejak dulu, kompetisi ini sudah dilangsungkan selama empat tahun sekali. Kalau kalian mau membayangkan, Olimpiade Kuno ini sangat jauh berbeda dengan Olimpiade yang kita kenal saat ini. Bela diri misalnya. Kalau mau, mereka sah-sah saja bertarung sampai mati. Tidak ada yang melarang. Makanya, dulu kompetisi ini masih diikuti oleh laki-laki saja. 

Saat itu, semua cabang olahraga tradisional digabung menjadi satu kompetisi besar. Sebut saja lomba lari, lempar cakram, lempar lembing, tinju, gulat, dan berkuda. Pada zaman itu, acara-acara seperti ini adalah kesenangan dan keseruan tersendiri bagi mereka. Karena kan belum ada HP, ya? Jelas. Bahkan alat musik pun masih belum terlalu menyebar luas saat itu. Jadi, olahraga adalah hiburan terbesar mereka.

Namun, sayangnya Olimpiade tidak lagi dilaksanakan setelah Theodosius II dari Yunani memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani pada tahun 426 M. Setelah peristiwa tersebut, pelaksanaan Olimpiade terhenti selama berabad-abad lamanya. 

Olimpiade Modern

Pada akhir abad ke-19, Olimpiade Modern pertama kali diadakan di Ibukota Yunani, Athena pada tahun 1896. Olimpiade Athena ini resmi menjadi pelaksanaan ajang olimpiade internasional modern yang pertama kali. Saat itu, jumlah negara dan atlet yang berpartisipasi masih terbilang sangat sedikit. Tercatat hanya 241 atlet (semua laki-laki) dari 14 negara yang mengikuti kompetisi tersebut. Tahun demi tahun, jumlah atlet dan negara yang berkompetisi terus bertambah. 

Pada tahun 1904, sistem medali emas, perak, dan perunggu untuk juara satu, dua, dan tiga pertama kali ditemukan. Format inilah yang digunakan sampai sekarang. Konon katanya, kadar emas yang ada di medalinya adalah 100% asli. Kalau sekarang, paling cuma sekitar 1-2%. Katanya… 

By the way, Olimpiade itu terbagi menjadi dua musim. Jadi, ada Olimpiade Musim Panas (Summer Olympics), ada juga Olimpiade Musim Dingin (Winter Olympics). Kalau yang di Athena tadi, itu Summer Olympics. Sementara Winter Olympics baru pertama kali dilaksanakan di Perancis tahun 1924. Pelaksanaannya selang-seling. Tahun ini summer, dua tahun kemudian winter. Terus dua tahun kemudian summer lagi, dan seterusnya. 

Sampai sekarang, Olimpiade masih terus dilaksanakan dan menjadi ajang pertunjukan atlet seluruh dunia untuk menampilkan aksinya. Kalau dilihat dari performa para atlet, maka dalam 100 tahun terakhir terjadi peningkatan performa yang cukup pesat dan menjadi rekor di atas kertas. Renang 4x100m misalnya, dulu rata-rata waktu finish-nya adalah satu menit lebih untuk satu orang. Sekarang, banyak yang bisa di bawah 50 detik. Kalau dulu orang berlari 100 meter dalam waktu 10 detik lebih, sekarang bisa di bawahnya. Bagimana, ya? Wajar sih, bedanya part-time dan full-time athlete ya itu. Jadi, kalau dipikir-pikir, orang zaman dulu itu kuat-kuat juga fisiknya. 

Paralimpiade

Olimpiade ini ditujukan kepada para atlet penyandang disabilitas. Sejak pertama kali diadakan pada 1960 di Roma, kompetisi ini seakan menjadi ajang pembuktian para atlet disabilitas yang menunjukkan bahwa tidak ada halangan untuk meraih kesuksesan. Sudah banyak dari mereka yang mampu mencatatkan rekor fantastis di event tersebut. Perjuangan yang luar biasa. Nah, kita yang alhamdulillah tercukupi semua kebutuhannya harusnya bisa mengambil pelajaran dari mereka, dong ya? Teruslah melangkah, fokus pada kelebihanmu dan kembangkan. Tidak perlu terus-terusan memikirkan kekurangan ini-itu. Dan yang paling penting, jangan dengarkan omongan orang yang niatnya meremehkan kerja keras dan kemampuan kita :) 

Prestasi Indonesia

Pertama kali Indonesia berpartisipasi di Olimpiade adalah tahun 1952 di Finlandia. Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya medali pertama diraih pada Olimpiade Seoul 1988. Total perolehan medali Indonesia sejak 1988-2024 adalah sebanyak 40 medali, dengan rincian 10 emas, 14 perak, dan 16 perunggu. Terbaru, tiga atlet tanah air berhasil menambah koleksi medali Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024. 

Tahun ini, Indonesia finish di urutan ke-39 di klasemen akhir Olimpiade Paris. Peringkat 39 dari 206 negara. Sementara pencapaian terbaik kita masih di Olimpiade 1992 (Peringkat 24 dari 64 negara) Not bad, lah. Daripada ranking apa tuh yang 134? Upss.. 



Closing

Hingga saat ini, sudah banyak atlet berprestasi Indonesia yang berkontribusi besar dalam mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional dengan pencapaian yang mereka raih. Termasuk di event Olimpiade ini. Buat kalian yang cita-citanya atlet, tetap semangat dan terus berlatih, ya! Kuncinya sih konsisten. Lelah boleh, tapi nyerah jangan! Semoga prestasi kita kelak bisa membawa nama Indonesia terbang tinggi di kancah internasional. Aamiin… 




Daftar Pustaka

Wikipedia, 2024. “Olimpiade”.Olimpiade - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Diakses 15 Agustus 2024. 

Wikipedia, 2024. “Klasemen Olimpiade Musim Panas 1992”.Klasemen medali Olimpiade Musim Panas 1992 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Diakses 22 Agustus 2024  

Humas, 2024. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. “Klasemen Akhir Olimpiade Paris 2024: Amerika Serikat Posisi Pertama, Indonesia Peringkat Ke-39”.Klasemen Akhir Olimpiade Paris 2024: Amerika Serikat Posisi Pertama, Indonesia Peringkat Ke-39 Diakses 22 Agustus 2024.  


More Posts