Analisis Potensi Singkong sebagai Bahan Pangan Alternatif Pengganti Nasi
2025-08-21 07:17:17 - Almira Quinsha
Singkong Pengganti Nasi
Indonesia, negara yang menduduki tingkat ke-4 di dunia dalam hal mengonsumsi beras, dengan jumlah penduduk sebanyak 270 juta jiwa. Berdasarkan data yang dikutip dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), rata-rata konsumsi beras Indonesia pada periode 2020/2021 dan 2022/2023 mencapai 35,367 juta ton per tahun. Sementara itu, rata-rata produksi beras Indonesia pada periode 2018/2019 hingga 2022/2023 adalah 34,36 juta ton per tahun (Kompas, 24 Jan 2024).
Ketergantungan pada beras kian meningkat hingga sekarang, baik sebagai sumber pangan utama maupun dalam konteks perdagangan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan harga dan kerugian atas petani lokal dalam persaingan impor beras (Noviar dalam Mubarok, 2025). Padahal, Indonesia mempunyai banyak sumber pangan lain yang dapat menggantikan beras, salah satunya adalah singkong. Saat ini, Indonesia merupakan penghasil singkong terbanyak keempat di dunia, dengan sentra produksi singkong terbesar di Indonesia adalah Provinsi Lampung (Dinas Kominfo, 18 Agustus 2021).
Menurut Teropong Kasus News, Lampung merupakan provinsi dengan produksi singkong terbesar di Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2018, produksi singkong di Lampung mencapai 6.683.758 ton, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia dari total produksi nasional sebesar 19.341.233 ton. Lampung juga menduduki peringkat pertama sebagai produsen singkong di Indonesia, menyumbang sekitar 51% dari total produksi nasional pada tahun 2024. Total luas lahan singkong di Lampung mencapai 366.830 hektar, beberapa daerah di Lampung yang menjadi sentra produksi singkong meliputi Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Lampung Timur.
Singkong dapat menjadi makanan pengganti nasi yang baik, karena mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan berbagai nutrisi penting lainnya. Singkong juga memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada nasi, sehingga baik untuk penderita diabetes jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat. Vitamin C dan mineral yang ada di dalam singkong juga dapat bermanfaat bagi kesehatan tulang dan kulit (W Satyajaya, 2018). Namun, pola konsumsi pangan penduduk di Indonesia tahun 2023 untuk singkong masih rendah, yakni 9,7 kg/kap/tahun. Meskipun demikian, ada beberapa daerah yang sudah mulai menggunakan singkong sebagai bahan makanan pokok mereka (Badan Pangan Nasional, 2 Desember 2023).
Selain dibudidayakan di Lampung, Salatiga juga merupakan salah satu daerah penghasil singkong. Banyaknya produksi singkong oleh masyarakat tersebut, telah dibudidayakan dalam berbagai makanan olahan seperti getuk, keripik, singkong keju, dan lain sebagainya. Berbagai produksi olahan singkong tersebut dapat ditemukan di “Kampung Singkong” yang terletak di sepanjang jalan Argo Tunggal Salatiga. Di kampung tersebut, singkong diolah menjadi aneka kuliner dengan cita rasa modern. Sebutan kampung yang berada di sekitar pertigaan ABC Salatiga menjadi sentra industri aneka olahan berbahan singkong ini pun telah menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Salatiga (Purnomo dalam Aisyah, 2022). Tanaman singkong mudah untuk dibudidayakan, karena banyak petani dan warga masyarakat di Indonesia yang telah menanam singkong secara khusus maupun sekedar menanam dengan teknik selingan. Harga singkong di pasar juga masih tergolong murah, sehingga tanaman singkong dapat menghasilkan produk yang banyak, juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Daftar Pustaka
Anonim. 2021. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/indonesia-negara-penghasil-singkong-terbanyak-keempat-dunia>.
Nasional, Badan Pangan. 2023. “NFA Dukung Pengembangan Singkong Sebagai Bahan Pangan Pokok Strategis”. Badan Pangan Nasional, 2 Desember 2023. Dilihat 2 September 2025. <https://badanpangan.go.id/blog/post/nfa-dukung-pengembangan-singkong-sebagai-bahan-pangan-pokok-strategis.>
Kompas, Tim Harian. 2024. “Pangan Yang Mandiri.” Kompas.id, Januari 23, 2024, dilihat 2 September 2025. <https://www.kompas.id/artikel/pangan-yang-mandiri>.
Redaksi. 2025. “Lampung Tegaskan Posisi Sebagai Produsen Singkong Terbesar Nasional.” Berita Teropongkasus, 21 Mei 2025. Dilihat 2 September 2025. <https://teropongkasusnews.com/2025/05/21/lampung-tegaskan-posisi-sebagai-produsen-singkong-terbesar-nasional/ >.
https://repository.lppm.unila.ac.id/7264/1/Wisnu1.pdf
Unila. (n.d.-b).
https://journal.nurscienceinstitute.id/index.php/jerps
Journal of Economics Research and policy studies. (2024, February 4).