Sebuah jawaban berdasarkan bukti evolusi dari dikotomi meresahkan ini.
Mana yang lebih dulu: ayam atau telur? Itu adalah pertanyaan sepanjang masa yang membingungkan, meresahkan, hingga mengundang perdebatan. Kita butuh ayam untuk mendapatkan telur, tapi ayam berasal dari telur. Tapi, kini kita tidak perlu lagi gelisah dengan pertanyaan itu. Sains, lebih tepatnya evolusi biologi, bisa menjawab pertanyaan rumit itu.
1. Telur pertama
Dikutip dari laman Science.org.au, telur sejak dulu sudah ditemukan pada hewan. Secara teknis, telur adalah wadah yang memiliki lapisan di mana embrio dapat tumbuh berkembang hingga mampu bertahan hidup dengan sendirinya.
Tapi mari fokus pada telur unggas yang kita kenal sekarang. Telur pertama kali muncul melalui evolusi jutaan tahun lalu. Sebelum ada telur, hewan mengandalkan air untuk reproduksi, menyimpan telur mereka di dalam genangan air atau lingkungan yang lembap supaya telur tidak kering.
Pada satu titik, ada telur yang mulai berevolusi dan memiliki tiga lapisan di dalamnya. Karena lapisan itu, terbentuk kehidupan baru dari sebuah embrio tanpa butuh lingkungan yang lembap. Ketiga lapisan telur itu pun berkembang dan akhirnya nenek moyang terakhir dari tetrapoda dan amniote hidup sekitar 370-340 juta tahun lalu. Sejumlah sumber lain menyebut spesies amniote yang pertama hidup sekitar 312 juta tahun lalu.
2. Ayam pertama
Ayam pertama yang pernah ada tentu berasal dari mutasi genetik yang terjadi dari sebuah zigot yang berasal dari dua hewan praayam. Ini artinya dua hewan praayam itu kawin dan menggabungkan DNA mereka untuk membentuk sel pertama bagi ayam pertama di dunia. Dalam prosesnya mutasi genetik terjadi pada sel pertama itu dan mutasi itu menggandakan dirinya sampai embrio ayam itu tumbuh. Hasilnya? Ayam pertama di dunia.
Jadi hewan apa yang jadi asal muasal ayam pertama? Jawabannya adalah ayam hutan merah yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, termasuk India, selatan China, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Keresahan semacam itulah yang akhirnya membuat sejumlah peneliti mempelajari bagaimana kulit telur ayam atau cangkang telur terbentuk. Kulit telur ayam terbuat dari unsur kalsium karbonat. Ayam mendapatkan pasokan kalsium dari makanannya.
Untuk membentuk cangkang, kalsium disimpan dalam bentuk kristal kalsium karbonat dan ayam harus mengonsumsi protein tertentu untuk menjalani proses ini. Salah satu protein pembentuk cangkang itu bernama ovocleidin-17 yang ada di dalam ovarium ayam, sehingga kondisi ini bisa menjadi jawaban bahwa ayam ada lebih dulu dari telur.
Pada akhirnya memang pertanyaan sepanjang masa itu sebetulnya juga adalah sebuah dikotomi meresahkan. Jika harus memilih, maka berdasarkan bukti evolusi, kesimpulannya adalah: telur lebih dulu dari ayam.
Selamat, kita bisa tidur nyenyak sekarang.
Sebuah cerita fantasi karya Ardha Karim Alfarrees yang mengandung amanat untuk janganlah b...