Film ini membawakan sebuah masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan saat ini, dimana seorang paruh baya yang sudah berumur yang terkena badai PHK.
Film ini menceritakan bagaimana Xu Zheng sebagai tokoh utama, bekerja di salah satu perusahaan terbesar di china dan menjadi kepala programmer. Tentu dengan profesi Xu, uang sangatlah mudah sehingga istrinya tidak harus bekerja. Xu juga memiliki rumah yang mewah, yang ditinggali oleh Ibu dan Bapak dari Xu. Kehidupannya begitu normal dan diatas rata-rata, Xu juga menyekolahkan anaknya di sekolah internasional dengan SPP yang terbilang sangatlah mahal.
Saat itu, perusahaan menilai Xu sudah semakin tua dengan anggapan performa yang menurun, Xu dipecat oleh perusahaan. Ironisnya pemecatan ini diakibatkan oleh program yang dibuatnya sendiri yang berfungsi untuk menilai kinerja dan umur seseorang. Bagi perusahaan Xu dianggap menjadi beban, dikarenakan dengan gaji yang begitu tinggi namun performa dibawah rata-rata yang masih muda. Akhirnya ia dipecat.
Bak ditimpa gajah, kehidupan Xu menjadi sangat frustasi, yang dulu menghidupi seluruh keluarganya. Xu saat ini menghapi situasi yang tidak pernah ia kira, tidak ada uang sama sekali. Dalam pikirannya, bagaimana saya membayarkan Tagihan Cicilan Rumah, SPP dan Asuransi lainnya.
Di saat yang sama, bapaknya pun jatuh sakit kanker, sehingga perlu biaya yang sangat besar. Saat itu Xu menjadi sangat marah. Ia sangat frustasi akan kehidupannya. Karena ia sangat putus asa, Xu meminta tolong temannya untuk mencari pekerjaan dengan bayaran 30.000 yuan dari seluruh tabungan dan pesangonnya.
Xu tertipu dengan janji temannya yang akan mencarikan pekerjaan. Xu hancur secara mental, sehingga saat Xu sedang makan di luar, ada seorang yang berprofesi Ojek Online (Online) yang sedang berbincang temannya bahwa ia berpenghasilan 15.000 yuan. Xu kemudia bertanya, apakah benar bahwa ojol bisa mendapatkan sebanyak itu? Ojol tersebut menjawab "Ya harus dengan rank terbaik", lalu Ojol tersebut menawarkan kepada Xu, "Apakah kamu ingin bergabung dengan kami?", Penawaran tersebut ditolak oleh Xu karena egonya, bagaimana bisa seorang kepala programmer ingin bekerja sebagai ojol.
Selama kita tidak bisa berdiri sendiri dengan kaki sendiri, kita bisa saja bernasib seperti Xu, sehebat apapun kita, kita bisa digantikan oleh yang lain. Hal ini mengisyaratkan bahwa tidak ada sandaran yang tepat selain Allah. Film ini memiliki penggambaran yang luar biasa hebat untuk menggambarkan realitas sosial, penonton akan dibawa merasakan bagaimana kehidupan di kota serta perjuangan untuk mencari setiap yen. Penonton juga dibawa arus menjadi ego yang tinggi lalu diturunkan kembali, sehingga konflik cerita selalu ada di setiap scene.