Bendera One Piece Mengingatkan Tragedi Bintang Kejora di Era Gus Dur

2025-09-04 01:26:19 - ラフィーにはフレイヤがいる🤙😝

Akhir-akhir ini, bendera tengkorak bertopi jerami dari anime One Piece tiba-tiba jadi sorotan. Bukan karena episodenya, tapi karena dikibarkan di berbagai tempat menjelang Hari Kemerdekaan. Buat sebagian orang, itu cuma gaya anak muda yang suka anime. Tapi buat yang lain, itu terasa seperti sindiran. Seolah-olah ada pesan: “Kami kecewa, kami ingin bicara.”


Yang bikin suasana makin rumit, pemerintah mulai anggap serius. Ada ancaman pidana, ada tuduhan makar. Padahal, itu cuma bendera fiksi. Tapi simbol memang punya makna. Dan tiba-tiba, ingatan kita kembali ke masa Gus Dur.


Dulu, Gus Dur pernah izinkan masyarakat Papua mengibarkan Bintang Kejora. Bukan karena setuju dengan separatisme, tapi karena beliau percaya setiap orang berhak menunjukkan identitasnya. “Anggap saja itu umbul-umbul,” katanya. Sederhana, tapi penuh makna. Gus Dur memilih mendengar, bukan menakuti.


Sekarang, ketika bendera One Piece dikibarkan, responsnya jauh berbeda. Tapi mungkin, ini bukan soal bendera. Ini soal generasi yang merasa tak didengar. Yang bicara lewat simbol, meme, dan hal-hal absurd. Karena kadang, tengkorak kartun lebih jujur daripada pidato resmi.


Bendera itu bukan ancaman. Ia adalah cermin. Ia menunjukkan bahwa sejarah belum selesai. Bahwa luka lama seperti Bintang Kejora masih terasa. Dan bahwa anak muda hari ini, lewat cara mereka sendiri, sedang bertanya: “Apakah kita masih punya ruang untuk bicara?”


Selengkapnya:https://www.tempo.co/politik/fenomena-bendera-one-piece-mengingatkan-bintang-kejora-di-era-gus-dur--2054986

More Posts