Sebuah cerita fantasi karya Muhammad Hafuza Aleriz yang mengajarkan kepada kita untuk jangan gampang percaya orang yang baru kenal atau tidak kenal dan kita harus bekerja sama agar pekerjaan gampang dilakukan/mudah.
Halo aku bernama Azain, aku bersekolah di OISCA High School. Aku berumur 15 tahun. Ya, sebenarnya aku baru lulus dari SMP. Jadi ini hari pertamaku masuk sekolah ini sekaligus pertama kali bersekolah di jenjang SMA.
Saat hari pertama bersekolah di situ, aku belum berkenalan dengan siapa-siapa bisa dibilang aku takut kenalan dengan orang. Hari itu wali kelas aku masuk ke dalam kelas dan aku lupa nama wali kelasnya. Wali kelas itu memanggil nama satu-satu untuk memperkenalkan diri di depan, dan ya, akhirnya aku dipanggil nomor 14. Maju ke depan untuk pertama kalinya, kayaknya SD dan SMP aku gak pernah maju ke depan.
Akhirnya istirahat, aku mau baca buku tapi perutku laper aku lupa sarapan jadinya aku ke kantin aja. Saat di sana aku baru teringat aku tidak ada uang jajan, betapa bodohnya aku. Tiba-tiba ada seseorang di belakangku bilang “Gak ada uang ya, haha, kok ke kantin”. Aku hanya terdiam karena aku gak kenal dan tidak ada di kelasku. Orang itu menghampiriku saat aku mau keluar dan bilang “Woy, nih, buat kamu”. Aku dikasih susu coklat dan nasi goreng yang ada di tempat mika. Dan aku bilang “Makasih.”.orang tersebut bilang “Ngomong-ngomong aku belomngasih tau namaku ya, namaku Kairi, kalo namamu siapa?”. Aku menjawab “Azain”. Jadi nama dia Kairi tetapi dia dari kelas berapa akupun gak tau. Muka Kairi bingung dan bertanya lagi kepadaku “Azain? Aku gak pernah dengar nama itu di sekolah, kamu murid baru ya?”. Aku hanya mengangguk sambil memakan nasi goreng yang dikasih Kairi. Kairi pun memberi tau bahwa sebenarnya dia sudah kelas 11 atau dibilang kelas 2 SMA. 'Ternyata dia lebih tua satu tahun dariku aku kira dari kelas 1 SMA di kelas lain', ucapku dalam hati. Bel pun berbunyi aku pun bergegas ke kelas.
Saat di kelas wali kelasku berkata “Karena ini hari pertama kalian sekolah, hari ini tidak ada pelajaran, jadi kalian nanti bisa pulang pukul 10”. Pukul 10 ya, masih jam sembilan. Saat aku lagi baca buku di kelas, ada orang yang ribut dan saat kulihat sepertinya yang kuingat, mereka bernama Eskap, Taher, Mahar, dan satunya kayaknya Narshi. Karena mereka sangat berisik. Gak terasa sudah pukul 10, aku cepat-cepat pulang tapi pas perjalanan pulang aku bertemu Kairi, orang yang tadi kutemui di kantin. Kairi bilang “Woy Azain, kamu main Mobile Legend, gak?” aku menjawab “Main kok”. Kairi pun bilang “Ke rumahku yuk mabar ML di rumahku gak ada siapa-siapa kok, jadi gak usah malu”. Aku pun menjawab “Ya sudah ayok-ayok aja gw mah, gw pulang dulu ganti baju sama ambil hp gw”. Kairi bilang “Ya sudah gw tunggu ya, jangan lama-lama ye”. Aku pun mengangguk. Pas jalan pulang ternyata, aku dan kairi rumahnya bersebelahan. Kairi berkata “Eh, ternyata kita tetanggaan yaudah sana cepetan ganti baju”. “Iye-iye sabar” jawabku.
Pas di rumah Kairi, ternyata rumahnya sangat mewah aku gak bisa berkata-kata. “Ayo cepetan kamarku di lantai dua” kata Kairi. Aku pun ke sana dan mulai login ML. Kita pun mulai game-nya. Kairi bilang “Aku lancelot jungler ya kamu ngisi role apa?” aku menjawab “Aku mm aja dah pake melissa”. Pas lagi draft pick ada yang milih role exp tapi detik-detik terakhir spell-nya diganti retri atau bisa dibilang jadi jungler juga
Kairi pun langsung teriak “ APA-APAAN SUMPAH MASA SATU TIM RETRINYA ADA DUA NTAR BUFF GW DIRUSUH AMA DIA DONG?! ARGH MANA HERO FRANCO YANG RETRI DAHLAH DAHLAH”.
