Hidup yang tidak mati
Hidup ini tidak hanya membuka mata dan bernapas. Hidup di dunia ini bukan hanya sekedar tersenyum dan tertawa, bersedih lalu menangis, iya atau tidak. Tak semua di dunia ini hidup. Semuanya pasti berawal lalu berakhir. Berakhir tak selalu berarti mati. Semuanya pasti akan merasakannya. Itu pasti.
Hidup memiliki cakupan yang luas. Hidup didefinisikan sesuai dengan opini masing-masing. Hidup pasti tidak akan lancar tanpa macet. Hidup itu terkadang berliku-liku, naik-turun, belok kanan-kiri, hingga putar balik dengan ngedrift. Itu namanya hidup yang tidak mati.
Laksana pohon kelapa, hidup di dunia ini harus bermanfaat untuk sekitar Harus memiliki banyak manfaat untuk orang lain. Tanganmu tidak bisa terus menerus dibawah, adakalanya tanganmu harus diatas. Semua yang diciptakan di dunia ini pasti bermanfaat satu sama lain. Bahkan, segitu-gitunya nyamuk masih bermanfaat bagi lingkungan.
Adakalanya hidup tak sesuai dengan ekspektasimu. Adakalanya kamu dicoba dengan ujian yang membuatmu sedih lalu menangis terisak-isak. Di saat itulah Allah ingin kita terus mengingatnya dan senantiasa bersyukur. Jika semua yang kita inginkan tercapai, maka disitulah cobaan terberatnya, yaitu; Bagaimana ia memanfaatkannya dan bersyukur.
Pada dasarnya kita hidup disini karena takdir Ilahi. Takdir (Ketetapan Allah) menentukan segala-galanya. Kamu sedang membaca ini juga termasuk takdir Allah. Takdir dibagi menjadi 2 yaitu, takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram adalah takdir yang sudah pasti, tak bisa dirubah. Sebagai contohnya adalah kematian.
Sedangkan takdir muallaq yaitu, takdir yang bisa diubah dengan usaha atau ikhtiar manusia. Salah satu contohnya ialah kesehatan. Allah telah memberikan tubuh yang sempurna, hanya saja apakah kita memanfaatkan dan menjaganya dengan benar? Misal kita sakit, apakah kita hanya terus-terusan berdoa tanpa ada usaha? Jawabannya pasti tidak, kita juga harus mengimbangi antara ikhtiar dan doa. Ikhtiar tanpa doa namanya sombong, sedangkan doa tanpa ikhtiar itu omong kosong.
