"Krakatau Meletus, 30 Ribu Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima"
“Ring of Fire” merujuk pada daerah di Indonesia yang memiliki sekitar 850 hingga 1000 gunung berapi, membentang sepanjang kurang lebih 40.550 kilometer di sepanjang tepi Samudra Pasifik. Salah satu gunung yang termasuk The Ring of Fire adalah gunung Krakatau. Gunung yang berada di pulau Lampung ini mencetak sejarah di dunia, karena suara letusannya pada tahun 1883 dinobatkan menjadi suara yang paling keras dari alam di dunia. Tercatat di Guinness World Record, letusan gunung Krakatau dengan skala level 6 Volcanic Explosivity Index (VEI).
Diperkirakan suara yang dihasilkan oleh letusan gunung Krakatau mencapai 310 dB (desibel). Yang di mana gendang telinga manusia akan pecah jika mendengar suara sekitar 150 dB hingga 160 dB. Para ahli juga menyebutkan bahwa letusan gunung Krakatau ini sebagai peristiwa alam yang terdahsyat, yang juga dapat memecahkan gendang telinga masyarakat sekitar. Selain ribuan orang tewas akibat letusan tersebut, banyak juga masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran hingga tuli permanen akibat suara letusannya.
Dalam catatan sejarahnya. Suara letusan gunung Krakatau kala itu terdengar hingga lebih dari 4.800 kilometer dari lokasi letusan. Suara tersebut sampai terdengar di negara Australia yang berjarak 3.300 kilometer. Dilaporkan setelah dua bulan sebelum letusan dahsyat, dari sebuah kapal perang Jerman yang melintasi wilayah Krakatau melaporkan awan dan debu yang dihasilkan oleh letusan gunung setinggi 7 mil di atas Krakatau. Sri Lanka dan Karachi di bagian barat; Perth dan Sydney di benua Australia di bagian timur pun merasakan dahsyatnya suara letusan.
Dunia menjadi gelap selama dua setengah hari karena atmosfer tertutup oleh abu vulkanik pasca letusan Gunung Krakatau. Dilansir dari Wikipedia, ledakan Gunung Krakatau menyebabkan tsunami, langit gelap, dan cuaca dingin. Pada tahun 1680, pernah terjadi letusan juga. Peristiwa itu terus berlanjut dan terulang kembali yang menyebabkan Krakatau sirna akibat letusan kataklismik pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Pada tahun tersebutlah gunung Krakatau hilang karena faktor utamanya adalah terjadi erupsi yang dahsyat. Erupsi tersebut membuat bagian tubuh Gunung Krakatau hilang dan membentuk Gunung Anak Krakatau di dalam laut. Penasaran bagaimana sejarah lahirnya gunung anak Krakatau? Tunggu artikel tentang anak gunung Krakatau selanjutnya!
Kompas.com “Suara terkeras di Dunia, Ternyata Terjadi di Indonesia”. https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/24/140000223/suara-terkeras-di-dunia-ternyata-terjadi-di-indonesia
Kompas.tv “26 Agustus 1883: Krakatau Meletus, 30 Ribu Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima” diakses pada 6 Mei 2024. https://www.kompas.tv/nasional/322599/26-agustus-1883-krakatau-meletus-30-ribu-kali-lebih-dahsyat-dari-bom-hiroshima?page=all
Wikipedia “Krakatau” diakses pada 6 Mei 2024. https://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau
Sebuah cerita fantasi karya Muhammad Wiryo Soeripto yang mengajarkan kepada kita untuk jan...