Karoseri laksana adalah perusahaan pembuatan body bus yang murni dari anak bangsa.
CV Laksana adalah sebuah perusahaan Karoseribus asal Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan salah satu pembuat Karoseri di Indonesia yang merakit berbagai macam badan bus. Karoseri Laksana digunakan oleh beberapa operator bus di Indonesia seperti Raya, Sumber Alam dan Sinar Jaya.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1967 oleh Yusuf Arman yang awalnya hanya berupa bengkel otomotif, yang memulai perjalanan usahanya sebagai toko mesin di Semarang. Toko tersebut awalnya difokuskan pada mesin otomotif, kemudian pada tahun 1970 toko tersebut pindah ke lokasi baru yang lebih luas.
Pada 1977, Laksana membentuk divisi manufaktur bodi otomotif dengan merilis produk karoseri pertama mereka untuk kendaraan niaga minivan, Mitsubishi T–120. Pada 1978, fasilitas produksi Laksana direlokasi ke lahan seluas 5.000 m2 di Ungaran untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kemudian pada 1990-an, Laksana mulai beralih untuk memproduksi karoseri untuk kendaraan ukuran medium hingga bus besar.
Saat ini fasilitas produksi Laksana telah mencapai hingga lebih dari 100.000 m2 dengan kapasitas produksi mencapai 1.500 bus per tahun. Hingga kini, perusahaan ini dikelola oleh tiga orang, yakni Iwan Arman, Stefan Arman dan Alvin Arman. Selain untuk pemasaran dalam negeri, Laksana juga memasarkan produknya untuk pangsa pasar luar negeri, termasuk ekspor ke Fiji, Timor Leste hingga ke Bangladesh.
Produk karoseri yang dikembangkan oleh Laksana berupa bodi bus dengan berbagai ukuran, baik bus ukuran medium hingga bus dengan ukuran besar yang secara umum digunakan sebagai moda transportasi komersial dari berbagai operator bus, baik untuk sarana angkut penumpang bertrayek bus perkotaan, bus antar kota maupun bus pariwisata.
Bagi segmen transportasi perkotaan, Laksana memproduksi varian seri Cityline yang banyak digunakan untuk armada Bus Rapid TransitTransjakarta. Hingga kini, seri terbaru varian Cityline ini juga telah dibuat dengan berbagai sub-varian, terutama dari segi daya angkut jumlah penumpang dan penempatan pintu masuk yang sesuai dengan standar ketinggian halte atau stasiun bus di perkotaan (high entry dan low entry) serta varian bus gandeng (artikulasi).
Varian high entry Cityline yang digunakan sebagai armada Transjakarta, umumnya disandingkan dengan sasis Mercedes-Benz OH1526 atau Volvo B11R dan Scania K310IB dengan tiga sumbu roda (triple axle). Sedangkan Cityline varian low entry, yang mulai diperkenalkan dalam ajang IIMS 2011, pada awalnya dirancang untuk moda transportasi para atlet ASEAN Para games 2011 yang diselenggarakan di Solo.
Umumnya juga diberdayakan sebagai sarana angkutan penumpang di lingkungan Bandar udara. Generasi terbaru varian Cityline ini, telah dikembangkan hingga seri Cityline 3 menggunakan sasis Volvo B8RLE (low entry) dan sasis Hino RN8 (high entry).
Laksana juga merilis varian Discovery yang juga diperuntukkan bagi moda transportasi perkotaan jarak dekat, angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) jarak menengah dengan konfigurasi mesin yang terletak di depan.
Varian Discovery mulai dirilis dalam ajang IIMS 2012 untuk menggantikan varian Proteus sebagai siklus pembaruan model.
Versi terbaru varian ini telah dikembangkan hingga seri Discovery 3 dengan sasis Mercedes-Benz OF 1623 dan Hino AK8. Generasi lain dari versi Discovery ini adalah Maxibus yang dikembangkan dari varian Discovery 2, tetapi mengadopsi konsep XHD (extra high deck) dengan dimensi yang lebih panjang dan konfigurasi sasis mesin belakang menggunakan Mercedes-Benz O500R 1836.
Laksana meluncurkan varian yang disebut dengan Legacy untuk segmen bus kelas premium dan sarana transportasi umum bertrayek antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP), yang dirilis pertama kali sejak 2008 dan menjadi produk andalan serta cikal bakal dari semua desain karoseri Laksana.
Perkembangan varian ini terus berlanjut dengan merilis pembaruan model hingga dirilisnya Legacy SR1 pada 2011, dengan sub-variannya SR1 Limited Edition pada 2012 dan SR 1 Facelift setahun berikutnya. Perubahan signifikan pada model varian ini sejak perilisan Legacy SR2 pada 2016, terutama pada pembaruan model yang mengadopsi tren kaca double glass pada 2017.
Seri Legacy ini memiliki varian terbanyak dari varian lain yang diproduksi oleh Laksana untuk disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar. Generasi lanjutan dari varian ini adalah Legacy SR2 dengan sub-varian HD (high deck), XHD (extra high deck), Panorama, Transporter, Suites hingga bus tingkat (double decker). Karoseri Legacy SR2 ini menggunakan pilihan sasis Scania K360IB atau K410IB, Hino RK8 atau RN285, Mercedes Benz OH 1626 atau OH 2542. Pada 2022, Laksana merilis Legacy SR2 Panorama untuk mengikuti tren pangsa pasar dengan mengadopsi kembali kaca single glass menggunakan sasis Hino RN8J.
Penggunaan kaca depan tunggal ini juga diadopsi dalam versi pembaruan Legacy yang disebut dengan Legacy SR3. Terdapat dua versi yang diluncurkan dalam ajang GIIAS 2022 yakni Legacy SR3 dan Legacy SR3 Ultimate. Selain pembaruan pada aksen eksterior dan interior dari generasi sebelumnya, Legacy SR3 juga mengikuti serangkaian uji keamanan sesuai dengan standar bus di Eropa, termasuk di antaranya perlindungan yang disebut dengan Front Underrun Protection System (FUPS) untuk mengurangi risiko benturan dan mencegah kendaraan dari arah depan masuk ke rongga bawah bus bila terjadi kecelakaan lalu lintas.