“Sabar siapa tau menang kan musuhnya cupu-cupu” kataku.
“Hmm ” jawab Kairi.
Permainan itu sangat sulit, tiba-tiba rumah Kairi hancur seperti lagi disedot
“Apa-apaan ini kok jatuh jatuh seperti ini?!”
Kepalaku mulai sakit pusing, dan tiba-tiba aku pingsan. Bangun-bangun kok aku ada di hutan yang gelap? Eh, di hutan ini ada lahar? Apa-apaan ini. Aku pun berkata “Aku di mana dan di mana Kairi?”. Lahar itu bergerak mendekatiku jadi aku lari bergegas untuk menjauhi lahar itu. Aku terus berlari dan berlari.
“E-ehhhhhh?!” aku terkejut aku ada diujung yang seperti pulau di ketinggian. Aku jadi tambah bingung. Jangan-jangan aku di dunia lain?!
***
Erghh, aku di mana? Di mana Azain? Lupakan saja dulu aku menjelajah dulu sebentar sambil mencari Azain. Gelap. Eh ada apa itu seperti gedung. Aku pun ke sana dan menjelajahi.
Prak.
Aku terkena jebakan jaring di gedung yang tidak berpenghuni. Seperti tali tapi kok sangat keras. Tali tambang bukan, tali rafia juga bukan. Rasanya jadi kayak tiduran di besi.
“Hey, kamu siapa ada di sini? Tangkap dia kasih ke tuan raja-raja kita!”
Kata orang-orang bertopeng membawa pedang. Aku pun dikarungin dan dibawa. Aku dilempar tiba-tiba.
“Tuan raja-raja kami, kami menemukan dia di gedung yang sudah tidak berpenghuni”
Eh bentar, bukannya mereka teman-temannya Azain yang bernama Eskap, Taher, Dzakiy, dan Narshi. Bagaimana mereka jadi raja? Apakah aku ada di dunia lain?
“Hmm, bawa dia ke ruang penjara yang paling ketat soalnya pulau ini seharusnya tidak ada manusia-manusia lain selain kita” kata si Eskap yang mereka panggil sebagai Raja.
“Siap, Tuan”, tata orang-orang yang bertopeng. Aku dibawa ke penjara.
Di sini kayak gak ada udara tapi ada udaranya yang sangat panas seperti lagi dipanggang. Di sini banyak sekali bangkai-bangkai tikus, anjing, dan ada babi juga. Yah, gara-gara bangkai itu di sini sangat bau. Gak dikasih makan aku sama mereka. JANGAN-JANGAN MEMANG MAKANANKU BANGKAI-BANGKAI ITU!? Ah, sudahlah jangan dipikirkan yang penting ada makanan walaupun bangkai. Dahlah, semoga Azain menemukanku.
“Bagaimana dia sampai sini”, Aku menguping kata si Narshi ini.
“Sudah memang pantas dihukum dia!” Dih, kata Taher. Galak bet galak.
“Hey, sudahlah kita harus mencari tahu dulu dari mana dia dan dia bisa kita manfaatkan.”, kata Dzakiy.
“Sudahlah, aku ingin istirahat.” kata Narshi.
Huft, berdoa saja deh semoga Azain menemukanku.
***
“Apapun terjadi aku harus menemukan Kairi!” tiba-tiba aku teriak begitu. Aku melihat ke bawah ternyata di bawah juga ada pulau tapi lebih bercahaya dan lebih bagus. Aku sudah kelamaan bengong dan lahar itu sudah sangat dekat denganku. Tanpa pikir panjang aku langsung loncat ke bawah. Sangat tinggi eh, apa ini? Tiba-tiba di depan mataku ada tulisan angel unlocked. Aku mendapat sayap yang gampang aku kendalikan. Akhirnya aku terbang pelan-pelan ke bawah dan mendarat di situ.
“Wah! Di sini sangat indah.” kataku sambil terpukau melihat pulau itu.
Sudah kuduga pulau ini banyak penduduknya. Aku menabrak seseorang dan dia berkata
“Apa-apaan?” kata dia. Aku pun langsung meminta maaf.
Dia berkata lagi, “Bukan itu yang aku maksud, itu role angel kan? Itu sangat langka tau.”
Aku kebingungan dan bertanya “role itu apa?”
Dia pun menjelaskan bahwa role itu seperti kekuatan tambahan yang ada di dunia itu untuk bertarung. Dia berkata bahwa ada lima yaitu angel, shark, devil, rabbit, dan cyborg. Dari kelima itu yang paling langkah adalah angel. Aku dikasih buku yang ada catatan kekuatan-kekuatan yang dimiliki masing-masing role itu.
