Kerajaan Dengan Seekor Naga Yang Besar
Di suatu lembah, terdapat sebuah kerajaan yang sangat besar. Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Firecrest. Di tengah kerajaan tersebut terdapat sebuah kastil yang sangat megah. Kastil tersebut bernama Kastil Infernus.
Di Kerajaan Firecrest, terdapat seorang anak muda bernama Ali. Ali merupakan seseorang yang sangat penasaran dan berani. Ali juga merupakan seorang pendekar pedang yang handal dalam bertarung. Ali latihan setiap hari supaya dia bisa meraih mimpinya yaitu menjadi pendekar pedang yang sangat hebat.
Ada sebuah rumor yang tersebar di Kerajaan Firecrest. Rumor tersebut membuat beberapa orang yang mempercayainya ketakutan. Rumor tersebut berkata bahwa terdapat seekor naga yang sangat besar dan menakutkan yang tidur di bawah Kastil Infernus. Ali merupakan salah satu orang yang mempercayai rumor tersebut. Namun, ia tidak takut. Ali ingin membunuh naga tersebut supaya orang-orang di Kerajaan Firecrest berhenti ketakutan.
“Aku harus berlatih untuk membunuh naga tersebut!” Kata Ali yang sedang latihan.
Seorang ahli pedang melihat Ali yang sedang berlatih dengan tekad yang sangat kuat. Ahli pedang tersebut juga mendengar perkataan Ali. Lalu dia mengajak Ali untuk berlatih dengannya untuk belajar teknik-teknik yang hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang mahir dalam menggunakan pedang.
“Hei kamu! Ayo berlatih bersamaku!” Kata ahli pedang tersebut.
“Apakah kau bisa mengajariku?” Tanya Ali kepada ahli pedang tersebut.
“Tentu saja! Aku pernah membunuh seekor naga!” Jawab ahli pedang tersebut.
“Baiklah! Aku akan berlatih bersamamu!.” Kata Ali kepada ahli pedang tersebut dengan semangat.
Lalu ahli pedang tersebut membawa Ali ke tempat latihanya.
“Ngomong-ngomong siapa namamu?” Tanya ahli pedang tersebut kepada Ali.
“Namaku Ali.” Jawab Ali.
“Baiklah, namaku Kaesang.” Kata ahli pedang tersebut.
“Ayo kita mulai berlatih!” Seru Kaesang kepada Ali.
Mereka berlatih dengan penuh semangat sampai matahari sudah tak terlihat lagi. Kaesang mengajari Ali beberapa teknik seperti melompat tinggi dan tebasan yang besar. Ali juga memiliki reflek yang tinggi, bahkan melampaui Kaesang. Ali tentu saja dapat mempelajari teknik-teknik tersebut karena dia sudah pandai dalam berpedang. Ali sangat bersyukur bisa mendapat guru yang hebat seperti Kaesang.
Lalu, Kaesang memberitahu keinginannya kepada Ali. Ternyata Kaesang juga ingin membunuh naga yang dirumorkan tersebut. Setelah Ali mengetahui hal tersebut, mereka mulai membuat rencana. Rencana tersebut mau dilakukan agar mereka berdua bisa masuk ke bawah kastil tanpa diketahui siapa-siapa.
Mereka langsung melakukan rencana tersebut. Mereka melompati tembok luar dari Kastil Infernus dan masuk melalui jendela. Untungnya, ruang yang mereka masuki tepat berada diluar tangga untuk kebawah. Mereka pergi ke tangga berusaha supaya tidak didengar siapapun. Akhirnya mereka sampai ke lantai paling bawah.
Dibawah, terdapat sebuah pintu kayu yang terkunci dengan rantai dan gembok yang terbuat dari besi. Kaesang dengan mudah menggunakan sebuah teknik untuk memotong pintu tersebut. Lalu mereka masuk kedalam ruangan yang sangat besar. Dan di ujung ruangan terdapat seekor naga besar yang sedang tertidur.
“Ah! Naga tersebut 3 kali lebih besar daripada naga yang pernah aku bunuh!” Seru Kaesang.
“Langsung saja, Kita potong kepalanya!” Seru Ali kepada Kaesang.
Lalu mereka berdua menggunakan teknik tebasan besar untuk mencoba memotong kepala dari naga tersebut. Namun, mereka tidak dapat memotongnya. Ali berkata naga tersebut terbuat dari besi. Tiba-tiba, naga tersebut bangun dari tidurnya dan menyemburkan api ke seluruh ruangan tersebut. Ali dan Kaesang menggunakan teknik untuk membuat sebuah perisai untuk melindungi mereka.
Naga tersebut mengaum dengan sangat keras sampai terdengar ke seluruh Kerajaan Firecrest. Naga tersebut terbang lurus ke atas dan menghancurkan Kastil Infernus. Ali dan Kaesang langsung melompat keluar dan bertarung dengan naga tersebut. Pertarungan tersebut terjadi di langit dan sangatlah sengit. Naga tersebut selalu menyemburkan apinya kepada Kaesang.
Kaesang selalu berhasil menahan semburan api tersebut. Tapi, naga tersebut langsung memukul Kaesang dengan ekornya hingga Kaesang pingsan dan jatuh dari ketinggian. Ali yang melihat hal tersebut langsung terisi dengan amarah.
Ali yang penuh dengan amarah dan dendam langsung melawan naga tersebut dengan kekuatan yang tinggi. Setelah hampir 1 jam bertarung, Ali dapat memotong kepala naga tersebut dan akhirnya naga tersebut mati.
Ali merasa sangat senang karena dia dapat membunuh naga tersebut. Namun, dia langsung menjadi sedih saat mengingat kematian Kaesang. Ali akhirnya kembali ke rumahnya dan berusaha bersembunyi dari warga Kerajaan Firecrest yang hanya ingin merayakan kematian naga tersebut. Para warga tidak mengetahui bahwa Ali yang membunuh naga tersebut.
Akhirnya, Ali membawa barang-barangnya dan pergi kabur dari Kerajaan Firecrest untuk melupakan hal yang terjadi. Dia juga membuang pedangnya ke sungai. Dia ingin pindah ke kerajaan lain di tempat yang jauh dari Kerajaan Firecrest