........
SINGKONG SEBAGAI BAHAN PANGAN POKOK PENGGANTI BERAS
Singkong adalah salah satu makanan pokok yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun beras masih menjadi primadona, singkong memiliki potensi besar sebagai alternatif yang layak dikonsumsi. Pengolahan singkong yang beragam, seperti direbus, digoreng, atau dijadikan tepung dan masakan lainnya.
Singkong mengandung karbohidrat kompleks, serat, dan vitamin. Kandungan karbohidratnya memberikan energi yang cukup untuk aktivitas harian. Selain itu, serat dalam singkong membantu pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam singkong juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh.
Dalam 100 gram singkong, terkandung sekitar 150 kalori dan aneka macam nutrisi. Seperti 38 - 40 gram karbohidrat, 1 - 1.2 gram protein, 300 milligram kalium, 20 milligram kalsium, 25 - 30 mikrogram folat, 20 - 30 milligram vitamin C. Itulah beberapa kandungan dalam 100 gram singkong.
Beras memang menjadi makanan pokok utama di banyak negara, tetapi mengonsumsi singkong sebagai alternatif dapat membantu mengurangi ketergantungan pada beras. Diversifikasi konsumsi makanan pokok penting untuk mengantisipasi perubahan iklim dan masalah ketersediaan pangan.
Singkong tumbuh dengan baik di berbagai kondisi tanah dan iklim. Tanaman singkong lebih tahan terhadap kekeringan dan serangan hama dibandingkan dengan tanaman beras. Dengan mengonsumsi singkong, kita juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Mengonsumsi singkong juga mendukung ekonomi lokal. Petani singkong dapat meningkatkan pendapatan mereka, dan kita dapat membeli produk lokal yang berkualitas. Dalam mengonsumsi makanan pokok, kita perlu mempertimbangkan variasi dan keberlanjutan.
Singkong bukan hanya sekedar alternatif, tetapi juga memiliki manfaat gizi dan lingkungan yang signifikan. Oleh karena itu, mari kita lebih menghargai dan memanfaatkan potensi singkong sebagai bagian dari pola makan kita atau sebagai makanan pokok pengganti nasi. Dengan menanam dan mengonsumsi singkong, kita juga dapat mendukung keberlanjutan lingkungan karena tanaman ini tahan oleh cuaca ekstrem dan memerlukan sedikit air dibandingkan padi
Direktorat Gizi Departemen Pangan RI, (1981) Ketela pohon atau singkong sebagai bahan pangan, Departemen kesehatan RI, Jakarta.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor. (n.d.). Saatnya Makan Singkong untuk Mengganti Nasi.
Budiyanti, A. (2020, February 22). Singkong: Bahan Pangan Lokal Bernutrisi Pengganti Nasi. Kompasiana.
Klasika Kompas. (n.d.). Alternatif Pengganti Nasi.