Persaudaraan Kakak dan Adik
Seorang kakak dan adik yang diserang oleh sesosok Raja Iblis
2025-10-17 23:45:23 - K43L
Pada suatu hari, di desa yang berada di lereng gunung bernama Desa Kematian.Saat itu, sedang ada hari bernama Waktu Kramat. Orang di desa tersebut percaya bahwa di puncak gunung ada sosok Raja Iblis yang di mana saat hari keramat akan membuat langit di desa menjadi hitam gelap yang pekat. Di desa tersebut ada sepasang kakak adik yang saling menjaga dan saling menyayangi satu sama lain. Suatu hari, ada tanda di mana Raja Iblis yang bernama Monokof akan terbangun dari tidurnya, tanda Raja Iblis itu akan bangun ditandai oleh bau busuk yang menyengat seperti bau makanan yang busuk.
Warga desa yang panik karena jarang sekali Raja Iblis tersebut bangun dari tidurnya. Warga Desa yang saat itu sedang panik berusaha menyelamatkan keluarga mereka sendiri dan saling menyelamatkan satu sama lain. Salah satu warga yang memiliki kekuatan ajaib akhirnya mencari buku yang sudah menjadi turun-temurun dari para leluhur desa tersebut yang adalah sebagian peri, dan yang lainnya memiliki kekuatan super.
Saat itu, kakak beradik yang bernama Reza dan Juan saling menyelamatkan keluarga mereka dan diri mereka sendiri. Saat mereka sedang melarikan diri, tiba-tiba puncak gunung tersebut meledak, serpihan dari puncak gunung tersebut yang meledak sampai di desa tersebut hingga akhirnya rumah-rumah yang berada di desa tersebut hancur lebur semuanya. Dari atas keluarlah seorang Raja Iblis yang murka karena seorang warga di desa itu membangunkan Raja Iblis
Juan dan Reza yang ketakutan membuat tubuh mereka kaku dan susah untuk bergerak.
Raja iblis tersebut yang murka akhirnya menyerang warga desa termasuk Juan dan Reza. Raja Iblis akhirnya menangkap Reza yang saat itu ketakutan, Reza berteriak, “Tolong-tolong selamatkan aku.
Raja Iblis berkata, “Mari kita buat kesepakatan jika kalian ingin menyelamatkan anak ini kalian harus memberikan permata merah tersebut”.
Ketua Desa tersebut berkata,“Aku tidak akan memberikan permata merah tersebut kepada kamu karena permata tersebut berisi kekuatan para leluhur desa kami!”
Raja iblis berkata, “kalau kalian tidak mau memberikan permata tersebut maka anak ini akan mati di tanganku”.
Juan yang mendengarnya langsung berkata, “Tenang Reza, aku akan menyelamatkanmu dan kau iblis, aku akan membunuhmu tanpa balas.”
Raja Iblis berkata, “Kamu tidak mungkin bisa membunuhku, jika kamu mau anak ini selamat maka bawakan aku permata merah tersebut maka aku akan memberikan anak ini”. Akhirnya Raja Iblis itu pergi membawa Reza yang masih berteriak minta tolong dengan keras.
Juan berkata kepada Ketua Desa, “Berikan aku permata itu dan aku akan berusaha agar permata itu tidak jatuh ke tangan yang salah.”
Ketua Desa tersebut berkata kepada Juan, “Baiklah aku percaya dengan denganmu hati-hatilah”. Akhirnya Juan bergegas menuju kastil untuk menyelamatkan Reza. Sesampainya di kastil Raja Iblis, Juan yang rupanya diberikan permata merah tersebut oleh Ketua Desa agar digunakan oleh Juan. Juan yang menggunakannya langsung merasakan kekuatan misterius yang menguasai tubuhnya.
Raja Iblis yang merasakan kekuatan misterius langsung tau bahwa permata merah sedang digunakan. Juan berkata, “Keluarlah wahai Raja Iblis aku akan membunuhmu dan aku akan menyelamatkan adikku.”
Raja Iblis keluar dan berkata, “Wah, mangsaku sudah datang dan lihat kamu menggunakan permata merah tersebut ya.” Akhirnya pertempuran terjadi dengan kekuatan permata merah yang diselimuti pengorbanan membuat permata merah tersebut menjadi sangat kuat.
Raja Iblis langsung terpenggal oleh Juan yang mendapatkan sebuah pedang yang keluar dari permata merah tersebut. Juan yang memiliki luka yang banyak membuat dia berjalan dengan terpincang-pincang. Juan langsung menyelamatkan Reza yang berada di kastil dan membawanya pulang ke desa. Di desa mereka berdua disambut meriah oleh penduduk desa, dan Juan diberikan permata merah tersebut untuk dijaga dan digunakan untuk kebaikan. Dan langit di desa tersebut menjadi terang dan cerah karena kutukan Raja Iblis telah hilang. Juan dan Reza akhirnya hidup tenang dan nyaman bersama.
Amanat:
Kalau kakak itu suka marah itu bukan berarti jahat tapi mereka itu sayang pada kita,
Pengorbanan seorang kakak itu akan terus ada