Petualangan yang mengubah diriku (Cerpen)
Olive adalah seorang anak perempuan yang cantik, namun ia selalu bersikap buruk dan tidak peduli dengan perkataan orang terdekatnya. Saat liburan semester, orang tua Olive mengajak semua anak-anaknya untuk berlibur ke Kabupaten Jembrana dan ada satu hal yang membuatnya berubah ...
Petualangan yang Mengubah Diriku
Di suatu hari pada kehidupan Olive ada perbuatan olive yang membuatnya berubah drastis 180° yakni liburannya ke Pulau Bali.
Olive adalah seorang siswi di sekolah elit Jakarta, namun ia selalu bersikap buruk dan tidak peduli dengan perkataan orang terdekatnya. Saat liburan semester, orang tua Olive mengajak semua anak-anaknya untuk ikut mereka berlibur ke luar pulau, mereka memulai perjalanannya di Bali dengan mendatangi Kabupaten Jembrana.
Sesampainya ia di Kabupaten Jembrana mereka langsung check-in di penginapan yang bernama Penginapan Makepung. Karena olive penasaran dengan kata "makepung", ia pun mencarinya di Google, ternyata makepung adalah tradisi di daerah ini yang sudah menjadi tradisi turun temurun. Ia ingin melihat tradisi makepung secara langsung saat ada waktu luang di sana. Tanpa diduga-duga Olive hanya mempunyai waktu 2 hari di Bali yakni hanya sampai tanggal 11. Padahal, pertunjukan tradisi makepung akan diselenggarakan pada tanggal 12. Olive kebingungan untuk mengambil keputusan. Olive akhirnya meminta izin ke orang tuanya untuk menambah 1 hari di sana. Orang tuanya pun memesankan kembali tiket pesawat untuk tanggal 12.
Selama sisa 3 harinya itu di Bali, Olive menghabiskan waktunya dengan mencari oleh-oleh, mempelajari bahasa Bali, dan belajar adat-adatnya.
Tibalah hari di mana Olive akan menonton pertunjukan tradisi makepung, jarak dari tempat penginapan Olive dan tempat pertunjukan lumayan dekat, hanya berjarak 3-4 rumah dan satu sawah. Olive pun berjalan menuju tempat pertunjukan yang ia tunggu-tunggu itu. Saat ia berada di depan sawah, matanya tertarik untuk melihat anak rusa yang terluka. Olive berniat untuk menolong anak rusa itu dengan turun ke sawah.
Tiba-tiba ia terjatuh ke sebuah lubang yang mengantarkan Olive ke suatu tempat yang tidak diketahui. Akhirnya Olive sampai di dasar dari lubang itu. Ia mengamati keadaan yang ada di sekelilingnya. Tiba-tiba muncullah seorang anak kecil yang sangat cantik jelita. Ia menghampiri Olive dan berkata, “Hai Kakak Olive, aku Zanya, anak rusa yang tadi mau kamu tolong, maukah Kakak ikut denganku ke suatu tempat?” Olive masih sedang mencerna apa yang barusan ia alami. Tetapi ia langsung menanggapi perkataan anak itu dengan menjawab, “Ya”. Zanya pun langsung menarik lengan Olive ke suatu tempat. Ia hanya bisa terdiam dan mengamati suasana yang asing, di tengah perjalanan Zanya menyuruh Olive untuk menutup matanya, namun Olive tidak menuruti perintah anak itu.
Akibatnya mata Olive pun menjadi tidak bisa melihat. Ia hanya bisa bergantung dengan anak kecil yang baru ia temui itu, “Udah aku bilangin Kak Olive harus tutup mata,” kata Zanya “IIHH TERUS INI GIMANA!!!, KASIH SOLUSI KEK!!” jawab Olive. Zanya hanya terus menuntunnya sampai di tujuan dan menyuruhnya untuk melanjutkan perjalanan dengan hanya berjalan lurus. Olive tidak ingin ditinggalkan sendirian di san. Ia pun mencari lengan Zanya, tetapi Zanya sudah benar-benar menghilang. Lalu ia pun terpaksa mengikuti kata anak itu. Ia pun sampai di batas perjalanannya, tiba-tiba ia mendengar suara bisik-bisik yang semakin lama semakin keras, ternyata itu adalah suara hati orang-orang terdekatnya selama ini ketika diperlakukan tidak baik oleh dirinya. “Aku salah ngomong kah?” ada bisikan yang mengatakan kalimat itu. “Apakah Olive benar-benar dirinya yang kukenal?”, “Kenapa ia tidak ingin mendengarkan perkataanku ya?” semua kalimat itu terdengar olehnya.
Olive pun mengintrospeksi dirinya selama ini, akhirnya ia sadar dengan perbuatannya selama ini, ia menyesali semua kesalahannya, dan memanggil semua nama orang-orang terdekatnya sampai lama kelamaan ia tertidur. Ia terbangun di kasur penginapannya, ternyata yang tadi Olive alami hanyalah mimpi, Olive pun bergegas untuk menuju lokasi pertunjukan. Saat Olive sudah kembali ke rumahnya ia pun meminta maaf kepada semua orang terdekatnya.
Tiga tahun kemudian kakak tertua Olive mempunyai anak, dan anak itu entah mengapa diberi nama “Zanya”.
