Peti mati tengkorak di dalam gua
Kematian adalah sesuatu yang pasti bagi terjadi dalam siklus kehidupan makhluk hidup, ia pun dapat menjadi pembelajaran dan pengetahuan bagi makhluk yang hidup sesudahnya. Atas hal ini yang menyebabkan saya menulis tentang “Situs Liang Utek: Peti mati tengkorak”
Utek dalam bahasa Dayak Bawo berarti Kepala (Dayak Bawo adalah salah satu suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah, tepatnya di desa Patas 1, Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan). Dinamakan Liang Utek karena di tempat tersebut terdapat banyak kepala (tengkorak) manusia.
Batu Utek (sebutan masyarakat setempat) merupakan tempat pemakaman masyarakat Bawo pada masa lampau. Situs ini berupa sebuah gua kecil pada tebing bukit yang berada di tengah-tengah ladang milik warga yang berjarak sekitar berjarak 2 km dari Desa Muara Malungai dan berjarak sekitar 89 km dari Desa Patas 1.
Di dalam gua tersebut terdapat raung (peti mati) yang berisi tulang dan tengkorak, meskipun kini hanya tersisa tengkoraknya saja. Mulut gua memiliki lebar ± 35 m dengan tinggi ± 5 m. Untuk mencapai situs tersebut membutuhkan waktu sekitar dua jam setengah, tergantung pasang surutnya air dari sungai Malungai. Sesampainya di Desa Malungai, perjalanan belum berhenti sampai di situ, dari Desa Malungai masih harus pergi ke situs tersebut yang berjarak ± 2 km.
Ada sebuah mitos di sana bahwa jumlah tengkorak akan berbeda untuk setiap orang dan setiap kali ada yang berkunjung ke situs Batu Utek ini. Ketika tim rombongan yang berasal dari Desa Patas 1 berkunjung ke Batu Utek ini, salah satu orang yang berada di rombongan tersebut mengatakan bahwa tengkorak di sana berjumlah 22, sedangkan yang lain berkata ada 23, bahkan dari penuturan juru kunci situs Batu Utek ini sebelumnya bahkan ada yang hanya melihat 5 tengkorak.
(Bersambung)
Sumber :
Hartatik. 2015. Religi Dan Upacara Adat Suku Dayak Bawo: Kajian Arkeologi dengan Pendekatan Etnoarkeologi.Balai Arkeologi Banjarmasin. https://www.researchgate.net/publication/328951428_RELIGI_DAN_UPACARA_ADAT_SUKU_DAYAK_BAWO_Kajian_Arkeologi_dengan_Pendekatan_Etnoarkeologi melalui ResearchGate. Diunduh pada tanggal 27 Agustus 2023.
Kisah diceritakan oleh orang tua penulis kepada penulis.
Sebuah cerita fantasi karya Ardha Karim Alfarrees yang mengandung amanat untuk janganlah b...