kharisma 1 month ago
kepoo #bahasa

Kekuatan Kolaborasi

Kolaborasi menuju kebaikan

Di sebuah desa bernama Aleyka, terdapat masyarakat yang ramai, damai, dan tentram. Pagi hari di desa tersebut sangatlah indah; ayam-ayam berkokok, orang-orang dewasa berlalu lalang untuk pergi bekerja ke kebun, dan anak-anak bergerombolan dengan riang pergi menuju ke sekolah. Di desa tersebut pula, hidup seorang anak bernama Luca. Ia merupakan anak yang murah hati, penyuka musik, serta suka menolong orang lain. 


Sedari Luca kecil, ia sangat gemar sekali belajar. Bukan hanya belajar perihal akademik, namun hingga non-akademik pun ia tak jenuh untuk belajar. Kebiasaan tersebut berlanjut hingga ia menginjak bangku SMA.


“Luca ayo bangun!” ucap sang Ibu sambil mengusap-usap rambutnya yang bergaya belah tengah.

“Iya, Bu.” Jawab Luca singkat. Luca pun langsung beranjak bergegas untuk mandi dan sarapan.

“Ibu, Luca berangkat dulu, ya!” teriaknya dari ruang keluarga.

“Hati-hati ya nak. Jangan buru-buru,” jawab sang Ibu sambil mendatangi Luca yang masih menggunakan sepatu. 

“Oh iya Bu. Luca nanti izin pulang telat, ya.” katanya sambil berdiri.

“Ada apa memang?” tanya sang Ibu sambil mengusap rambut Luca untuk kedua kalinya. 

“Luca ada latihan band mau buat persiapan acara sekolah besok itu, Bu,” jawabnya sambil menggunakan jaket kesayangannya.

 “Iya, hati-hati. Jangan kebut-kebutan, jangan malam-malam juga ya, Nak.”

 “Siap Bu. Assalamualaikum,” ucapnya menyalami sang Ibu dan berjalan menuju kendaraannya.


Sepanjang perjalanan, ia selalu menyapa setiap orang yang berpapasan entah orang tua yang sedang bekerja maupun anak-anak yang berjalan menuju sekolah di desanya. Ketika hampir sampai di jalan raya, ia berhenti untuk membeli makanan kucing yang akan ia berikan kepada kucing-kucing liar yang ditemuinya.


Sesampainya Luca di sekolah, ia langsung bergegas menuju kelasnya karena bel masuk sekolah sudah berbunyi. Sesi belajar mengajar pun dimulai, Luca belajar dengan riang gembira. Tetapi di dalam kelas tersebut, ada seorang anak bernama Firda yang tak pernah menyukai Luca. Luca yang merupakan anak pindahan dari kelas biasa ke kelas unggulan tidak diterima dengan baik oleh Firda. Firda tak pernah sekalipun menganggap bahwa Luca adalah temannya tetapi Luca adalah saingannya.


Nilai mereka berdua tidak pernah berbeda, mereka sama-sama gemar belajar tetapi cara belajar dan bagaimana mereka bergaul di lingkungan sosial sangatlah berbeda. Luca merupakan anak yang gemar belajar, tulus dari hati, dan tak pernah sombong bila menjadi juara kelas. Sedangkan Firda menyukai belajar hanya karena ia selalu ingin menjadi orang nomor satu, serta saat menjadi juara kelas ia sangat sombong. Hal itulah yang menyebabkan orang-orang memandang mereka sebagai dua anak yang pintar namun sangat berbeda dalam perilaku.


“Nilai ulangan terbaik kali ini didapatkan oleh ....” ucap ibu guru dengan nada menggantung yang membuat anak-anak di kelas unggulan penasaran.

“Paling kalo gak Luca ya Firda gak si?” celoteh asal teman-temannya.

“Iya, mereka berdua kan sering banget nilainya hanya beda tipis,” ucap temannya yang lain. 

“Selamat Firda kamu mendapat nilai tertinggi,” ucap ibu guru memberi jawaban.

“Yes, gak sia-sia deh,” ucap Firda di dalam batin.

“Nah kan benar. Cuma beda tipis pasti itu,” ucap salah seorang teman mereka.


