Sukun sebagai Bahan Pangan Pengganti Beras
Melihat potensi serta mengkaji manfaat sukun menjadi bahan pangan lokal pengganti beras.
2023-08-23 12:08:50 - printoutln("Kaka")
Pendahuluan
Buah sukun memiliki nama latin Artocarpus altilis. Sukun merupakan buah yang memiliki warna hijau dan berdiameter 20-30 cm. Buah ini sekilas mirip dengan buah nangka, namun isinya memiliki warna putih. Buah ini memiliki berbagai macam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, serat, kalium, zat besi, kalsium, dan lain-lainnya. Pohon buah sukun memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, sehingga dapat tumbuh subur di dataran rendah dan tinggi. Sehingga persebaran pohon sukun di Indonesia cukup merata di seluruh penjuru Indonesia dari Sumatera hingga Papua. Meski tumbuh di Indonesia, tanaman ini kebanyakan tumbuh subur di daerah tropis dan memiliki dua jenis buah, yaitu yang berbiji dan tidak berbiji. Sukun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Sukun juga merupakan salah satu jenis buah yang mudah dan cepat dipanen.
Argumentasi
Biasanya, panen buah sukun di Indonesia terjadi pada bulan Januari-Februari dan Juli-Agustus. Jadwal panen buah sukun ini dipengaruhi oleh datangnya musim hujan. Hampir setiap batang di pohon sukun juga memiliki buah. Cara panen buah sukun adalah dipetik satu per satu secara hati-hati dan jangan sampai jatuh ke tanah. Sekalipun pohon sukun tersebut tinggi, untuk memetik buahnya harus dipanjat terlebih dahulu agar mudah dijangkau. Sedangkan, untuk pohon yang tidak terlalu tinggi cukup menggunakan galah dari bawah dan ditadah menggunakan karung atau kain. Dalam setiap periode panen dapat menghasilkan 75 buah sukun sehingga total buah sukun yang diperkirakan untuk dipanen adalah 150 buah selama setahun. Tetapi, tanaman sukun yang baru ditanam dapat berbuah setelah 3-4 tahun setelah penanaman pohon sukun tersebut.
Sukun memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai pelindung jantung yang bukan hanya sebagai teman ngopi. Kebanyakan orang menganggap sukun masih sebagai camilan, bukan makanan pokok. Padahal sukun dapat menjadi salah satu sumber pangan alternatif potensial yang dapat membentuk ketahanan pangan global. Sukun dapat mengatasi kekurangan bahan pangan dengan situasi krisis iklim seperti sekarang ini. Beberapa negara lain telah menjadikan sukun sebagai makanan pokok karena mengandung karbohidrat tinggi. Orang luar negeri lebih mengenal buah sukun dengan sebutan nama breadfruit karena memiliki tekstur seperti roti. Sukun biasanya dicampur dengan bumbu-bumbu tertentu kemudian digoreng. Di Indonesia, sukun juga diolah menjadi tepung sukun, dan memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi bahan pangan pokok pengganti beras. Kandungan gizi pada buah sukun relatif tinggi sehingga dapat dipercaya untuk menggantikan peran nasi yang selama ini dijadikan bahan pangan orang Indonesia. Dalam 100 gram sukun, terkandung sedikitnya 35,5% karbohidrat; 0,1% protein; 0,2% lemak; 0,048% fosfor; 0,21% kalsium; 0,0026% zat besi; 61,8% kadar air; dan 2% serat atau fiber. Daging buah sukun yang telah dimasak disebut memiliki vitamin A dan B yang tinggi.
Selain buahnya, bagian lain dari pohon sukun juga berguna. Kita mulai dari bawah, yaitu akar. Akar pohon sukun memiliki sembilan senyawa aktif yang terkandung pada bagian akar. Beberapa fungsi dari senyawa tersebut adalah menghalau parasit pada penyakit malaria, menangkal sel kanker epidermis dan payudara, serta sebagai antibiotik yang mengobati penyakit seperti luka bakar, panu, dan sebagainya. Kemudian batangnya, dengan meminum air rebusan kulit batang sukun dapat mengatasi luka pada lambung, selain itu, senyawa Artocarpin yang ada pada bagian batang memacu membunuh sel-sel kanker payudara. Yang terakhir ada daun yang memiliki banyak senyawa yang bermanfaat yang terbukti melalui uji laboratorium oleh pakar kesehatan. Beberapa manfaatnya adalah mampu meluruhkan batu ginjal yang akan larut bersamaan dengan keluarnya air kencing dan mengobati penyakit hepatitis.
Tidak bisa dipungkiri jika buah sukun dapat menggantikan nasi menjadi bahan pangan pokok orang
Kesimpulan
Indonesia. Ada banyak faktor yang sudah disebutkan di atas mengapa buah sukun merupakan salah satu bahan pangan potensial yang dapat menggantikan sukun. Buah sukun dapat sesegera mungkin menggantikan beras sebagai bahan pangan lokal jika pemerintah fokus untuk mengembangkan buah sukun. Karena sukun dapat diolah menjadi tepung maupun langsung digoreng sehingga cita rasanya tetap segar, sukun bisa dikonsumsi sesuai selera. Semuanya kembali kepada sikap masyarakat Indonesia dalam menghadapi terjadinya perubahan iklim. Sehingga, sudah saatnya kita menaruh perhatian pada sumber pangan lokal pengganti beras untuk mengurangi peluang terjadinya krisis pangan. Sukun adalah salah satu sumber pangan lokal yang dapat menggantikan beras. Namun, pemerintah tidak boleh hanya fokus terhadap satu sumber pangan lokal saja, karena masih banyak sumber pangan lokal lain yang berpotensi untuk menggantikan beras. Seperti jagung, umbi-umbian, gembili, sagu, dan lain-lainnya.
Sumber :
- https://makassar.tribunnews.com/2016/03/26/ini-bagian-tanaman-sukun-yang-memiliki-khasiat-untuk-kesehatan
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/08/01/potensi-sukun-sebagai-alternatif-pangan-utama-di-masa-depan
- https://www.ayosebar.com/penanganan-pasca-panen-buah-buahan/51-cara-panen-buah-sukun
- https://www.alodokter.com/kandungan-dan-manfaat-buah-sukun-bagi-kesehatan
- https://bisnisukm.com/buah-sukun-bahan-pangan-lokal-yang-potensial.html