“Oh iya, kita belom kenalan ya, namaku Asahi, aku saat itu mendapatkan role shark.”
“Namaku Azain, sebenarnya aku bukan dari sini.”
“Ya sudah yuk, aku belikan kamu senjata deh.” kata si Asahi.
Oh, aku mengerti kenapa role dibilang kekuatan tambahan, ternyata kita menggunakan senjata sebagai kekuatan utama kita dan role itu adalah kekuatan tambahan agar kita semakin kuat.
“Kamu lebih suka pakai senjata apa? Katana, kapak lempar, tombak, atau panah?” tawaran oleh si Asahi.
“Aku lebih suka katana sih”, jawabku.
“Ok deh. Kak, katana enma satu”, kata Asahi.
“Harganya 10 koin emas”, jawab kakaknya.
“Nih, ambil” kata Asahi. Aku menerimanya. Pedang ini berwarna ungu yang kalau aku pegang seperti ada aura tersendiri. Eh, pedang ini memang ada kekuatannya di box katananya ada catatannya.
“Getaran apa ini? Sepertinya ada penjahat lagi di kota ini. Ayo Azain ini adalah hari pertama kamu bertarung kamu harus bisa. Ayo kita harus berangkat sekarang”, kata Asahi yang terkejut.
“Apa-apaan ini kalajengking segedegaban banyak lagi. Pasti bisa” kataku.
“Ini namanya bukan kalajengking ini namanya jomnetes ini memang gede. Hati-hati dia punya racun yang sangat berbahaya juga” kata Asahi.
Ada lima jomnetes di situ, satu saja aku sudah kesusahan. Tapi kekuatan yang kudapatkan membantuku, sangat membantu. Akhirnya, lima jomnetes itu sudah terkalahkan. Setelah melawan jomnetes-jomnetes itu kita ke kafe untuk istirahat. Saat istirahat aku bercerita kepada Asahi mengatakan, ”Sebenarnya saat sampai di sini aku kehilangan temanku”.
“Sungguh? Jangan-jangan dia sudah ditangkap di Pulau Vampire”, kata Asahi.
“Vampire? Apakah di sana banyak makhluk vampire?” aku bertanya.
Asahi menjawab “Bukan itu yang dimaksud Pulau Vampire. Pulau itu dinamakan Pulau Vampire karena di sana ada lima raja yang mempunyai banyak anak buah. Nah, anak buah itu kalau menemukan makhluk, langsung dibunuh dan darahnya diminum dagingnya pun dimakan. Jadi, takutnya temanmu sudah dibunuh jadi kita harus bergegas”.
“Apakah kamu tau di mana pulau itu? Aku khawatir", aku bertanya lagi.
“Sebenarnya pulau itu mengelilingi border di dunia ini. Haha, pasti kamu gak tau arti border. Sebenarnya border untuk di dunia ini adalah batas dari kehidupan. Kita sebenarnya tidak bisa melewati border itu, tetapi sebenarnya dunia ini sangat luas tapi ditutupi oleh benda itu. Jadi, pulau itu ada tepat di border itu dan selalu memutari benda. Sedangkan kita, di kota ini kita ada ditengah-tengahnya. Kita harus bergegas ke sana agar tidak ada kejadian sama temanmu itu. Ayo! “ jawab Asahi.
Aku pun mengikuti dia lari. Jenis makhluk di sini sangat banyak, aku selalu kesusahan menyerangnya. Tapi aku bisa melewatinya. “Eh, hati-hati laut ini sangat dalam. Air itu juga kelemahan role angelloh, nanti sayapnya akan rusak dan agar tidak rusak lagi kamu harus menunggu 1 tahun! Aku 'kan role-nya shark aku punya kemampuan berenang cepat. Eh, role angel kan bisa terbang kamu terbang aja” kata Asahi.
“Bahaya juga ya kalo kena air. Ya sudah, ketemu di… eh, ketemuan di mana?” kataku.
“Haha, kamu gak usah terbang tinggi ikuti saja sirip-sirip punggungku (itu sirip punggungnya hiu).” kata Asahi
“Oke deh” jawab singkatku.
Kita pun melewati lautan itu dan kita menemui pulau itu. Pulau itu mirip sekali dengan pulau awal aku datang tapi memang beda pulaunya. Kita pun mencari kerajaannya.
Hingga sampai kita dihadang oleh orang-orang bertopeng. Tapi kita bisa mengalahkannya dan masuk ke kerajaan itu. Kita sembunyi-sembunyi untuk melihat raja-raja itu lagi ngapain. Bentar, raja-raja itu bukannya orang yang suka ribut dikelas ya?! Aku mencoba tenang sih, dan mendengar percakapan mereka.
