Tahukah kalian mengenai tanaman ini?
Di era modern ini, kita sering kali terpaku pada pangan utama yang kita konsumsi sehari-hari seperti beras, jagung, dan gandum. Apalagi masyarakat Indonesia yang mayoritas bergantung pada beras. Namun, tahukah kita bahwa masih ada sumber pangan alternatif lain yang mungkin belum kita sadari potensinya? Satu diantaranya adalah umbi garut. Umbi garut merupakan salah satu sumber pangan yang kaya akan nutrisi dan memiliki potensi besar dalam dunia industri pangan.
Umbi garut merupakan tanaman umbi-umbian yang tumbuh subur di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki beragam manfaat dan keunggulan yang menjadikannya sebagai alternatif bahan pangan utama yang layak untuk dikonsumsi. Salah satu keunggulan utamanya adalah kandungan karbohidrat yang tinggi. Umbi garut mengandung sekitar 24.10% karbohidrat, melebihi kandungan karbohidrat dalam beras yang sebesar 23.72%. Hal ini membuat umbi garut menjadi sumber energi yang baik untuk tubuh manusia.
Selain itu, umbi garut juga mengandung serat pangan yang tinggi. Serat pangan penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena dapat membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Kandungan serat pangan dalam umbi garut juga membantu mengontrol kolesterol dalam darah, sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung. Dalam umbi ini, juga terdapat kandungan mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B kompleks yang menjadikannya sebagai sumber gizi yang lengkap. Ini menjadikan umbi garut sebagai umbi yang menyehatkan.
Berdasarkan kandungan nutrisinya yang lengkap dan keunggulan-keunggulannya, umbi garut telah mulai dikembangkan menjadi berbagai produk pangan. Salah satu produk yang paling populer adalah tepung garut. Tepung garut dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti roti, kue, mie, dan biskuit. Kandungan karbohidratnya yang tinggi membuat tepung garut dapat digunakan sebagai substitusi tepung terigu dalam pembuatan produk roti tanpa mengurangi kualitas tekstur dan rasa. Selain itu, tepung garut juga mengandung gluten yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan tepung terigu, sehingga cocok untuk dikonsumsi oleh penderita celiac atau orang yang tidak toleran terhadap gluten.
Selain tepung garut, umbi garut juga dapat dijadikan sebagai olahan makanan seperti keripik, aneka kudapan, hingga minuman. Minuman berbahan dasar umbi garut sangat populer di beberapa kawasan, terutama di Indonesia bagian barat. Misalnya, bandrek, bajigur, atau wedang ronde. Selain itu, umbi garut juga dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik yang nikmat dan bergizi. Tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, umbi garut juga memiliki potensi sebagai bahan baku industri farmasi dan industri kertas. Umbi garut mengandung senyawa alami yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, sehingga memiliki potensi dalam pengobatan berbagai penyakit peradangan dan gangguan kesehatan lainnya. Senyawa alami dalam umbi garut juga dapat digunakan untuk pembuatan kertas yang ramah lingkungan, menggantikan bahan baku kertas dari kayu yang lebih mahal dan merusak lingkungan.
Dengan segala keunggulan dan potensi yang dimiliki, umbi garut seharusnya mendapatkan perhatian lebih sebagai alternatif bahan pangan utama. Peningkatan pengembangan umbi garut sebagai makanan pokok dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Juga berdampak pada perekonomian lokal. Selain itu, diversifikasi sumber pangan juga penting untuk menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga kita tidak bergantung pada satu sumber pangan.
Dalam rangka mengoptimalkan potensi umbi garut, ada langkah-langkah penting yang perlu diambil. Salah satunya, penelitian lebih lanjut tentang cara pengolahan dan penggunaan umbi garut. Selain itu, dapat dilakukan dengan cara mensosialisasikan manfaat dan keunggulannya kepada masyarakat. Serta mendukung pengembangan industri pangan berbahan dasar umbi garut. Umbi garut sebagai alternatif bahan pangan utama dapat menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan pangan yang sehat, bergizi dan berkelanjutan di masa depan.
Sumber:
https://eprints.umm.ac.id/35853/3/jiptummpp-gdl-nailafarad-42378-3-babii.pdf
https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/1/nilai-kandungan-gizi-beras-giling-mentah