Bukan cuma kembar, tapi super besar!
Kelapa laut atau Coco de mer adalah keluarga palem. Genus ini hanya memiliki satu spesies saja yakni Lodoicea maldivica. Dulunya tumbuhan ini banyak tumbuh di seluruh Seychelles. Namun, kini terancam punah. Ahli biologi mengatakan perkiraan hanya tersisa enam batang pohon yang tersisa di Kepulauan Praslin dan Curiese.
“Prosesnya lambat dan tidak selau behasil dalam kondisi rumah kaca.” ucap salah seorang pembudidaya tanaman rumah kaca.
Kelapa kembar ini umumnya tumbuh setinggi 25-24 m, tinggi totalnya 56.7 m. Daunnya berbentuk kipas dengan panjang 10 m dan lebat 4 m. Beratnya hingga 36 kg, benih matangnya 17,6 kg. Matangnya membutuhkan waktu 8-10 tahun. Kelopak bunga yang tumbuh bersama buah adalah yang terbesar, Panjangnya hingga 23 cm dan lebar 15 cm.
Dikutip dari laman California Academy of Science bahwa “Pohon Ladoicea Maldivica ditemukan pada tahun 1768, paa pelaut sering melihat kulit kerang raksasa pohon palem tersebut mengapung ke timur hingga ke Maladewa.” tumbuhan ini juga pernah diyakini dengan kacang laut, dan berevolusi untuk disebarkan melalui laut.
UNESCO Menjadikan Pulau Seychelles sebuah cagar alam. Untuk melindungi tanaman Coco de mer yang hampir punah.
Hartman, Carl (November 2001). "...and Around the World". The Palm Journal (161): 41.
Clarke, George (February 1841). "Some Further Particulars of the Coco de Mer". Annals and Magazine of Natural History. 6 (39): 409.
California Academy Of Science. “Coco de mer”.
Widiana. Willa (September 2017). “Coco de mer, Kelapa Super Langka”. Bobo.id.