“Hmm, orang itu akan kita makan atau kita siksa saja?”, Kata si Taher itu.
“Sebenarnya lebih baik kita siksa aja kita gak tau daging di dalam dia itu enak apa tidak”, Kata si Eskap.
“Ya sudah, sebaiknya kita tali dua tangannya di atas dan dua kakinya di bawah dan kita tarik perlahan-lahan”, kata si Narshi.
“Nyeremin juga mereka” batinku. Bentar, yang dimaksud orang itu apakah Kairi?. Aku langsung refleks keluar dan teriak “JANGAN LAKUKAN ITU AKU MOHON”. “Hey. Azain jangan nyelenong aja”, kata si Asahi.
“Aku akan lakukan apa saja untuk lepaskan orang itu” aku mengatakan itu dengan marah.
“Jika gitu sebenarnya kita butuh bahan peledak untuk pulau kita. Karena pulau kita banyak gedung terbengkalai jadi kita butuh sesuatu yang bisa meledak”, si Taher berbicara sambil tertawa kecil.
“Jangan mau Azain”, larang Asahi.
“Ini demi teman aku, wahai Raja! Aku sepakat aku akan kasih kamu bahan peledak!” teriakku.
“Taher, Taher… kamu sangat pintar”, bisik Eskap.
“Jika kamu sepakat ambil ini temanmu”, ucap Taher.
“KAIRI!” teriakku senang.
“Syukurlah dia belum kenapa-kenapa”, bilang Asahi.
“Haha, sudah kuduga pasti kamu kesini”, kata Kairi sambil ketawa.
“Wahai Raja! Ini bahan peledak yang aku janjikan” kataku sambil memberi bahan peledaknya. Sebenarnya aku menyimpan bahan peledak untuk nanti kesusahan melawan makhluk sih, tapi ini demi Kairi.
“Haha, terima kasih dasar kurcaci-kurcaci kecil”, kata si Taher. Yang lainnya pun tersenyum.
***
“Kalian tunggu di sini sebentar ya”, kata si Dzakiy
Kita pun menunggu sudah sekitar 1 jam
Tiba-tiba pulau ini bergerak
“HAHAHA… DASAR BODOH, KALIAN SUDAH MASUK PERANGKAPKU. HEY PARA BUDAKKU, TARUH MEREKA KE DALAM PENJARA YANG TADI. SEBENARNYA BAHAN PELEDAK INI AKU AKAN MELEDAKKAN SEMUA YANG ADA DI DALAM BORDER INI. HAHAHAAA”, kata Narshi sambil tertawa puas.
“Sudah kuduga ini jebakan. Sudah aku bilang kan jangan lakukan itu”, kata Asahi. Aku pun minta maaf dan aku sudah berkata untuk janji untuk memperbaiki semua. “Di sini ada jendela, senjata kita juga di situ”, kata Asahi.
“Hehe, kamu lupa kekuatan role angel. Bisa memindahkan barang ke dekat aku yang jaraknya tidak terlalu jauh seperti senjata kita, itu tidak terlalu jauh jadi, aku bisa mengambilnya”, kata aku. Setelah itu kita mencoba memotong kerangka-kerangka besi. Saat aku mencoba, Kairi dan Asahi mengobrol dan tidak membantuku. Huft, biarin deh, biar mereka semakin dekat juga dan kita bisa menjadi tiga persahabatan. Dan akhirnya benar kata Asahi “Kita akan menjadi tiga persahabatan!”.
Aku pun tersenyum dan Kairi juga tersenyum. Saat aku berhasil memotong
kerangka-kerangka besi itu, kita kerja sama untuk menghentikan peledakan kota. Seperti karena Kairi tidak punya kekuatan jadi aku bawa dia ke kota agar pada evakuasi. Dan untuk aku dan Asahi mencoba melawan lima raja itu dan mencoba menghentikannya. Ternyata Raja-Raja itu mempunyai role juga. Seperti Taher dan Eskap memiliki roledevil, Dzakiy dan Narshi memiliki rolecyborg. Role cyborg memiliki bola-bola robot yang bisa mengeluarkan laser. Aku dan Asahi bekerja sama untuk melawan Dzakiy dan Narshi. Tetapi, pertanyaan di kepalaku keluar “Di mana Taher dan Eskap?”, aku langsung bilang ke Asahi “Aku mencoba mencari Taher sama Eskap, kamu bertahan di sini. Mungkin Taher sama Eskap lagi mempersiapkan untuk peledakan itu”, kata aku dan langsung terbang menuju kerajaan itu. Sudah kuduga, mereka lagi mempersiapkan untuk meledakkan pulau. Bentar, peledak itu mengarah pada pulau dimana kota yang ditinggali Asahi. Aku harus cepat menghentikannya.
