Reenactment

Cara belajar sejarah dengan cara yang asik dan anti-mainstream

2025-10-30 00:31:13 - Галих

Belajar sejarah seringkali dianggap membosankan oleh sebagian orang, anggapan ini muncul karena pembelajaran sejarah dianggap hanya menghafal tanggal, tempat, dan tokoh-tokoh penting dalam suatu peristiwa bersejarah. Padahal sejarah tidak hanya dihafal akan tetapi juga dipahami. Jika Anda bosan dengan metode belajar sejarah yang konvensional saatnya Anda mengenal Reenactment


Apa itu Reenactment? Reenactment berasal dari bahasa Inggris yang berarti reka ulang atau pementasan ulang. Reenactment adalah kegiatan reka ulang peristiwa bersejarah di masa lalu dengan atribut lengkap, mulai dari seragam, perlengkapan, hingga senjata yang sesuai dengan zaman peristiwa tersebut. Reenactment dilakukan berdasarkan riset sejarah yang mendalam meliputi wawancara, studi pustaka, dan survey lapangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam reenactment adalah detail peristiwa dan aspek historis lainnya. Orang-orang yang bermain peran dalam kegiatan ini disebut Reenactor

Reenactment dipentaskan atau disiarkan di hadapan publik dengan tujuan mengedukasi melalui aksi-aksi yang dilakukan oleh Reenactor


Di Indonesia sendiri periode yang sering direka ulang adalah masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia (1945-1949) seperti Pertempuran Surabaya, Pertempuran 5 hari Semarang, Bandung Lautan Api, dan Palagan Ambarawa. 

Sejarah Reenactment


Kegiatan Reenactment atau reka ulang sudah ada sejak zaman peradaban Romawi pada 46 SM. Diktator Romawi Julius Caesar membangun sebuah danau buatan untuk menggelar adegan pertempuran laut yang melibatkan sekitar 22 kapal dan 6.000 pemeran. Hiburan seperti ini terus bertahan di berbagai zaman. 


Di Amerika Serikat misalnya, dalam acara reuni agung 1913 untuk memperingati 50 tahun pertempuran Gettysburg yang merupakan bagian dari Perang Saudara Amerika (1861-1865) reka ulang dihadiri langsung oleh 50 ribu veteran pasukan Konfederasi dan Serikat. 


Reenactment sebagai hobi dengan para Reenactor bernaung di bawah sebuah komunitas atau bergerak individu mulai menjamur di Amerika Serikat pada 1980-an. Kemudian, di Indonesia Reenactment mulai ramai pada tahun 2000-an dengan sebagian besar komunitas berada di kota-kota besar di pulau Jawa seperti Jakarta, Malang, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang. 

Perbedaan Reenactment dan Cosplay

Meskipun keduanya menggunakan kostum atau atribut Reenactment memiliki perbedaan yang signifikan dengan hobi Costume Play atau yang sering disebut Cosplay


Dikutip dari Historia.id menurut Dionisius Chayo Utomo dari Komunitas Reenactor Bangor ada empat kata kunci utama yang membedakan Reenactment:


  1. Edutainment: Kegiatan harus mengandung nilai yang mendidik dan menghibur.
  2. Visualisasi: Dapat berupa sesi foto, produksi film pendek independen, atau reka ulang secara langsung (sosiodrama dan teatrikal).
  3. Kenyataan: Visualisasi yang ditampilkan bukanlah kejadian fiktif atau dongeng, melainkan peristiwa nyata di masa lalu.
  4. Riset Historis: Visualisasi peristiwa nyata harus mengikuti skenario yang didapat dari riset catatan sejarah dengan metode "4W1H" (What, Who, Where, Why, How).

"Kita harus 4W1H, kita ambil dari catatan sejarah karena kita enggak boleh sembarangan ngarang-ngarang atau interpretasi maunya begini-begitu. Kita harus based on catatan sejarah."

Kesimpulan

Reenactment merupakan solusi yang menarik dan interaktif bagi anda yang bosan mempelajari sejarah dengan cara hanya mendengarkan penjelasan di kelas atau membaca buku. Acara Reenactment biasa diadakan menjelang hari-hari peringatan Nasional seperti Hari Kemerdekaan RI atau Hari Pahlawan yang menjadikannya efektif untuk mengingat dan memahami kejadian di masa lalu. 

Terima kasih sudah membaca, mohon maaf bila ada kesalahan dalam informasi maupun penulisan.



DAFTAR PUSTAKA


https://www.historia.id/article/edutainment-kasih-paham-sejarah-dengan-reenactment-pzeov


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13915/Reenactment-Belajar-dan-Mengenalkan-Sejarah-melalui-Reka-Ulang.html



More Posts