Cerita Narasi: Ikatan Tali Persahabatan

Sebuah cerita fantasi karya Ardha Karim Alfarrees yang mengandung amanat untuk janganlah berbuat sesuatu hal yang buruk kepada teman kita sendiri. Mau berteman dengan siapa saja. Saling tolong menolong sesama teman.

2023-10-30 10:36:58 - Fitri Isnaeni

Pada suatu hari, ada anak bernama Arza yang baru saja lulus dari sekolah dasar. Arza memutuskan untuk sekolah di SMP Negeri Jayaratno, Arza kemudian masuk ke dalam kelasnya. Dia melihat ada banyak anak-anak SMP yang seumuran dengannya. Arza kemudian mendekati seorang anak yang berada di kelasnya, Arza ingin mengajaknya berkenalan.

“Hai namaku Arza, maukah kamu berteman denganku?”, tanya Arza sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.

“Heh! Kamu jadi orang kagak perlu sok-sokan jadi baik tau kagak!!”,Tegas anak itu sambil mendorong Arza

Karena Arza tidak terima dengan perlakuan anak itu kepadanya, ia berdiri kembali dan mendorongnya balik.

“Saya sudah katakan dengan baik, mengapa engkau membalasku dengan buruk?”

Tiba-tiba ada anak yang menarik tangan Arza ke pojokkan kelas.

“Hey, kenapa engkau menarik tanganku?”

Tanya Arza sambil marah.


“Kamu tenang saja dahulu, dia memang sifatnya begitu dari dulu, namanya Burhan. Sejak kecil dia memang begitu.” Jawab anak itu.

“Perkenalkan, namaku Komar. Siapa namamu?”

“Namaku Arza, senang berkenalan denganmu”.

Kemudian Bu Guru masuk ke kelas dengan mata tajamnya, semua murid langsung duduk dengan acak.

Assalamu’alaikum

Waalaikum’salam Bu Guru”, jawab para murid.

“Perkenalkan nama saya adalah Bu Maimunah, saya akan menjadi wali kelas 7 ini. Ayo murid-murid perkenalkan diri kalian di depan kelas.” Sapa dari Bu Munah.


Arza ingin cepat berganti tempat karena di sebelah Arza adalah Burhan yang telah mengajak Arza berkelahi tadi. Burhan yang menggenggam rasa kesalnya, Arza kemudian melihat ada murid yang maju ke depan kelas yang terlihat sangat lemah, ia  bernama Richard. Setelah jam waktu sekolah selesai, Burhan memanggil teman-temanya, yaitu Sura dan Deno. Burhan berencana untuk meminta uang kepada si Richard.

“Hey kau! Kasih aku dan teman-temanku uang atau kau m***!”

“Aku tak mau! Aku tidak akan memberikan kepada kalian.” Jawab Richard.

Karena Burhan kesal dengan jawaban dari Richard, ia meninju Richard. Tetapi t**j* dari Burhan tidak mengenai Richard, t**j* dari Burhan terasa berat saat Burhan mulai meninju. Muncullah gelombang waktu di depan mata Burhan yang membuat ia gemetar.


“Lawanmu adalah aku, aku masih belum bisa melupakan kejadian itu!” Kata Arza sambil memasang wajah serius.

“Baiklah kalau itu maumu! Semuanya, pinggirkan kursi dan meja sekarang juga!!”

Jawab Burhan sambil gemetar setelah melihat gelombang waktu.

Satu kelas mulai ramai karena adanya pertengkaran antara Arza melawan Burhan, para murid bersorak-sorak kepada Burhan.

“Rasakan ini kau!! Arza kau pantas mendapatkan T**J* dariku!”

Burhan memulai dengan t**j* yang mengarah ke kepala Arza, Arza menghindar dari t**j* Burhan. Kemudian Arza maju dan mengambil ancang-ancang untuk memukul inti lemah dari badan Burhan. Richard masih dikepung oleh Sura dan Deno, Komar menggunakan jurus cepatnya untuk menarik tangan Richard untuk kabur dari peristiwa tersebut.


Jurus cepat yang digunakan Komar sama seperti Komar menarik Arza ke pojok kelas. Sura dan Deno bingung karena Richard tiba-tiba pergi dari pandangan mereka.

“Lah di mana si Richard?” Tanya Sura.

“Richard kabur ke kantin bareng si Komar!!”, Jawab Deno.

Sura dan Deno berlari mengikuti Komar dan Richard ke kantin.

Sementara itu Arza masih berlawanan dengan Burhan di kelas.

“S***** kau Arzaa!!, pergilah dari SMPN Jayaratno! Karena akulah calon penguasa SMP ini!!”

“Aku akan pergi dari sini setelah aku lulus!!” Jawab Arza.

Komar dan Richard masih berlari-lari meminta pertolongan, tiba-tiba ada Bu Maimunah yang sedang makan di kantin.

“Bu Maimunah gawat, Bu! Sura dan Deno ingin menghabisi kami!!”

“Di mana Sura dan Deno, biar ibu kasih pelajaran ke mereka!” Jawab Bu Maimunah.


Bu Maimunah langsung pergi ke kelas 7 sambil memasang wajah gerutu, kemudian  Bu Maimunah bertemu dengan Sura dan Deno di lorong kelas. Sura dan Deno langsung mengikuti Bu Maimunah menuju kelas.

“Burhan, Arza! Hentikan semua ini!!, semua murid duduk ke tempat masing-masing!” Teriak Bu Maimunah.

“Komar, ceritakan kepada Ibu apa yang terjadi pada semuanya.” Tanya Bu Maimunah.

Komar menceritakan apa yang terjadi, dan setelah Komar menceritakan semuanya Bu Maimunah menghukum Burhan, Sura, dan Deno atas perbuatan yang mereka lakukan, sementara itu Arza dan Komar mendapatkan poin karena telah menyelamatkan Richard.

Akan tetapi semua murid mendapatkan hukuman karena mereka membiarkan Burhan, Sura, dan Deno melakukan aksi yang buruk kecuali Arza dan Komar.


Karena Richard di sana tidak memiliki teman, Richard diajak berteman oleh Arza dan Komar.

Richard senang karena ia memiliki teman di sekolahnya, Arza-pun membuat geng yang isinya hanya Arza, Komar, dan Richard. Richard baru pertama kalinya merasa memiliki ikatan tali persahabatan dengan Arza dan komar. Burhan, Sura, dan Deno mendapatkan hukuman berdiri di tengah lapangan sambil hormat kepada sang bendera merah putih selama 5 Jam.


Gelombang waktu mulai muncul kembali, tetapi gelombang waktu ini mengarah ke mata Arza. Tubuh Arza Terasa berat akibat gelombang waktu. Kemudian Arza melihat beberapa jam yang berteriak sambil menangis di depannya. Arza mulai sakit kepala dan mulai pingsan saat ia melihat sesosok pria berjubah hitam, bermata merah, dan di tangannya ada gelombang waktu.

More Posts