Apa bedanya?
dr. Simran Saini dari Fortis Hospital di New Delhi, menyatakan bahwa semua yang kita konsumsi menghasilkan kalori, sementara itu lemak adalah satu dari sejumlah nutrisi yang menghasilkan kalori.
Kebanyakan dari kita, belum begitu mengerti perbedaan dari keduanya.
Jadi gini, kita pakai cara gampang ala-ala Yulia Baltschun, siapa sih yang nggak tau?
Bayangin dulu otot, anggap otot itu keranjang, dan sekarang kalori, anggap kalori sebagai barang yang masuk ke dalam keranjang, dan anggap lemak itu barang yang kelebihan dan tumpah ke luar keranjang.
Jadi semua makanan adalah sumber energi, yang bikin makanan itu tidak sehat adalah bagaimana cara mengonsumsinya. Tubuh kita terdapat otot yang berfungsi menggerakkan bagian tubuh, dan itu membutuhkan energi.
Kalori adalah sumber energi, yang akan kita gunakan untuk aktivitas sehari-hari. Lemak adalah sisa energi yang berlebih, digunakan jika tubuh sudah kekurangan energi barulah lemak mengaktifkan dirinya.
Sampai sini paham, ya?
Namun tidak serta-merta lemak itu buruk, lemak sendiri termasuk salah satu dari 6 nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh, di antara yang kelimanya ada karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan air.
Nah, lemak sendiri lebih sering dapat perhatian daripada kalori “Lebih baik gak usah deh, tinggi lemak”, padahal selain lemak, kalori berpengaruh tinggi pada penambahan berat badan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika terlalu banyak makanan yang masuk ke dalam keranjang (kalori) maka ia akan tumpah dan menjadi lemak. Jadi intinya, makan makanan secukupnya, agar jumlah antara kalori dan lemak seimbang.
Terus apa bedanya bakar lemak dan bakar kalori?
Bakar lemak menjadikan lemak sebagai sumber energi, sementara bakar kalori adalah menjadikan kalori sebagai energi.
Kita harus mengurangi asupan kalori kita atau biasa disebut kalori defisit. Walaupun begitu, tubuh tidak akan kehilangan cara. Jika tubuh menyadari bahwa mereka kekurangan kalori atau energi yang dibutuhkan, mereka akan menggunakan lemak sebagai energinya. Di sinilah yang dinamakan bakar lemak/ fat burning.
Jika bakar lemak tidak dilakukan dengan defisit kalori, maka sama saja, tidak akan ada perubahan. Misalnya hal ini dapat diaplikasikan saat olahraga, yaitu olahraga sebelum makan. Jika ingin memulai pembakaran lemak, dikarenakan mengurangi kalori yang dibutuhkan maka akan terjadi efek samping seperti pusing, mual dan lain-lain. Namun hal itu hanyalah transisi bagi tubuh yang sedang menyesuaikan.
Sebelum kalian berpikir “Aku kayaknya harus bakar lemak deh!” atau “Aku harus defisit kalori, nih”, perhatikanlah pola makan kalian, aturlah sebaik mungkin, sebelum semuanya terlambat, karena hal seperti ini tidak berdampak instan, bisa saja makan sepuasnya, seenaknya, senyamannya, namun akibat yang diterima 5 tahun yang akan mendatang.
Ingat! Jangan abaikan diri sendiri. Diri juga butuh perhatian, mulailah dari yang terkecil, jagalah kesehatan dengan mengatur pola makan.
Resensi :
Fuadah, Nadia Nurotul. 2022. “Yang Membuat Gemuk itu, Lemak atau Kalori?”. Alodokter, 11 Agustus 2022, dilihat pada 3 September 2023. <https://www.alodokter.com/komunitas/topic/yang-membuat-gemuk-itu--lemak-atau-kalori->.
M. Nimas Mita Etika. 2021. “Mana Lebih Baik: Makan Sebelum atau Setelah Olahraga?”. Hellosehat, 19 Juli 2021, dilihat pada 3 September 2023. <https://hellosehat.com/nutrisi/gizi-olahraga/makan-sebelum-olahraga-atau-setelah-olahraga/>.
Tanpa Nama Penulis. 2020. “Lemak dan Kalori: Apakah Perbedaannya?”. Sfidnfits, 26 November 2020, dilihat pada 3 September 2023. <https://www.sfidnfits.com/lemak-dan-kalori-apakah-perbedaannya>.
Tim Radio Web Indo 03. 2021. “Inilah Perbedaan Bakar Lemak dan Bakar kalori!”. Radiowebino.com, 30 September 2021, dilihat pada 3 September 2023. <https://www.radiowebindo.com/gaya-hidup/pr-801295876/inilah-perbedaan-bakar-lemak-dan-bakar-kalori>.