Si Kembar Tak Identik

hitam bukan sembarang hitam, kecil-kecil bisa jadi pengganti bahan pokok makanan

Sekitar tahun 1861-1871, Belanda mencatat bahwa budidaya padi di Indonesia tidak menguntungkan. Hasil pengamatan tersebut dituangkan dalam buku berjudul Budidaya Padi di Jawa (1986) yang ditulis oleh Sajogyo & William L. Collier. Disebutkan bahwa total kerugian atas beras yang ditanam di 21 kota dalam rentang tahun tersebut mencapai 5.775 ton emas. Kerugian ini terjadi tidak hanya karena petani memamah lebih dari yang bisa mereka kunyah, tetapi juga karena rendahnya produktivitas. Beras yang nantinya akan diolah menjadi nasi telah menjadi bagian dari budaya sebagai makanan pokok di Indonesia, kalau kata orang-orang, “Belum makan kalau belum makan nasi”. Produksinya menjadi landasan upaya ambisius setiap rezim presiden dalam hal ketahanan pangan. Setiap tahun, pemerintah menganggarkan subsidi bernilai triliunan rupiah untuk pupuk, benih, dan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan pengering.

Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil yang cukup mengesankan untuk bahan makanan pokok Indonesia. Seperti yang tercatat pada Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia masih impor beras dengan nilai mencapai US$43,2 juta atau setara Rp700,66 miliar (asumsi kurs Rp16.220 per dolar AS). Pada Januari 2025, beras impor yang diterima Indonesia mayoritas berasal dari negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Ketergantungan masyarakat Indonesia pada beras putih sebagai sumber karbohidrat utama menghadapi tantangan berupa fluktuasi produksi padi dan isu ketahanan pangan. Melihat tingginya ketergantungan pada beras putih dan tantangan pada produksi, muncul kebutuhan untuk mencari alternatif sumber karbohidrat yang memiliki nilai gizi tinggi dan potensi ekonomi. Diversifikasi pangan menjadi salah satu strategi yang dapat mengurangi risiko tersebut sekaligus meningkatkan asupan gizi masyarakat. Salah satunya adalah dengan si kecil mungil serupa beras tetapi berbeda, yaitu ketan hitam. Ketan hitam, sebagai bagian jenis padi-padi lokal, memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena mengandung serat, antioksidan, serta indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan kembarannya, beras putih. Keunggulan ini menjadikan ketan hitam bukan hanya alternatif sumber pangan, tetapi juga pilihan yang mendukung kesehatan dan keberlanjutan pangan nasional.

“Serupa tapi tak sama” sebutan yang pas apabila menggambarkan ketan hitam dan beras putih. Ketan hitam atau yang sering kalian jumpai menjadi bubur, lupis, bahkan makanan-makanan olahan lain yang tak kalah enaknya memiliki beberapa persamaan manfaat dengan beras putih meskipun berbeda warna dan jenis. Keduannya merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk energi, serta mengandung serat, protein, dan berbagai vitamin serta mineral. Meskipun memiliki persamaan dengan beras putih jelas ketan hitam memiliki keunggulan yang tak kalah, seperti kandungan antioksidan yang lebih tinggi dan potensi manfaat kesehatan yang lebih beragam karena kandungan antosianinnya. Pada ukuran porsi 100 gram ketan hitam, mengandung 241 kalori dengan rincian 20% lemak, 75% karbohidrat, dan 5% protein. Ketan hitam juga mengandung serat, yang merupakan bagian dari karbohidrat kompleks. Serat memperlambat proses pencernaan, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama dan membantu mengontrol nafsu makan.

Tidak hanya rasanya yang legit, ketan hitam juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Berdasarkan sebuah riset, dikatakan bahwa ketan hitam memiliki kemampuan lebih baik daripada beras merah untuk menunjang daya tahan tubuh (memperkuat sistem kekebalan).

Kemudian pigmen warna pada ketan hitam dapat diolah menjadi pewarna alami, karena tidak sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa mengonsumsi makanan atau minuman dengan pewarna buatan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, hiperaktif pada anak-anak, dan alergi. Ketan hitam juga bisa dipakai untuk detoksifikasi alami yang membantu membersihkan tubuh dari penyakit dan racun. Para penderita diabetes juga bisa terbantu karena kandungannya yang dapat mengolah kadar gula, tetapi dalam pengonsumsian dengan jumlah wajar. Selain ketan hitam, air rendamannya juga tidak kalah akan manfaat, seperti menjaga kulit tetap segar dan melawan tanda-tanda penuaan dini. Begitu banyak manfaat ketan hitam yang dapat membantu kehidupan kita.

Dengan segala kelebihan yang dimiliki, ketan hitam layak mendapat perhatian lebih sebagai alternatif pangan utama di Indonesia. Tidak hanya sebagai sumber karbohidrat, ketan hitam juga menawarkan manfaat kesehatan yang melampaui beras putih. Kandungan serat, antioksidan, dan antosianin menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk menunjang gaya hidup sehat. Di tengah tantangan ketahanan pangan dan fluktuasi produksi padi, diversifikasi melalui ketan hitam dapat menjadi solusi strategis. Pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama mendorong pengembangan budidaya ketan hitam secara lebih luas. Dengan dukungan kebijakan, edukasi, dan inovasi produk, ketan hitam bisa menjadi bagian penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sudah saatnya si kecil berwarna gelap ini mendapat tempat istimewa di meja makan Indonesia.

Daftar Pustaka

Agung, I Made Dewa. 2022. “Berakhirnya Era Keemasan Beras Indonesia”. Green Network. 15 Juli 2022, dilihat pada 7 Agustus 2025, (https://greennetwork.id/opini/berakhirnya-era-keemasan-beras-indonesia/)
Anggraeni, Rika. 2025. “RI Masih Impor Beras dari Thailand-Vietnam di 2025, Ini Datanya”. Ekonomibisnis. 17 Februari 2025, dilihat pada 7 Agustus 2025, (https://ekonomi.bisnis.com/read/20250217/12/1840154/ri-masih-impor-beras-dari-thailand-vietnam-di-2025-ini-datanya)
Fatsecret Indonesia. 2020. “Kalori Gizi Bubur Ketan Hitam”. Fatsecret Indonesia. 12 Mei 2025, dilihat pada 7 Agustus 2025, (https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/bubur-ketan-hitam)
Fensynthia, Gracia. 2024. “9 Manfaat Ketan HItam Bagi Kesehatan”. Alodokter. 9 Maret 2024, dilihat pada 13 Agustus 2025, (https://www.alodokter.com/manfaat-ketan-hitam-bagi-kesehatan-tidak-sekelam-warnanya)
Grid Health. 2025. “Jarang Diketahui, Inilah Khasiat Minum Air Rendaman Ketan Hitam). Grid Health. 9 Juni 2025, dilihat pada 13 Agustus 2025, (https://health.grid.id/read/353900686/jarang-diketahui-inilah-khasiat-minum-air-rendaman-ketan-hitam?page=3)
Universitas, Airlangga. 2021. “Manfaat Ketan Hitam Bagi Kesehatan”. Fakultas keperawatan. 26 Maret 2021, dilihat pada 7 Agustus 2025, (https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/934-manfaat-ketan-hitam-bagi-kesehatan#:~:text=penelitian%20lebih%20lanjut.-,Menjaga%20kesehatan%20pencernaan,baik%20untuk%20kesehatan%20saluran%20pencernaan)