Kakaktua Putih Besar Jambul Kuning adalah sejenis burung hias yang indah dan pintar, burung kakaktua dapat menirukan apa yang manusia katakan kepadanya. Kakaktua banyak ditemukan di habitat berhutan seperti di Australia dan Papua serta beberapa pulau lain di Indonesia.
Kakaktua (suku Cacatuidae) adalah sejenis burung hias yang indah dan pintar, karena seperti yang kita tahu, burung kakaktua dapat menirukan apa yang manusia katakan kepadanya. Kakaktua banyak ditemukan di habitat berhutan seperti di Australia dan Papua serta beberapa pulau lain di Indonesia. Kata kakaktua pertama kali digunakan pada abad ke-17 dan berasal dari kata kakaktuwah yang berarti wakil atau pegangan. Kata ini terinspirasi dari paruhnya yang kuat, karena burung ini dapat memegang suatu benda menggunakan paruhnya dengan kuat tanpa menjatuhkannya.
Jenis burung kakaktua yang kami observasi adalah burung Kakaktua Putih Besar Jambul Kuning atau biasa disebut kakaktua koki, nama ilmiahnya adalah Cacatua galerita. Ukuran kakaktua koki dapat mencapai 50 cm, bulunya berwarna putih, di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning muda yang dapat ditegakkan, burung ini memiliki paruh yang kuat berwarna hitam keabu-abuan, sepasang kaki berwarna hitam keabu-abuan dengan empat jari kaki, memiliki iris mata berwarna coklat gelap pada jantan dan coklat kemerahan pada betina. Pada bagian bawah ekor terdapat bulu berwarna kuning dan akan terlihat saat burung ini terbang.
Kakaktua koki termasuk ke dalam jenis hewan omnivora, yaitu sejenis hewan yang memakan tumbuhan dan daging. Makanan burung ini adalah biji-bijian, kacang-kacangan, jagung dan umbi-umbian. Selain itu, burung kakaktua koki juga memakan hewan invertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang.
Berdasarkan cara berkembang biaknya, kakaktua koki betina dapat bertelur 2-3 butir, masa pengeramannya sekitar 30 hari dan anak kakatua akan meninggalkan sarang pada usia 3 minggu. Burung Kakaktua Putih Besar Jambul Kuning termasuk jenis satwa yang dilindungi Undang-Undang, sebagaimana yang tertuang dalam Lampiran PP No.7, Tahun 1999, dan ada ketentuan dalam UU No.5 Tahun 1990
Burung kakaktua memiliki beberapa manfaat, salah satunya sebagai penyeimbang ekosistem. Selain itu, karena kecerdasannya burung kakaktua juga kerap dijadikan sebagai hewan peliharaan dan dapat menjadi pelindung bagi pemiliknya karena kesetiaannya. Burung ini juga bisa menghibur pemiliknya dengan kicauannya yang menarik. Jika dilatih dengan baik, burung ini bahkan dapat menirukan ucapan manusia sehingga sering diadakan kompetisi untuk menilai kecerdasan burung ini dalam berbicara.
Daftar Pustaka:
Hariyanto, M. 2009. “Burung Kakatua Jambul Kuning”. Artikel LHK, Dilihat 8 Agustus 2024. <https://blog,mhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-kakak-tua-jambul-kuning.html>.
Rachmatika, Rini & Maharani, Sinta. 2018. “Aktivitas Harian Dan Kebutuhan Nutrien Kakatua Jambul Kuning Pada Masa Memelihara Anak”. Zoo Indonesia 2018 27(1): 50-61, Juni 2018, dilihat 8 Agustus 2024.<aktivitas harian dan kebutuhan nutrien kakatua jambul>.
Ragunanzoo. 2021. “Kakatua Jambul Kuning”. Ragunan, dilihat 8 Agustus 2024. <https://ragunanzoo.jakarta.go.id/satwa-ragunan/aves-id/kakatua/#:~:text=Kakatua%20Jambul%20Kuning%20(Cacatua%20galerita,dan%20beberapa%20pulau%20di%20Indones>
Wikipedia. 2023. “Kakatua”. Wikipedia, 11 Oktober 2023, dilihat 8 Agustus 2024. <https://id.wikipedia.org/wiki/Kakatua>.
Anggota:
-Selvia Wijayanti
-Princessa Sahruvia Lazuardina
-Hikari Ataya Fullove