Sepulang sekolah Luca pun bergegas menuju ruang musik yang terletak di lantai satu sekolahnya.

“Yang lain mana dah?” tanya Luca ketika melihat di ruang musik yang masih sepi.

“Katanya sebentar lagi sampai,” jawab temannya yang terlihat sedang sibuk dengan gadget-nya.


Sembari menunggu semua teman-temannya berkumpul, Luca pun menyiapkan segala peralatan dan tak lupa juga menyempatkan untuk belajar. Ia yang sedikit bosan menunggu akhirnya pun memutuskan untuk keluar sebentar mencari udara segar. Saat sedang berjalan-jalan di sekitar lantai satu, ia tak sengaja menabrak seseorang yang terlihat sedang terburu-buru. Karena postur tubuh yang sangat berbeda, orang itu pun terjatuh.

“Aww,” ucap seseorang tersebut.

“Aduh, maaf ya,” ucap Luca sedikit kikuk.

“Iya-iya, nggak apa-apa,” jawab orang tersebut dengan terburu-buru dan langsung bergegas pergi.

Jam menunjukkan pukul empat, artinya ia harus bergegas untuk latihan. Selesai latihan, ia tak bergegas pulang ke rumah namun menyempatkan diri untuk memberi makan kucing-kucing liar. 


Keesokan harinya, seperti biasa Luca berangkat ke sekolah dengan hati gembira. Namun, saat sampai di sekolah ia melihat Firda yang sedang terburu-buru. Sedikit curiga, Luka pun mengikuti ke mana Firda akan pergi. Ia terkejut, ketika mendapati Firda yang sedang membeli soal ulangan. Luca yang tak mau Firda melanjutkan kebiasaan buruk pun berpikir bagaimana caranya agar ia bisa menghentikan perilaku Firda. 


Luca pun memutuskan untuk menemui Firda, ia mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatirannya tentang tindakan Firda. Ia mengingatkan Firda tentang dampak dari perilakunya. Kata-kata Luca yang menyentuh hatinya, membuat hati Firda terketuk dan berpikir.


Sejak itu, Firda memutuskan untuk meninggalkan perilaku buruknya yang tidak jujur dan menikmati kesenangan belajar demi mendapatkan kebahagiaan nomor satu karena usahanya sendiri. Ia pun mulai menganggap Luka sebagai temanya. Mereka pun juga mulai bersahabat, mereka juga menyadari bahwa kesuksesan sejati datang dari pengalaman bersama dan saling mendukung.


SMA mereka bergema dengan rasa harmoni yang baru saat Luca dan Firda bekerja sama untuk mempromosikan integritas akademis dan mendorong orang lain untuk menemukan minat mereka. Mereka berdua pun mengembangkan beberapa klub, salah satunya klub musik yang mendorong pertumbuhan musikal dan intelektual, yang menunjukkan bahwa persaingan dapat digantikan dengan kolaborasi dan kecintaan bersama untuk belajar.


Amanat:

Jangan jadikan sebuah persaingan menjadi tidak sehat tetapi jadikanlah sebuah persaingan sebagai pembelajaran bersama untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.

Dagboek Van Annelies

Dagboek Van Annelies

1724635268.jpeg
llovie
1 year ago
Bambusa Vulgaris

Bambusa Vulgaris

1725002506.jpeg
Nur
1 year ago
Apakah Mars Bisa Ditinggali?

Apakah Mars Bisa Ditinggali?

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxaiiBgLESm-Wu6LQjlcqZrPUiXq5rRQxXXfhnuz=s96-c
Garit Ahsanut Taqwim
1 year ago
Apam Barabai

Apam Barabai

1725002506.jpeg
Nur
1 year ago
Resensi Cerpen: Meninjau Kisah Seorang Gadis Cantik Berdarah Aceh-Jawa dalam Cerpen Hilang, Tersapu di Banda Aceh

Resensi Cerpen: Meninjau Kisah Seorang Gadis Cantik Berdarah Aceh-Jawa...

https://lh3.googleusercontent.com/a/AGNmyxbZ97yQA7BggpwvpsGSYqIacIBhTX9AdF7R8Lkr=s96-c
رحمة عفيفة عزم
1 year ago