Puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda.
1. Judul dan penulis: Kereta Azan, Ahmadun Yosi Herfanda.
2. Makna judul: Panggilan azan untuk mengajak menuju kemenangan.
3. Majas yang digunakan: Majas metafora dan epos.
4. Kata yang tidak dipahami: Lena.
5. Keterkaitan puisi dengan pengetahuan saya: Kemenangan dan keberkahan pada setiap waktu shalat.
6. Prafrasa:
Menuju kemenangan yang akan menjadi solusi pada setiap masalah yang sedang kita hadapi, dengan beranjak untuk menunaikan shalat ketika mendengar suara azan. Sambil menunggu shalat, berzikir dan bertakbir di dalam masjid.
Pernahkah kita betul-betul memperhatikan dan mendengarkan ketika azan dikumandangkan di setiap waktu shalat? Ketika waktu subuh telah tiba, mungkin kita masih tertidur lelap. Kita melewatkan waktu subuh yang berkah dan berharga, yang mengajak kita kepada kemenangan dunia dan akhirat.
Pada waktu azan subuh dikumandangkan memberi berkah fajar untuk mengawali hari.
Pada waktu azan dzuhur dikumandangkan memberi berkah untuk kehidupan yang sedang kita jalani.
Pada waktu azan ashar dikumandangkan memberi berkah untuk segala hal yang sedang kita kerjakan.
Pada waktu azan maghrib memberi berkah kemuliaan setelah berkegiatan.
Pada waktu azan isya memberi berkah untuk beristirahat dan pelajaran hari ini yang bisa kita ambil.
Semuanya bersuka-cita menyambut ketika waktu shalat telah tiba dan azan dikumandangkan.
Siapapun yang meninggalkan shalat, maka dia termasuk orang-orang yang celaka. Siapapun yang sudah tidak lagi mengenal panggilan Allah SWT (azan) untuk menunaikan shalat, maka kalian termasuk golongan orang-orang yang hati mereka keras seperti batu, atau bahkan lebih keras lagi. Padahal, betapa mulianya panggilan azan jika kita mengetahui hakikat dan kebahagiaan yang terdapat di dalamnya.
7. Latar waktu dan tempat terjadinya puisi: Waktu shalat dan masjid.
Peristiwa yang terjadi saat itu: Keberkahan yang terkandung di dalam shalat dan orang-orang yang lalai dalam shalat mereka.
8. Latar belakang penulisnya: Ahmadun Yosi Herfanda atau juga ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH, kadang-kadang disingkat AYH, (lahir 17 Januari 1958), adalah seorang penulis, jurnalis, dan sastrawan berkebangsaan Indonesia. Dia menulis esai sastra, cerpen, dan puisi sufistik sosial-religius. Sementara, cerpen-cerpennya bergaya karikatural dengan tema-tema kritik sosial. Ia juga banyak menulis artikel sastra. Ahmadun merupakan salah satu pendiri Komunitas Sastra Indonesia (KSI), Komunitas Cerpen Indonesia (KCI), dan penggagas forum Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) -- yang diadakan secara bergilir di negara-negara kawasan Nusantara. Ia juga merupakan salah seorang konseptor dan deklarator Hari Puisi Indonesia (HPI) yang dirayakan tiap tanggal 26 Juli.
Sumber: Wikipedia,Ahmadun Yosi HerfandaWikipediahttps://id.wikipedia.org › wiki › Ahmadun_Yosi_Herfa...
9. Kesimpulan makna puisi: Jika ingin mendapatkan kebahagiaan sejati dan menemukan solusi atas segala masalah yang saat ini sedang kita hadapi, maka beristirahatlah dan singgahlah sebentar untuk menunaikan shalat.
MasyaAllah, ini adalah salah satu puisi favorit saya, karena bahasanya sangat mudah dimengerti dan sangat menyentuh hati. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, yang senantiasa menjemput berkah dengan bersegera bersiap-siap shalat ketika azan telah dikumandangkan, panggilan mulia untuk mengajak kepada kemenangan yang sesungguhnya. Aamiin 😇🤲🏼...