Sejarah sang kota tertua di Nusantara....
Palembang.
Siapa yang mau jalan-jalan ke kota bersejarah ini? Atau ternyata ada yang rumahnya disini? Wahh minimal diajak lah sekali-kali kesana. Biar bisa menikmati suasana kota yang indah nan elok itu. Masa sampai segitunya? Ohh jelas. Namanya juga salah satu kota paling layak huni di seluruh Indonesia. Baru tahu? Keterlaluan. Baiklah, agar lebih jelas lagi, disini saya akan sedikit membahas tentang salah satu kota ikonik di nusantara ini.
Palembang. Menurut bahasa belayu, kata Pe diartikan sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan. Sementara lembang diartikan sebagai genangan air. Apabila digabung menjadi suatu kata Palembang, maka artinya adalah suatu tempat atau kota yang digenangi oleh air. Sesuai namanya, Palembang memang memiliki wilayah perairan yang sangat luas. Sebut saja sungai musi yang menjadi sungai terpanjang di pulau Sumatera. Satu sungai itu saja memiliki panjang sekitar 750 km. Hampir setara dengan jarak antara Jakarta-Surabaya. Kira-kira sepanjang jalan apa Sungai Musi ini mengalir? Hmm, sepanjang jalan kenangan. Wah, itu cuma jokes receh jadul saja. Baiklah, mari kita kembali ke topik.
Menurut catatan prasasti Kedukan Bukit, tanggal 16 Juni 683 Masehi adalah hari berdirinya kota Palembang. Dengan begitu, Ibukota provinsi Sumatera Selatan ini disebut sebagai kota tertua di Indonesia. Palembang dikenal dengan sebutan “Bumi Sriwijaya”. Lantaran Kerajaan Sriwijaya yang berlokasi di Palembang pada abad ke-9 dahulu menjadi pusat perdagangan yang memiliki lokasi strategis. Mendominasi seluruh Nusantara hingga Semenanjung Malaya.
Kota Palembang memiliki luas 400,61 km². Menurut data sensus tahun 2020, jumlah penduduk kota Palembang adalah sekitar 1.6 juta jiwa. Data tersebut menjadikan Palembang sebagai kota terpadat kedua di Sumatera dan kota terpadat ke-11 di Indonesia. Meski begitu, Palembang tetap mendapat predikat sebagai salah satu kota paling layak huni di Indonesia. Beberapa indikator yang menjadikan Palembang kota layak huni yakni ketercukupan pangan, fasilitas peribadatan, pengelolaan air bersih, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi, serta tingkat kebersihan dan keselamatan kota yang tinggi.
Selain itu, Palembang juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sebut saja Jembatan Ampera yang terbentang di atas Sungai Musi. Panjangnya sekitar 1.1 kilometer. Kemudian ada Museum Negeri Balaputradewa yang menyimpan banyak peninggalan bersejarah Kerajaan Sriwijaya. Adapun Masjid Agung Sultan Badaruddin I yang merupakan masjid terbesar di Sumsel dengan kapasitas 15.000 jamaah. Dan masih banyak objek wisata lainnya. Menarik sekali untuk dikunjungi, bukan? Tentu saja. Eh kurang tau juga sih, soalnya penulis juga belum pernah kesini.
Parah memang.
Baiklah, mari kita lanjutkan.
Dengan objek dan destinasi wisata yang memadai, fasilitas dan sarana publik yang terpenuhi, serta tingkat kebersihan dan kelayakan huni kota yang terbilang sangat tinggi, kota Palembang telah meraih sejumlah prestasi dan penghargaan khusus baik itu di kancah nasional maupun internasional.
Salah satu yang membanggakan adalah ketika Palembang sukses menyelenggarakan event Asian Games 2018 bersama Jakarta sebagai tuan rumah. Tak hanya orang dari Indonesia, orang-orang asing pun masih mengingat dengan baik betapa meriah dan serunya Asian Games yang dilaksanakan di Indonesia tahun itu. Sejak saat itu, tingkat kontribusi pariwisata terhadap ekonomi Palembang kian meningkat dari tahun ke tahun, sebelum akhirnya dipaksa mengalami penurunan kembali akibat wabah covid-19.
Saat ini, Palembang tengah menghadapi ancaman tingkat polusi udara yang terus meningkat seiring berjalannya waktu. Kualitas udara di seantero kota kian memburuk imbas kebakaran sejumlah lahan terbuka. Bahkan disebutkan, Palembang menjadi kota dengan tingkat polusi terburuk di Indonesia saat ini. Kita semua tahu bahwa yang namanya polusi akan selalu berdampak negatif terhadap lingkungan masyarakat. Tingkat kesehatan dan kenyamanan lingkungan berpotensi menurun tajam akibat sejumlah polusi yang terjadi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk merancang solusi dari masalah pelik ini. Karena mau bagaimanapun, kesehatan akan selalu menjadi nomor satu.
Di atas segalanya, Palembang merupakan salah satu kota paling bersejarah dan berpengaruh di Indonesia sejak zaman dulu. Bahkan, Palembang disebut-sebut sebagai kota tertua di Indonesia yang telah berdiri dari ribuan tahun lalu. Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, kota Palembang juga berperan besar di dalamnya. Buktinya adalah ketika salah satu putra terbaik saat itu, Sultan Mahmud Badaruddin II dari Palembang menunjukkan semangatnya dengan menentang dan memerangi kolonialisme yang terjadi di wilayah nusantara.
Itulah salah satu bukti bahwa negara dan bangsa kita ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan jauh sebelum masa kolonialisme, kerajaan-kerajaan nusantara silih berganti telah mengalami masa kejayaannya. Nah, kalau orang zaman dulu bisa berjaya bahkan diakui bangsa luar, lantas mengapa sekarang kita tidak? Itulah pentingnya kita belajar sejarah, kawan. Kesimpulan, silahkan simpulkan sendiri :)
“Basamo Mangko Manjadi, Mari Basamo Mambangun Nagari.”
Daftar Pustaka
Tanpa Nama Penulis, 2023. “Kota Palembang”. Wikipedia.com, 16 September 2023, dilihat 17 September 2023.