Lelah itu wajar ...
Dalam hidup, pasti ada waktu ketika kita harus melewati jalan yang sulit dan membawa beban yang terasa begitu berat. Kita pasti pernah gagal berulang kali, meski sudah merancang segalanya dengan hati-hati. Pernah berharap, namun Allah Subhanahu Wa Ta'ala tak berkehendak. Pernah mencintai, lalu harus merelakan. Pernah berusaha bertahan, namun tetap diterpa ujian yang tak kunjung usai.
“Ini tidak sesuai ekspektasiku. Ini sama sekali tidak adil.” Karena pada dasarnya, orang ingin hidup dengan tenang, indah, dan sesuai dengan keinginan dan impiannya. Akan tetapi, Allah dengan kasih dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, melihat segalanya dari sudut pandang yang jauh lebih luas.
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 216
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)
Namun Allah, dengan kelembutan dan ilmu-Nya yang tak terbatas, mengingatkan: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu." (QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat Allah memang luas sekali penafsirannya, namun yang pasti maknanya satu: bahwa rasa sakit, baik yang dirasa tubuh maupun yang menggores hati, bisa menjadi jalan menuju kedewasaan jiwa. Bisa jadi, yang terasa pahit hari ini adalah awal dari kebaikan yang belum kita mengerti. Air mata yang jatuh sekarang mungkin menjadi alasan senyum di masa depan.
Allah tak pernah menyia-nyiakan sabar hamba-Nya. Di balik setiap luka, ada pelajaran. Di balik setiap kecewa, ada cinta-Nya yang sedang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat dan bijak.
https://muslim.or.id/107164-tidak-setiap-yang-dibenci-itu-buruk.html