Yang jelas, 'terlupakan' bukan pilihan.
Saat ini, tersedia banyak sekali cara bagi kita semua untuk mengembangkan bakat dan minat.
Bidang yang saat ini banyak digeluti oleh muda-mudi bangsa salah satunya adalah riset IPTEK. Indonesia telah berupaya untuk memfasilitasi bakat-bakat tersebut dalam beberapa tahun terakhir, dalam rangka mempersiapkan anak bangsa untuk menghadapi lonjakan arus modernisasi di tahun 2045 nanti. Namun, ada satu hal yang cukup miris terjadi di antara semua kemajuan itu: kurangnya apresiasi terhadap karya anak bangsa.
Karya anak bangsa sangat tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bahkan jangkauannya menyentuh dunia global. Karya-karya ini sudah sepatutnya diberi apresiasi, karena selain menumbuhkembangkan talenta dan minat anak bangsa, mereka juga turut berpartisipasi dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Developer-developer muda ini dapat dijadikan amunisi utama Indonesia dalam menghadapi cyber wave yang menggelora di seluruh penjuru dunia, membawanya dalam arus persaingan ketat antara satu negara dengan negara yang lain. Pemanfaatan teknologi yang benar dapat membawa Indonesia ke masa emasnya melalui generasi-generasi penerus yang cakap teknologi serta cerdas dalam melihat peluang di dalamnya. Karena apresiasi adalah salah satu hal yang vital dalam mendukung program modernisasi di Indonesia, maka tanpanya, inovasi-inovasi teknologi bangsa kita akan terus terlupakan dan hilang begitu saja. Selain dididik dan diarahkan, mereka juga perlu wadah untuk menunjukkan hasil karya mereka ke dunia. Dengan begitulah lengkap program pemanfaatan teknologi untuk generasi muda Indonesia saat ini. Ide-ide itu telah ada, namun tergantung apakah Indonesia akan melihatnya sebagai peluang atau malah terlupakan.
Kisah kelucuan nya yang menguji kesabaran