Sang Titisan Dewa Bayu
Bima, Sang Titisan Dewa Bayu yang Berpetualang Mencari Air Suci
2024-02-03 07:48:51 - Adila
Bima, yang juga dikenal sebagai Werkudara atau Bimasena, adalah salah satu tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah anak kedua dari Pandu dan Kunti, serta saudara dari Yudhistira, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Bima memiliki kekuatan fisik yang sangat besar, bahkan ia dianggap sebagai titisan dari Dewa Bayu, dewa angin. Bima juga terkenal sebagai tokoh yang berani dan setia, meskipun ia sering bersikap kasar dan menakutkan bagi lawan-lawannya.
Salah satu kisah paling menarik tentang Bima adalah ketika ia berpetualang mencari air suci untuk menyembuhkan para korban racun Kalantaka. Bima mendapatkan tugas ini dari gurunya, Resi Drona, yang memberitahu bahwa air suci itu terletak di Gunung Candramuka. Namun, untuk mencapai gunung itu, Bima harus melewati berbagai rintangan dan bahaya, seperti dua raksasa bernama Rukmala dan Rukmakala, seekor naga bernama Naga Taksaka, dan seorang raja bawah laut bernama Baruna.
Bima tidak gentar menghadapi semua tantangan itu dengan kekuatan dan kecerdikannya. Ia juga mendapatkan banyak ilmu dan senjata dari para musuhnya, seperti ilmu pukulan maut dari Rukmala, ilmu kesaktian dari Naga Taksaka, dan senjata gada bernama Kunta Wijaya dari Baruna. Namun, yang paling berharga adalah Bima bertemu dengan Dewa Ruci, manifestasi dari Dewa Wisnu, yang memberinya air suci dan mengajarkan kepadanya tentang jati diri dan hakikat kehidupan.
Dengan air suci dan ilmu yang didapatnya, Bima berhasil menyelamatkan para korban racun Kalantaka dan menjadi lebih bijaksana dan berwibawa. Bima juga memainkan peran penting dalam perang Bharatayudha, di mana ia membunuh banyak musuh, termasuk Duryodana, raja Korawa yang zalim. Setelah perang usai, Bima bersama saudara-saudaranya memerintah kerajaan Hastinapura dengan adil dan makmur. Pada akhir hidupnya, Bima meninggal dengan sempurna (moksa) bersama saudara-saudaranya dan istrinya, Drupadi, menuju surga.
Beberapa fakta menarik tentang Bima:
- Nama Bima dalam bahasa Sansekerta berarti "mengerikan", sedangkan nama Werkudara berarti “perut besar” atau “lapar besar” karena ia memiliki nafsu makan yang tinggi.
- Bima memiliki empat istri, yaitu Drupadi, Hidimbi, Valandari, dan Dewi Nagagini. Dari keempat istri tersebut, ia memiliki lima anak, yaitu Gatotkaca, Sutasoma, Srutakarma, Ghatotkaci, dan Barbarika.
- Bima adalah tokoh yang sangat menghormati para guru dan sesepuh. Ia pernah meminta maaf kepada Resi Bhisma, Resi Drona, dan Resi Kripa karena harus melawan mereka dalam perang Bharatayudha. Ia juga pernah meminta maaf kepada Resi Parasara karena telah membunuh seekor ikan yang ternyata adalah jelmaan dari Resi tersebut.
- Bima adalah tokoh yang sangat berani dan tidak takut mati. Ia pernah menantang Dewa Indra, Dewa Siwa, dan Dewa Brahma untuk bertarung dengannya. Ia juga pernah menolak untuk masuk surga karena ia merasa tidak pantas berada di sana.
Arista Nur Rizki. “Kisah Pewayangan: Makna di Balik Nama Tokoh Wayang Bima atau Werkudara dalam Bahasa Sansekerta”. Diakses pada 3 Februari. SuaraMerdeka.com, https://www.suaramerdeka.com/hiburan/pr-044802466/kisah-pewayangan-makna-di-balik-nama-tokoh-wayang-bima-atau-werkudara-dalam-bahasa-sansekerta.