Kisah Diqi: Api Kelulusan (Cuplikan)
Cuplikan dari "Kisah Diqi: Api Kelulusan"
2023-09-01 07:40:24 - ℤ𝕦𝕓𝕒𝕪𝕪𝕣~
Salah satu tokoh dari cerpen, “Dia Menatap Cermin”
https://giga.mega.sch.id/posts/dia-menatap-cermin-cerpen
Sebuah kisah yang menceritakan tentang anak yang sangat pendiam entah kenapa, hingga ia akhirnya bertemu kembali dengan seseorang dari masa lalu.. Ini adalah salah satu cuplikan dari kisah Diqi, di akhir kelulusannya.. Selamat membaca!
***
“Diqi, bertahanlah!” Veera berteriak, jarak antara dia dan Diqi terpisah cukup jauh dari panggung sekolah tempat acara kelulusan SMP mereka. Api semakin membesar, melahap apapun yang ada di sekitarnya. Api itu persis mengelilingi Diqi yang sejak tadi berusaha mencari sisi yang setidaknya paling mungkin untuk dilewati. Tapi, api itu semakin besar. Asap telah menyebar, membuat Diqi sejak tadi terbatuk. Matanya berair, perih. Amosfer langit-langit terasa panas, tenaganya sudah sejak tadi habis.
Veera melihat Diqi terduduk, kehabisan tenaga. “Diqi! Apa kau baik-baik saja?” Veera berseru tertahan. “Jawab aku Diqi, kumohon. Setidaknya beri aku tanda bahwa kau baik-baik saja..” Veera memandang sekeliling, berlari di sepanjang api yang mengelilingi Diqi. Juga mencoba mencari jalan, wajahnya terlihat sangat cemas.
Tiba-tiba, langit-langit panggung acara bergetar hebat. Api sudah menjalar ke tiang-tiangnya sejak tadi. Dan sebelum Veera menyadari sepenuhnya apa yang akan terjadi, salah satu benda berat di langit-langit sana terjatuh. Bam! Hantaman pertama yang cukup untuk membuat satu persatu benda-benda lainnya juga jatuh menuju hamparan panggung. Jatuh di antara api yang berkobar. Terpisah beberapa langkah dari tubuh Diqi.
Veera menatap cemas Diqi, tubuhnya telah terbaring, terkulai lemas. Sepertinya nafasnya sesak akibat asap yang semakin tebal. Langit-langit panggung mulai bergetar kembali, pertanda akan roboh. Veera memejamkan matanya, ia dihadapi pilihan sulit.
“Kalau aku jadi kau, aku akan ikut menangis demi temanku. Sekalipun api telah berada di sekelilingku..” Orang itu berusaha tersenyum menatapnya, mencoba untuk menenangkannya. Ia mendongak, berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa ia sedang menangis.
Entah kenapa, kenangan itu. Kenangan yang sudah lama ia lupakan, kalimat yang pernah ia dengar dulu seperti menggema di benaknya. Veera terdiam, kalimat itu sepertinya tidak asing. Sepertinya ia pernah merasakan situasi seperti ini dulu.
Dan akhirnya, ia ingat siapa itu Diqi..
Nantikan kisah lengkapnya di, buku antologi MIBS! (Insya Allah)