frey✩ 6 months ago
freya amsa #bahasa

Anekdot: Sekolah Inter

Ekspektasi yang tak sesuai realita.

Satu semester berlalu sejak penerimaan tahun ajaran baru di sekolah menengah atas itu. Ike, Si Paling Pintar di kelasnya dengan percaya diri mengajak rekan lamanya untuk nongkrong di Starboy, salah satu tempat nongkrong terbaik di kotanya.

Mereka membicarakan sekolah masing-masing.

Riki: “Gimana gaes, sekolah kalian?”

Sonu: “Seru banget! Lapangannya luas”.

Semua orang di lingkaran itu bersemangat mendengarnya.

Riki: “Sekolah gue pelihara kelinci. Lucu, kalau malam minggu ramai-ramai dibuat sate”.

Uwon: “Lah, sekolah gue pelihara singa afrika! Namanya Sonu”.

Sonu (melotot): “Garing!”

Jei (tersedak): “Buset! Itu sekolah apa kebun binatang?”

Jei (menunjuk Hiseng): “Kalau lo?”

Hiseng merasa percaya diri: “Kalian kalau ke sekolah gue bakal syok sih, warnanya emas!”

Uwon: “Pamer, jijiq”.

Hiseng: “Tapi lebih syok kalau kalian lihat sekolahnya Jei. Kayak Istana Negara!”

Ketujuh laki-laki itu ternganga, walau tahu bahwa Jei Si Paling Kaya yang terkaya di circle itu, mereka tetap terkejut mendengarnya, dan penasaran bagaimana bentuk sekolah tersebut.

Jei: “Gausah dibayangin deh, yang pasti gedungnya besar dengan banyak fasilitas dan ekskul”.

Hun: “Waduch! Keren amat! Eh, gimana, Ike? Lo yang ngajak kita kesini, tapi belum cerita apa-apa”.

Hening sejenak, keenam teman Ike membuka suara, namun dirinya masih diam, berpikir sejenak.

Ike: “Nangis gue”.

Riki penasaran.

Riki: “Kok? Sekolah inter bikin lo nangis?”

Ike mendramatisasi wajah kucelnya.

Ike (lagi): “Gambar doang, bagus. Ketipu gue”.

Hiseng: “Idih! Bagus-bagus aja, tuh menurut gue. Ekspektasi lo tuh setinggi kerudung Mak lo!”

Semuanya tertawa garing.

Ike: “Ih! Ekskulnya belum banyak tau! Fasilitasnya juga belum selengkap itu”.

Sonu menoyor wajah Ike.

Sonu: “Ah! Elu, mah! Gak bersyukur banget, sih! Namanya sekolah baru!”

Jei ikut mencerca kawannya. 

Jei: “Sekolahnya glow up, nyesel hidup mati lo”.

Semuanya tertawa lagi.

Namun Jei merasa kasihan kepada temannya. Ia menepuk-nepuk punggung lelaki itu, dan merasa bersyukur menjadi orang kaya yang bisa bersekolah di sekolah yang rasanya seperti Istana Negara.

23
264
Virtual Reality

Virtual Reality

1697933767.png
Elfarreess.🤫
6 months ago
Kentang si Ubi Belanda

Kentang si Ubi Belanda

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxbUn5LdO_ouUhICX0pUG2VVWqM959FBLyr5noCP=s96-c
Adissya Maulidina Cahyani
8 months ago

Cerita Narasi: Aku Ada di Dunia Mana?

Sebuah cerita fantasi karya Muhammad Hafuza Aleriz yang mengajarkan kepada kita untuk jang...

https://lh3.googleusercontent.com/a/AAcHTtdGmF2e-ItdsdYE9TgImFhDGKHoAxklhdWBSBppAr7_YA=s96-c
Fitri Isnaeni
5 months ago
Ubi Ungu sebagai Makanan Pokok Pengganti Nasi

Ubi Ungu sebagai Makanan Pokok Pengganti Nasi

1713878955.jpeg
llovie
8 months ago

Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa

1701266412.jpg
Tyaga
1 month ago