“HENTIKAN!” teriakku ke Taher dan Eskap.
“Maju sini kalau bisa” kata Eskap sambil tertawa kecil.
Tiba-tiba aku tidak bisa melihat apa-apa. Oh ya, aku baru inget kalau role devil bisa membutakan musuh. Aku pun diserang mereka. Sangat sakit, tapi aura mereka bisa aku rasakan. Aku hanya bisa menangkis tapi tiba-tiba aku bisa menusuk dadanya Taher, dan Taher pun tewas dan jatuh ke bawah.
“Taher!” teriakan Eskap sambil tersedih. Tetapi Eskap seperti masih ada harapan kalau Taher pasti masih hidup. Ini kesempatan aku untuk merusak mesin peledak itu, tapi sangat kuat sekali.
“TANGKAP INI!” teriakan Kairi dari bawah. Dia melempar sebuah scroll. Di situ ada sebuah seperti mantra, aku akan mencoba.
“Dødsformel!!”,aku berteriak mengucapkan mantra itu.
Tiba-tiba mesin peledak itu terbakar dan rusak. Akhirnya sudah selesai. Tetapi aku harus membantu Asahi!
***
Aku dikasih tugas sama Azain dan Asahi untuk memberitahu warga untuk evakuasi. Yah, karena aku gak punya kekuatan juga jadi, hanya ini yang bisa aku bantu.
“AYO MASUK KERUMAH DAN EVAKUASI DI SINI. NANTI ADA SERANGAN DARI PULAU VAMPIRE!”, teriakku di kota itu. Kayaknya sih benar Pulau Vampire dengar dari raja-raja aneh itu. Hmm? Ada scroll? “Nak, ambil scroll itu. Di dalam itu ada mantra untuk bisa merusak apapun nenek akan mengevakuasi diri dulu, semoga selamat ya, Nak”, kata nenek-nenek lewat itu. Bagiku gak berguna sih tapi aku simpan saja, siapa tau nanti aku membutuhkannya. Sudah pada evakuasi, eh, itu Azain? Dia mencoba untuk merusak mesin peledak itu. Bagaimana aku cara membantunya? Aku sangat bingung karena tidak tau cara menolongnya. Setelah itu, aku mengingat aku mendapatkan scroll dari nenek-nenek itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung berteriak “TANGKAP INI!” dan melempar scroll itu kepada Azain dan akhirnya Azain merusaknya. “Syukurlah”, dalam hatiku sambil lega. Tapi Azain masih harus membantu Asahi. Aku berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membantu. Aku mengingat bahwa Asahi memberitahu kalau ada kekuatan tambahan yang bisa kudapatkan. Kalo gak salah namanya role, salah satu dari itu sih, yang aku ingat cuma rabbit. Aku bisa mendapatkannya dengan cara lari cepat walaupun capek. Akan kucoba, pasti aku bisa. Aku lari menuju ke Asahi yang sedang bertarung. Sangat jauh dan aku sudah capek, tapi aku harus bisa! Tiba-tiba badanku ada aura-auraberwarna hijau. Dan rasanya aku bisa lari lebih cepat tapi tidak merasa cape. Aku langsung lari ke Asahi dengan cepat. “KAIRI!”,
teriakan Asahi itu. “KALIAN BAIK-BAIK SAJA?”, teriak Azain menuju ke kita. “Kita harus bekerja sama untuk mengalahkan si Dzakiy dan Narshi”, kata Azain sambil tersenyum. Aku dan Asahi pun mengangguk dan tersenyum. Dan kita bisa mengalahkan mereka. “DASAR KALIAN, DASAR PENJAHAT!”, teriak Dzakiy yang perlahan-lahan menghilang. “Seharusnya kamu melihat diri kamu sendiri dulu”, kata Azain yang sangat marah. Akhirnya kita balik ke kota. Saat sampai di kota, Azain tiba-tiba teriak mengatakan “EHHH, CARA AKU SAMA KAIRI BALIK KE DUNIA GIMANA?”. Aku pun sangat terkejut juga, “Kenapa aku tidak kepikiran” pikirku. “Bagaimana tinggal dirumahku? Aku ada dua kamar yang gak terpakai sih di rumah”, kata Asahi. Aku dan Azain pun tersenyum dan tanpa pikir panjang langsung ingin tinggal di rumah Asahi saja. Yah, karena kita juga gak tau cara balik sih.