DARI PEDAGANG ASONGAN KE RAJA JALAN TOL
.....
2025-11-04 01:32:03 - Arjunassee
“Dari Pedagang Asongan ke Raja Jalan Tol”
Di sebuah sudut kota Jakarta, seorang anak kecil bernama Alun Joseph berlari-lari kecil menjajakan es krim kacang mambo. Setiap hari, ia berkeliling dari satu gang ke gang lainnya, menawarkan dagangannya dengan senyum yang tak pernah pudar. Alun kecil tak pernah mengeluh, meski hidupnya penuh dengan tantangan. Ia tahu, suatu hari nanti, kerja kerasnya akan membuahkan hasil.
Tahun demi tahun berlalu, Alun tumbuh menjadi pemuda yang gigih. Ia memutuskan untuk merantau dan mencoba peruntungan di berbagai bidang. Namun, nasib baik belum berpihak padanya. Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang pengusaha sukses yang memberinya nasihat berharga, “Jangan pernah menyerah, Alun. Kesuksesan adalah milik mereka yang tak kenal lelah berusaha.”
Kata-kata itu terus terngiang di benaknya. Alun pun memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Jusuf Hamka, sebagai tanda penghormatan kepada tokoh muslim Indonesia, Buya Hamka. Dengan semangat baru, Jusuf mulai merintis karier di dunia bisnis. Ia memulai dari bawah, bekerja sebagai sopir traktor di proyek pembangunan jalan tol.
Kerja keras dan dedikasinya tak sia-sia. Jusuf berhasil membuktikan kemampuannya dan mendapatkan kepercayaan untuk memimpin proyek besar. Ia menjadi Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada, perusahaan yang mengelola jalan tol di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu yang terbesar di negeri ini.
Namun, Jusuf tak pernah melupakan asal-usulnya. Ia tetap rendah hati dan dermawan. Jusuf memiliki cita-cita mulia untuk membangun 1.000 masjid dengan desain oriental yang memadukan keragaman antara Islam dan China. Ia ingin memberikan kembali kepada masyarakat dan membantu mereka yang kurang beruntung.
Suatu hari, saat Jusuf sedang mengawasi proyek pembangunan jalan tol, ia melihat seorang anak kecil yang menjajakan es krim kacang mambo. Anak itu mengingatkannya pada dirinya sendiri di masa lalu. Jusuf mendekati anak itu dan berkata, “Jangan pernah menyerah, Nak. Kesuksesan adalah milik mereka yang tak kenal lelah berusaha.”
Anak itu tersenyum dan mengangguk. Jusuf tahu, di dalam diri anak itu, ada semangat yang sama seperti yang ia miliki dulu. Dan ia yakin, suatu hari nanti, anak itu juga akan meraih kesuksesan seperti dirinya.
“Kekayaan itu bukan sebuah materi. Tetapi, kekayaan itu adalah sebuah kehormatan.”
................................................______________________________________________.....................................................