Shulhan 7 months ago
Teman si Arsenik Selenium Fosfor #bahasa

Dekat Namun Jauh (Eps. 3)

Cerbung (Cerita Bersambung)

Akhir semester tiba, pikiran Fuji mendadak penuh. Khawatir sekaligus bingung ikut atau tidak? Hanya kata itu yang terus muncul di pikirannya.

“Hei!” teriakan Ida membuat lamunan Fuji buyar.

“Hai Ida.”Sapa Fuji

“Sedang apa kamu di sini?, kenapa kamu tidak bersiap untuk lomba? Tanya Ida yang sedang di sebelah Fuji.

“Kau tidak akan mengerti.” jawab Fuji datar.

“Hah? Apa maksudmu? Apa maksud dari yang kamu katakan?”

“Sudah kubilang kau tidak akan mengerti.” Jawab Fuji dengan kesal.

“Aiih, ayola, cepat katakan, katakan saj—” Ida semakin penasaran.

“Ah sudah, AKU PUSING!” Jawab Fuji dengan kesal kemudian Fuji pergi meninggalkan Ida.


Ida semakin bingung, kenapa Fuji tiba-tiba menjadi seperti ini? Aneh. Dengan kesal, Fuji pergi ke kantin kampus untuk meredam rasa kesalnya. Dia memesan tiramisu coffee. 


“Hei! Kamu kenapa Fuji?” Tanya Sandy, teman kuliahnya. 

“Tidak apa Sandy, hanya masalah kecil.”

“Tapi kenapa kamu sampai menangis kalau itu hanya masalah kecil?” tanya Sandy dengan heran.

“Hiks… hiks… seperti biasa, ini masalahku dengan orang tuaku.” jawab Fuji sambil menangis kecil.

“Tentang paksaan yang ibumu beri?”

“Hmm, begitulah.”

“Fuji… aku juga pernah mengalaminya, kamu tidak boleh terus-terusan marah kepada orang tuamu, kamu harus membuktikan kepada orang tuamu bahwa kamu bisa melakukan apa yang kamu minati dan kamu harus bisa menyampaikan kepada orang tuamu bahwa kamu tidak ingin sengsara disebabkan paksaan, kau harus berani mengutarakan pendapatmu.” nasihat Sandy. 

“Ya Sandy… aku tahu, itu perkataan yang sering muncul dari mulutmu, masalahnya setiap aku mengutarakan minat dan pendapatku, ibuku selalu tidak menerima.” Fuji tambah kesal.

“Maka dari itu, kamu harus membuktikan dengan mengikuti lomba yang ibumu mau dan memenangkannya, cukup kali ini saja kamu mengikuti apa yang ibumu paksakan.”

“Kau pikir akan semudah itu?” gumam Fuji dalam hati. 

“Hmm baiklah, akan ku coba.” Jawab Fuji dengan datar dan sedikit kesal.


***


Apartemen Fuji, Ida, dan Nana.


Ida dan Nana sedang duduk di depan televisi. Melepas lelah setelah seharian beraktivitas dengan menonton tayangan kesukaan mereka di televisi. Dalam keseriusan mereka ketika menonton, Ida memecah keheningan. 

“Hei Nana, kamu tahu Fuji kenapa?”.

“Hmm, tidak tahu. Memangnya kenapa? Ada apa? Jawab Nana.

“Akhir-akhir ini Fuji terlihat aneh, sering melamun, dan marah-marah sendiri.”

“Hmm, entahlah, nanti kita tanyakan saja ke Fuji.”


Berapa jam kemudian, Fuji pulang ke Apartemen, tapi sifat dan gerak-geriknya tidak seperti yang Ida bayangkan, sehingga Ida pun semakin heran.


***


Hari lomba dimulai,. Fuji terlihat biasa saja, dia mengikuti lomba yang ibunya inginkan. Ida? Ida semakin bingung akan sifat Fuji, kemarin dia marah-marah ketika Ida mengingatkan lomba, tapi sekarang dia malah ikut lomba itu dan terlihat biasa saja


Lomba telah selesai dan pengumuman keluar, benar kata Sandy, Fuji menang dalam perlombaan. “Yap, aku menang, saatnya membuktikan kepada orang tuaku seperti yang Sandy katakan.” gumam Fuji dalam hati setelah menerima hadiah perlombaan.

Fuji pulang dengan perasaan riang dan gembira karena sebentar lagi dia akan membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia tidak ingin sengsara karena paksaan.


“Aku pulang…” teriak Fuji ketika sampai apartemen.

“Bagaimana lombanya? Menang?” Tanya Ida yang sedang duduk di depan televisi.

“Biasa saja , aku menang” jawab Fuji.

“Wah, bagaimana dengan hadiahnya?” tanya Ida penasaran.

Fuji tidak menjawab, dia sedang bersiap-siap untuk pulang kerumah.”Hei, kamu sedang apa Fuji?” tanya Ida.

“Sedang bersiap-siap.” jawab Fuji.

“Siap-siap untuk apa?” tanya Ida lagi.

“Pulang.”

“Kenapa tiba-tiba?”

“Bukan urusanmu.”


Dalam hati, Ida bergumam, kenapa Fuji menjadi aneh sekali? Ada apa dengannya? Ada masalah apa?

Beberapa menit kemudian, Fuji selesai berkemas, dia berkata, “Ida, aku pulang dulu, hanya beberapa hari, sampaikan ini ke Nana juga, ya.” Kemudian Fuji membungkuk untuk salam seperti orang Jepang pada umumnya. Kemudian Fuji berjalan ke pintu depan dan keluar meninggalkan apartemen.


Kira-kira apa yang akan dilakukan Fuji di rumah?

Coba tebak ya…


Tunggu episode selanjutnya hanya di giga.mega.sch.id ! :)

26
151
Rebranding X

Rebranding X

1680166578.jpg
printoutln("Kaka")
8 months ago
Mukjizat Medis?

Mukjizat Medis?

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxbI7dhMgZukXFeCcMSlsx8NvH0dBTFEnkHAFv0SUA=s96-c
corry aflah shinta
6 months ago
Dekat Namun Jauh (Eps. 2)

Dekat Namun Jauh (Eps. 2)

https://lh3.googleusercontent.com/a/AEdFTp64ojUSJ2dXm_qvrWsF1bCkkAFxOK7hrZaWel8t=s96-c
Shulhan
7 months ago

Kisah Nuaiman Sahabat Nabi yang Jenaka dan Lucu

Kisah kelucuan nya yang menguji kesabaran

1710565416.jpeg
naaa
4 months ago
Maafkan Kakak (Cerpen)

Maafkan Kakak (Cerpen)

1708867858.png
ℤ𝕦𝕓𝕒𝕪𝕪𝕣~
6 months ago