Sebuah cerita narasi karya Alvaro Nauval Hadi
Ada seorang Ibu bernama Yaka memiliki tiga anak. Ketiga anak itu sangat cantik. Anak-anaknya bernama Dayu, Lani, dan Ulfa. Tapi sifat mereka berbeda-beda. Anak pertama dan kedua sifatnya sangatlah baik terhadap Ibu, sedangkan anak terakhir sangatlah jahat. Mereka tidak mempunyai seorang ayah. Mereka bertiga adalah anak yatim. Mereka semua tinggal di talang (perkampungan kecil).
Saat Ibu ingin ke pasar untuk membeli makanan, Dayu dan Lani ingin mengantar Ibunya. Sedangkan Ulfa tidak mau ikut dan dia berkata “Aku tidak mau ikut, pergi saja kalian dasar orang jelek!”. Ibunya tersinggung terhadap sikap Ulfa, tapi Ibunya sabar terhadap anaknya.
Saat sampai ke pasar, mereka membeli Ikan-ikan yang segar. Lalu mereka bertiga pulang ke rumah. Saat Ulfa ingin makan ternyata makanannya tidak ia sukai, tiba- tiba Ulfa marah dan berkata “Apa ini ikan? Tidak! Aku tidak suka ikan. Ibu keluarlah kau dari rumah dan belikan aku makanan yang enak”. Dayu dan Lani marah kepada sikap Ulfa, “Hei Ulfa kenapa kau memarahi Ibumu? Apa kau sudah tidak sayang sampai-sampai memarahi Ibumu sendiri”.
“Ulfa, kan uang Ibu sudah habis, ayolah makan, nanti kamu bisa sakit”. Ulfa pun marah dan membanting pintu lalu masuk kamar. Keesokan harinya Ulfa sakit perut. Saat Ibu melihatnya, Ibu khawatir dengan keadaan Ulfa yang jatuh sakit. Ternyata Ulfa sakit perut. Dayu di suruh Ibu pergi ke warung untuk membeli obat. Dayu pulang dan membawa obat. Lani di suruh Ibu untuk membuatkan obatnya. Satu hari kemudian Ulfa pun sembuh. “Bu maafin Ulfa ya, Bu, Ulfa telah durhaka kepada Ibu, Lani, dan Dayu”.
Ibu, Lani dan Dayu pun memaafkan Ulfa.
Satu tahun kemudian, mereka hidup bahagia aman dan damai. “Waktu telah berlalu, terasa cepat sekali ya Dayu”. “Semenjak kita baikan dengan Ulfa terasa nyaman, ya”. Keesokan harinya mereka bertiga pergi jalan-jalan untuk mencari udara segar. Di tengah perjalanan, mereka menemukan ada seorang laki-laki, jika dilihat, anak laki-laki itu seumuran sama mereka bertiga. Mereka bertiga mendekatinya dan berkenalan “Siapa namamu?...! Kata Ulfa.. . Laki-laki itu lalu memperkenalkan diri “Hai namaku Dudung. Aku anak yatim piatu, aku berumur 17 tahun. Ngomong-ngomong, kalian siapa. Apakah kalian juga di talang ini?”. “Hai namaku Dayu”, “Namaku Lani”, “Namaku Ulfa”. “Kami bertiga tinggal di talang ini”: kata Dayu. Mereka pun bersahabat.
Dua tahun berlalu begitu cepat. Terlihat mereka berempat bermain di rumah Ibu Yaka. Dudung berkata: “Aku lupa bilang kepada kalian, kemarin aku menemukan teman baru”. “Haa, siapa namanya” kata Lani. “Namanya adalah Rurun dan Baginda”.