Pada suatu hari lahirlah seorang bayi yang diberi nama Riley Anderson. Dan sebuah cahaya bersinar dalam pikiran Riley bersinar, itu adalah emosi Riley yang bernama Joy. Joy adalah emosi pertama yang ada dalam pikiran Riley. Ketika Joy menatap ke depan, dia melihat orang tua Riley yang bahagia melihat Riley yang baru saja lahir.
Joy melihat tombol putih di depannya. Dengan rasa ingin tahu, ia menekan tombol itu. Seketika tombol itu beraksi kepada Riley, ada reaksi dari Riley yang seketika itu juga menjadi bahagia. Setelah itu, muncul bola cahaya yang berkilau dari arahnya. Bola cahaya itu adalah bola inti yang keluar ketika Riley mengeluarkan emosinya. Joy mengambil bola itu dan senang melihatnya. Ia menaruh bola itu lain untuk menyimpan bola itu yang kemudian bergerak sesuai lintasannya dan menyinari tempat itu.
Joy merasa senang karna hanya dia yang ada dalam pikiran Riley dan hanya dia yang dapat memberi emosi bagi Riley. Tapi di tengah kesenangan Joy, Riley yang awalnya bahagia tiba-tiba menangis. Joy yang melihat itu kebingungan dan mencari penyebab mengapa Riley menangis. Ternyata Riley menangis karena ada emosi lain yang menekan tombol itu. Emosi itu bernama Sadness yang memiliki efek samping ketika dia menekan tombol itu Riley akan merasa sedih.
Waktu berlalu, Riley pun tumbuh menjadi anak-anak yang sangat ceria ketika bermain. Suatu ketika Riley sedang asyik bermain troli dengan berlari membawanya. Kemudian muncul emosi lain bernama Fear. Ia ada lah emosi yang menjaga keamanan Riley, ketika Riley sedang berlari-larian dan ada kabel di lantai, Fear panik dan segera menarik tuas alat kendali dengan panik.