Di Balik Pintu Misterius

Baca dong

2025-02-17 03:56:35 - 상준

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang remaja bernama Wana. Dia anak yang penuh rasa ingin tahu dan suka petualangan. Suatu hari, saat mencari barang-barang lama di gudang rumahnya, dia menemukan sebuah pintu kecil yang tersembunyi di balik tumpukan kardus.


"Aneh, kok ada pintu di sini?" ucapnya sambil menyentuh pegangan pintu yang dingin.


Tanpa pikir panjang, Wana membuka pintu itu. Di baliknya, bukan dinding atau ruangan lain, tapi lorong berkilauan dengan cahaya warna-warni. Hatinya berdebar antara takut dan penasaran. "Haruskah aku masuk?" pikirnya.


Wana melangkah masuk dan seketika itu juga dia berada di tempat sangat berbeda. Langit berwarna ungu dengan awan-awan emas, pepohonan berdaun biru, dan makhluk-makhluk kecil bersayap beterbangan di sekitarnya.


"Wow, di mana aku?" ucapnya.


Seorang makhluk bersayap mendekatinya. "Hai! Kamu pasti pendatang dari dunia lain," sapa makhluk itu ramah.


Ia terkejut tapi senang. "Iya, namaku Wana. Ini tempat apa?"


"Selamat datang di Alam Paralea, dunia paralel yang penuh keajaiban!" jawabnya sambil tersenyum lebar. "Namaku Fie."


Mereka berdua berjalan-jalan, dan Fie menunjukkan berbagai keajaiban di dunia itu. Ada sungai yang airnya berubah warna sesuai suasana hati, bunga-bunga yang bisa bernyanyi, dan gunung-gunung yang melayang di udara. Wana merasa seperti dalam mimpi.


Namun, tiba-tiba langit mulai mendung. Awan hitam muncul, dan angin kencang bertiup. Wajah Fie berubah cemas. "Oh tidak, Bayangan Kelam datang!"


"Apa itu Bayangan Kelam?" tanya Wana yang kebingungan.


"Dia adalah sosok jahat yang ingin menguasai Alam Paralea dan menghapus semua keindahan. Kita harus berlindung!"


Wana merasa keberanian mengalir dalam dirinya. "Apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya?"


Fie menatap Wana dengan harapan. "Ada cara, tapi aku butuh bantuanmu. Kita harus menemukan Kristal Cahaya di puncak Pohon Dawet. Hanya itu yang bisa mengusir Bayangan Kelam."


Tanpa ragu, mereka berdua berlari menuju Pohon Dawet. Perjalanannya tidak mudah. Mereka melewati hutan berbisik yang mencoba menyesatkan mereka dan melewati jembatan rapuh di atas jurang tak berujung. Namun, dengan kerjasama dan semangat, mereka berhasil sampai di tujuan.


Di puncak pohon, Kristal Cahaya bersinar terang. Tapi Bayangan Kelam sudah menunggu. "Kalian tidak akan berhasil!" teriaknya dengan suara menggelegar.


Wana menggenggam Kristal Cahaya erat-erat. "Kami tidak akan membiarkanmu menghancurkan dunia ini!"


Dengan kekuatan Kristal dan keberanian hati, Wana memancarkan cahaya yang menyilaukan. Bayangan Kelam menjerit dan perlahan memudar hingga hilang sepenuhnya.


Alam Paralea kembali cerah. Warna-warna indah menghiasi langit, dan semua makhluk bersorak gembira. Fie menghampiri Wana dengan mata berbinar. "Terima kasih, kamu telah menyelamatkan dunia kami!"


Wana tersenyum. "Sama-sama. Aku senang bisa membantu."


Saat matahari mulai terbenam, Fie berkata, "Sekarang kamu harus kembali ke duniamu. Tapi ingat, pintu ini akan selalu terbuka untukmu kapan saja kamu ingin berkunjung.


Wana mengangguk. "Aku pasti akan kembali."


Dengan berat hati, dia melangkah kembali melalui pintu ajaib itu. Dia mendapati dirinya di gudang rumahnya lagi, seolah tak pernah pergi. Tapi di tangannya, ada kristal kecil yang berkilauan—bukti petualangannya nyata.


Sejak hari itu, Wana menjalani hidup dengan semangat baru. Dia percaya bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban yang menunggu untuk ditemukan. Dan setiap kali merasa bosan, dia tahu ke mana harus pergi untuk petualangan seru berikutnya.


TAMAT

More Posts