Cerita Narasi: Tiga Pengendali Sihir
Sebuah cerita fantasi karya Naura Hanifah.
2023-10-30 12:16:31 - Fitri Isnaeni
Di Sebuah kamar ada seorang gadis berusia 15 tahun yang bersekolah di SMA Sapi Kayang, gadis itu bernama Lynn, di hari Senin itu, Lynn seperti biasa bersiap-siap ke sekolah dengan terburu-buru, seperti makan bubur yang masih panas, "Lynn, ayo cepat kamu sudah terlambat, ayahmu sedang menunggumu di luar", teriak Mama. "Iya, Mah’’, jawab Lynn. Dia buru-buru mengambil tas, kemudian berpamitan dengan Mamanya, dan masuk mobil .
Sampai di sekolah, seperti biasa ia pasti akan selalu berada di barisan paling kiri, barisan anak-anak yang telat, dan yang tidak memakai seragam lengkap, "Ya, ampun sampai kapan aku terus dihukum gini", gumamnya (dalam hati). "Hih, Mama ingin pindah sekolah", gumamnya lagi dalam hati. Tak terasa upacara selesai, murid-murid segera meninggalkan lapangan, kecuali murid yang berada di barisan paling kiri .
‘tak, tak, tak’, terdengar suara langkah kaki yang bersiap untuk menyuruh kami untuk bekerja "Kalian, hari ini bertugas membersihkan kamar mandi", kata Pak Kepala Sekolah, aku mengangkat tangan, "Ya, kenapa?", jawab Pak Kepala Sekolah. "Pak, kenapa kami gak bersihin lapangan saja?" tanya Lynn protes. "Khusus kamu bersihkan toilet saja, yang lain bersihkan lapangan", jawab Pak Kepala Sekolah dengan nada menahan emosi. "Maaf Pak, gak jadi, kita semua bersihkan toilet kok, hehe", jawab Lynn. Mereka semua segera bersama-sama membersihkan toilet, setelah selesai mereka segera kembali ke kelas masing-masing untuk belajar.
Waktu istirahat tiba, Lynn, Celi, dan Anna berkumpul di kantin, "Mie-nya enak banget gila", kata Celi,"Emang boleh seenak ini?", kata Lynn. "Masakan ibu kantin memang selalu enak". Mereka mengobrol, dan tertawa riang, namun disisi lain tiga murid yaitu Oliv, Nia, Ally memperhatikan mereka kemudian menghampiri, "Kalian ikut kami, no penolakan", ucap Oliv. "Oke", kata Lynn. Mereka semua kemudian pergi ke gudang sekolah, "Lihat nih kami nemuin kulkas", kata Nia. "Idih itu kulkas juga bukan yang dimaksud sama ilmuwan itu, kalian cuma nebak-nebak", kata Lynn. "Kalau gak percaya ayo kita buktikan", kata Ally dengan smirk-nya. Ally membuka kulkas itu, sebenarnya Ally juga tidak yakin apakah kulkas itulah yang dimaksud oleh ilmuwan di kota mereka, akan tetapi karena demi membuktikannya, ia membuka kulkas itu. Tiba-tiba saat Ally membuka kulkas itu, mereka semua langsung terseret ke dalam dan berada didunia lain.
***
“Kita ada di mana”, kata Celi, kemudian tiba-tiba Lynn mencengkeram kerah Ally dan mengatakan, "Apa yang kau lakukan, bagaimana jika kita tidak dapat keluar dari dunia ini, orang tuaku, Celi, dan Anna pasti akan khawatir”, kata Lynn dengan marah.
"Mana kutahu, lagipula apa kau pikir hanya orang tua kalian saja yang khawatir?”
Lynn kemudian melepas cengkramannya, mereka benar-benar frustasi, tiba-tiba ada seorang peri muncul, "Hai anak-anak, selamat datang di Dunia Forus jadi kalian di sini seperti bermain game, kalian harus berusaha keluar dari sini dengan mengumpulkan tiga permata Oneus, masing-masing dari kalian juga diberi kekuatan, dan yang paling kuat adalah kau Lynn, oh ya ada resep rahasia juga, jika kalian ingin tahu resepnya adalah permata, dunia, dan ikatan, baik itu saja, semoga berhasil anak-anak", peri itu menghilang begitu saja. Mereka semua sangat kebingungan. Mereka saja tidak mengetahui kekuatan mereka apa saja, ditambah mereka harus memikirkan makna dari resep itu. Akan tetapi mereka memutuskan untuk berjalan, "Kami gak mau ikut kalian kalian, kami beda jalur, silakan kalian terserah, kita lihat siapa yang duluan menemukan permata Oneus”, kata Oliv dengan sombong. Kemudian Oliv dan rombongannya meninggalkan Lynn dan rombongannya. "Baiklah teman teman jangan mau kalah ayo kita cari lebih dulu dari mereka”, kata Lynn dengan bijaksana, "Iya”, kata Celi dan Anna serempak. "Pertama-tama ayo kita buat rencana dulu”, kata Lynn. Mereka membuat rencana kemudian pergi, dan di sinilah petualangan baru mereka dimulai.
{TAMAT}