Saat Emosi Menjadi Ujian: Menggapai Ridha Allah dengan Hati yang Bersih
2025-09-16 05:52:23 - zzhna
Pasti setiap orang pernah merasakan perasaan yang nggak enak dan gelisah.
Suasana hati kita sama dengan cuaca yang berbeda? Terkadang kita terlalu memaksakan keadaan untuk terus seimbang. Padahal alam sudah menunjukkan bahwa pagi tak selalu disapa dengan sinar matahari. Malam tak selamanya menjadi dingin. Karena cuaca tak pernah sama, begitu juga dengan suasana hati kita.
Beban-beban yang sudah tak sanggup kita pendam sendirian, perkataan orang lain yang menyakitkan, dan lain lain.
kita pasti pernah merasakan fase terberat dalam hidup kita dari berbagai bidang, dan kita pasti berjuang untuk melawan itu semua. Saat sedang berada di posisi capek, lemah, tidak bersemangat itu pasti kita merasa enggan untuk menghadapi itu semua. merasakan rasa sulit untuk bangkit.
Saat kita merasa sedih, cobalah renungkan diri dan meminta petunjuk kepada Allah SWT. Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kita rasakan. Mungkin saat kita sedih Allah ingin tahu bagaimana cara kita menghadapi nya dan ingin tahu apakah kita bisa menghadapi semuanya. Di balik perasaan kita pasti Allah mempunyai alasan semua itu.
teruslah bersyukur karena Rasa syukur itu bisa membuat kita tenang dan selalu bahagia. betapa hebat nya rasa syukur untuk menghilangkan semua masalah kita. Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk tetap bersyukur, bahkan saat gelisah, melalui hadis yang menyatakan bahwa seorang mukmin akan mendapat kebaikan dalam setiap keadaannya, baik saat senang ia bersyukur, maupun saat susah ia bersabar. Ajaran ini juga diperkuat dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 216: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S Al-Baqarah Ayat 216).
Gelisah adalah bagian dari kehidupan manusia. Ia datang ketika harapan belum bertemu ekspektasi, ketika hati dipenuhi kegelisahan, dan pikiran sibuk memikirkan hal-hal yang belum terjadi. Dalam Islam, kegelisahan bukanlah kelemahan, melainkan panggilan untuk kembali kepada Allah.
Saat hati mulai resah, Islam mengajarkan untuk memperbanyak dzikir. Mengingat Allah bukan hanya ritual, tapi terapi jiwa. Firman-Nya dalam Qur’an Surah Ar-Ra’d ayat 28: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” Dzikir seperti Subhanallah, Alhamdulillah, dan La ilaha illallah adalah amalan ampuh yang menenangkan jiwa kita sendiri..
Shalat juga menjadi pelindung dari kegelisahan. Ketika sujud, kita berada di titik paling dekat dengan Allah. Di sana, kita bisa menangis, mengadu, dan memohon kekuatan. Shalat tahajud di sepertiga malam adalah waktu terbaik untuk mencurahkan isi hati, karena Allah menjanjikan kedekatan dan jawaban bagi hamba yang bangun demi-Nya.
Selain itu, membaca Al-Qur’an memberi ketenangan luar biasa. Ayat-ayat-Nya adalah pelita di tengah gelapnya pikiran. Bersedekah, berbuat baik, dan menjaga silaturahmi juga membuka pintu-pintu keberkahan yang bisa mengusir rasa gelisah.
Islam tidak menjanjikan hidup tanpa ujian, tapi memberi jalan agar hati tetap kuat. Gelisah bukan akhir, tapi awal untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta.