Apa kenangan yang paling kalian ingat dari Ramadhan 2011?
….
…….
Sudah sahur belum?
…..
Kalau sudah, alhamdulillah…
Kalau gak sahur, tetap semangat puasanya!
….
Tapi semoga sudah baca niat, ya!
Ramadhan 1445 H sudah memasuki pertengahan bulan. Itu artinya, dalam waktu sekitar dua minggu lebih sedikit, seluruh umat Islam di belahan dunia akan merayakan hari kemenangan alias Idul Fitri. Sungguh waktu berjalan begitu cepat di bulan puasa, rasa-rasanya baru tadi malam salat tarawih pertama, dan tak lama lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir. Mungkin sekarang sudah ada yang punya baju baru untuk dipakai salat id nanti, atau malah ada yang sudah dikasih THR lebih dulu biar semangat puasanya? Itu sih tidak masalah, yang penting jangan makan lebih dulu sebelum azan maghrib.
Menjalankan kehidupan di bulan Ramadhan memang sangat menyenangkan. Terlepas dari rasa haus dan lapar di siang hari atau kelelahan karena banyak beraktivitas, vibes dan suasana yang dirasakan di bulan ini tidak akan pernah ditemukan di bulan lainnya. Menunaikan ibadah puasa, sahur dan buka puasa bersama keluarga atau teman, salat tarawih berjamaah. Bagi yang semangat melakukannya, mereka akan tahu betapa nikmatnya menjalani semua itu tanpa ada beban sedikit pun. Dan tentu saja, hari yang paling dinanti-nantikan dalam “perjalanan” ini adalah hari raya Idul Fitri. Hari di mana semua orang saling mengeratkan tali silaturahmi dan merayakan kemenangan sejati.
Akan tetapi, apa jadinya kalau hari raya Idul Fitri tiba-tiba saja ditunda, yang seharusnya lebaran besok, jadi lusa? Apakah mungkin begitu? Tentu saja mungkin. Hal ini pernah terjadi di Indonesia, 2011 silam. Buat yang belum tahu, cari saja beritanya dengan kata kunci “lebaran diundur”, pasti banyak berita lama bermunculan yang membahas tentang hal tersebut. Kala itu, dalam Sidang Isbat yang digelar di kantor kementerian pada Senin (29/08), Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan bahwa 1 Syawal 1432 H jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Idul Fitri yang sebelumnya dijadwalkan 30 Agustus ditunda sehari lantaran hilal masih tak terlihat saat itu. Pengumuman ini tidak terlalu mendapatkan respons positif dari masyarakat, banyak di antara mereka yang kecewa dan tidak percaya bahwa lebaran ternyata “bisa ditunda” seperti itu. Padahal, dalam kalender tercatat dengan jelas bahwa Idul Fitri jatuh 30 Agustus. Namun, tidak sedikit pula yang menyikapinya dengan bijak dan menerima serta menjalani semua yang ditetapkan dengan sabar dan ikhlas. Semoga Allah SWT merahmati mereka dan kita semua, amiin..
Akibatnya, semua keluarga terutama ibu-ibu yang sudah terlanjur membuat makanan khas lebaran seperti ketupat dan opor ayam terpaksa menghangatkan makanannya. Kemudian besoknya berpuasa dengan mencium aroma lezat dari semua masakan tersebut. Buat yang masih positive thinking, ini sama dengan menguji iman, bukan begitu? Bagi yang berpuasa saat itu, pengalaman ini bisa dikatakan menyebalkan sekaligus kocak. Sudahlah lebaran diundur, harus berpuasa dengan tingkat kesabaran yang lebih tinggi pula. Benar-benar luar biasa orang tua kita. Kalau kalian, sudah berpuasa belum saat itu? Atau masih ikut-ikutan lebaran saja? Wah, kita sama!
Namun, meski ada saja kejadian seperti itu, hakikat Idul Fitri tetaplah sama. Saling mengeratkan tali persaudaraan, memaafkan satu sama lain, dan semua berbahagia. Mau terjadi di hari Jumat atau Minggu, di bulan Januari atau Agustus, tidak ada bedanya. Yang penting jangan tanggal 30 Ramadhan, itu sih beda cerita.
Kalau tahun ini, kemungkinan kita akan merayakan lebaran di tanggal 10 atau 11 April. Apabila ada perbedaan dalam hasil penentuannya nanti, jangan jadikan ini sebagai media untuk memecah belah persatuan umat Islam terutama di Indonesia, anggaplah ini wujud toleransi internal sebagai sesama muslim.
Semoga semua amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini, mulai dari salat, puasa, tadarus, zakat, dan amal baik lainnya diterima dan diridai oleh Allah SWT, dan kita pun terus tergerak untuk beribadah dan melakukan amal sholih dengan hati yang tulus dan ikhlas. Amiin.. Ya Rabbal Alamin…
Daftar Pustaka
Tanpa Nama Penulis. “Pemerintah Putuskan Lebaran 31 Agustus”. Kompas.com, 29 Agustus 2011, dilihat 25 Maret 2024.